19 April 2024

by Wiku Baskoro

Intel Masuki Arena Kompetisi Enterprise Generative AI dengan Chip Gaudi 3

Chip Gaudi 3 adalah upaya Intel dalam misinya untuk mendemokratisasi bagi seluruh pengembang kecerdasan buatan

Chip Gaudi 3 yang diklaim lebih kencang dari Nvidia ini merupakan upaya Intel dalam misinya untuk mendemokratisasi bagi seluruh pengembang kecerdasan buatan, dengan fiturnya yang terbuka, scalable, dan aman.

Intel telah membuat langkah besar dalam pengembangan kecerdasan buatan (AI) dengan mengumumkan peluncuran chip terbarunya, Intel Gaudi 3. Chip generasi ketiga ini merupakan upaya lanjutan dalam mendemokratisasi AI bagi seluruh pengembang AI. Gaudi 3 diharapkan dapat menjadi solusi bagi banyak perusahaan pengembang AI yang sebelumnya terkendala oleh "generative AI gap".

Generative AI (GenAI), seperti Natural Language Processing (NLP) dan Image Generation, membutuhkan daya komputasi yang besar. Namun, tidak banyak perusahaan yang mampu menyediakan daya komputasi tersebut dengan efisien. Menyadari adanya kesenjangan ini, Intel merancang Gaudi 3 untuk mengatasi kebutuhan yang beragam dari perusahaan yang tengah mengadopsi dan mengembangkan AI.

Salah satu keunggulan utama dari akselerator Gaudi 3 adalah pendekatannya yang terbuka dan berbasis komunitas. Hal ini memungkinkan integrasi yang mudah pada kerangka kerja yang telah ada, sehingga perusahaan dapat memodifikasi Gaudi 3 dengan proses bisnis dan kebutuhan masing-masing.

Dengan menggunakan teknologi silikon terbaru, Gaudi 3 juga menawarkan peningkatan kinerja inferensi sebesar 50% dibandingkan dengan pesaing utamanya, Nvidia H100, sambil mempertahankan efisiensi daya sebesar 40%. Kinerja optimal ditambah dengan konsumsi energi yang minimal menjadikan Gaudi 3 pilihan ideal bagi perusahaan yang mengutamakan keseimbangan antara kinerja maksimal dan sustainability.

Beberapa perusahaan mitra yang telah menerapkan Gaudi 3 adalah NAVER, Bharti Airtel, dan Landing AI. NAVER menggunakan Gaudi 3 untuk mengembangkan Large Language Model (LLM) guna menyediakan layanan AInya secara global. Sementara itu, Bharti Airtel berencana memanfaatkan data telekomunikasi perusahaannya untuk meningkatkan kemampuan AI dalam meningkatkan layanan kepada pelanggan. Landing AI bahkan telah mendesain model yang dimodifikasi untuk digunakan dalam mendeteksi kanker.

Intel telah menjalin kemitraan dengan sejumlah produsen peralatan asli (OEM) terkemuka, seperti Dell Technologies, Hewlett Packard Enterprise, Lenovo, dan Supermicro. Kolaborasi ini bertujuan untuk menjadikan infrastruktur AI lebih mudah diakses, sehingga organisasi dan perusahaan dari berbagai sektor dapat mengakses kemampuan AI termutakhir tanpa hambatan.

Di luar dari pengembangan chip AI, Intel telah berkomitmen dalam infrastruktur jaringan AI lewat Konsorsium Ultra Ethernetnya. Dengan memimpin pengembangan solusi Ethernet yang dioptimalkan untuk AI, Intel tidak hanya mempercepat inovasi dalam solusi berbasis AI, tetapi juga mendorong pendekatan berbasis komunitas yang terbuka dan transparan terhadap standar jaringan AI.

Intel juga menekankan potensi besar AI di berbagai sektor industri, dengan upaya untuk memperluas pangsa pasarnya dalam industri chip akselerator. Meski Nvidia tetap menjadi pesaing yang tangguh dengan pendapatan pusat data yang besar, Intel yakin bahwa Gaudi 3 akan memberikan alternatif yang lebih terjangkau dan kompetitif bagi konsumen.

Seiring berjalannya waktu, perusahaan terlihat akan semakin bergantung pada AI untuk mendorong pertumbuhan dan inovasi dalam proses bisnisnya. Dengan dengan Gaudi 3, Intel berpotensi untuk menjadi salah satu pemain utama dalam penyedia solusi pengembangan dan pembangunan infrastruktur AI.