DANA mencatatkan peningkatan pengguna lebih dari 20 juta orang dalam lima bulan terakhir di tengah pandemi, total menjadi 70 juta pengguna. Lonjakan ini juga dibarengi dengan peningkatan transaksi harian menjadi 5 juta transaksi, dari sebelumnya 3 juta transaksi per akhir tahun lalu.
Perusahaan mencatat, rata-rata transaksi harian tertinggi terjadi pada bulan Mei 2021. Dibandingkan di bulan yang sama di tahun lalu, pertumbuhannya mencapai 164%. Aktivitas yang paling banyak digunakan pengguna dalam aplikasi DANA adalah pembayaran QRIS, kirim uang, pembelian pulsa, pembayaran online commerce, dan pembayaran tagihan.
Pengguna dengan mudah dapat melakukan transfer ke berbagai platform dengan DANA, seperti nomor telepon seluler, akun bank, media sosial seperti WhatsApp, atau melalui agen dan gerai-gerai mitra untuk dapat diambil penerimanya dalam bentuk tunai.
Co-Founder & CEO DANA Vince Iswara menambahkan, aktivitas transfer yang meningkat selama pandemi membawa dampak tersendiri dalam mendorong meluasnya budaya nontunai di kalangan masyarakat. “Ini menguatkan optimisme kami terhadap makin meningkatnya inklusi keuangan masyarakat Indonesia berkat teknologi yang kami kembangkan,” ujarnya dalam konferensi pers virtual, Rabu (23/6).
Dalam rangka memperkuat adopsi budaya transaksi masa depan ini, dan menjadikan teknologi finansial semakin inklusif, perusahaan akan terus meningkatkan proteksi serta pengalaman pengguna melalui pengembangan teknologi secara progresif.
Menariknya, lonjakan kinerja ini turut disumbangsih dari kemitraan perusahaan dengan TikTok, SnackVideo, dan Helo untuk penukaran koin dan referral menjadi saldo DANA. Saldo tersebut dapat digunakan untuk bertransaksi lewat DANA, entah untuk beli pulsa atau voucher game. Meski tidak disebutkan seberapa besar kontribusinya, namun kondisi tersebut menjadi potensi yang bakal diseriusi perusahaan pada tahun ini.
“Dari situ mengombinasikan pengalaman pengguna mengenai kemudahan transfer karena terima uangnya lebih mudah. Kami mencatat transfer p2p di DANA naik 2x lipat, lebih tinggi dari transfer ke bank pada ramadan 2021,” ucap Senior VP of Produt DANA Rangga Wiseno.
Seperti diketahui, mayoritas pengguna TikTok datang dari generasi Z yang notabenenya belum memiliki KTP. Alhasil mereka pun terhalang ketika melalui tahap KYC. Untuk menjawab kebutuhan tersebut, Rangga menyebut saat ini perusahaan tengah menyiapkan fitur yang rencananya akan diumumkan dalam waktu dekat.
“Gen Z pun kami lihat suka beli pulsa dan voucher game, kami akan improve juga di sini. Bakal ada banyak kita improve karena gen Z ini sekarang jadi segmen fokus kami juga,” tambah dia.
Saat ini ada sejumlah fitur di DANA yang kental dengan unsur sosial yang sengaja dihadirkan untuk gen Z, seperti Split Bill dan DANA Kaget. Tak hanya fitur, perusahaan ingin merancang pengalaman bertransaksi digital secara personal, serta berdasarkan kepuasan pelanggan. Caranya dengan memberikan personalisasi profil pengguna dengan bantuan AI dan proses integrasi tanpa celah bagi pengguna.
“Kita ingin mendeteksi apa yang konsumen suka, tapi juga berikan rekomendasi mana yang cocok untuk mereka karena DANA punya banyak fitur,” pungkasnya.