Dark
Light

Startup Fintech InfraDigital Hadirkan Platform Pembayaran Khusus Bisnis Konvensional

1 min read
July 9, 2018
InfraDigital sajikan layanan pembayaran khusus untuk bisnis konvensional
InfraDigital sajikan layanan pembayaran khusus untuk bisnis konvensional

Pergeseran kultur produktivitas masyarakat ke ranah digital menciptakan banyak peluang baru. Salah satunya yang coba dimanfaatkan oleh platform InfraDigital, yakni dengan menghadirkan platform pembayaran (payment gateway) untuk beberapa sektor bisnis. InfraDigital menyediakan platform yang dikustomisasi untuk beberapa layanan, yakni (1) pembayaran uang sekolah, (2) pembayaran tagihan apartemen, dan (3) pembayaran parkir. Selain itu juga dilengkapi produk penagihan digital untuk bisnis berbasis aplikasi dan API.

Co-founder & CEO InfraDigital Ian McKenna menceritakan kepada DailySocial hal yang melatarbelakangi pengembangan startup yang kini digelutinya. Perkembangan fintech di Indonesia sangat signifikan, namun kebanyakan pemain fokus pada layanan untuk konsumer dan ritel. Menurut Ian, bisnis tradisional belum merasakan manfaat secara signifikan.

“Contohnya saja penagihan dan pencatatan masih manual, rata-rata transaksi masih pakai metode konvensional. Padahal, pasar itu besar sekali.  Oleh sebab itu InfraDigital diciptakan. Satu platform yang membawa semua keunggulan teknologi fintech dalam bentuk yang sesuai dengan kebutuhan tim keuangan dari bisnis tradisional,” ujar Ian.

Untuk sekolah, platform InfraDigital menyediakan sistem terpadu bagi staf tata usaha, termasuk kanal pembayaran dan sistem pengingatnya. Di bisnis apartemen, memudahkan pengelola untuk memungkinkan pelanggan melakukan pembayaran secara digital, juga memberikan penghuni kemudahan untuk melakukan pengecekan tagihan.

Sedangkan untuk sistem parkir, InfraDigital memungkinkan pengelola lahan parkir membuat sistem pembayaran bulanan atau harian secara online. Bagi pengguna pembayarannya dapat dilakukan melalui beberapa opsi layanan bank seperti ATM atau bisa juga melalui gerai Indomaret dan Alfamart di seluruh Indonesia.

InfraDigital didirikan sejak Desember 2017 bersama dengan seorang co-founder lain bernama Indah Maryani. Produknya sendiri baru soft-launching per Maret 2018 ini, menggandeng beberapa institusi. Belum lama ini pihaknya mendapatkan pendanaan dari Fenox Venture Capital melalui GnB Accelerator. Pada awal tahun 2018 lalu InfraDigital juga mendapatkan suntikan dana dari seorang angel investor Johan Tahardi dengan jumlah yang tidak disebutkan.

Beberapa anggota tim InfraDigital / InfraDigital
Beberapa anggota tim InfraDigital / InfraDigital

Pihaknya mengklaim, sejak diluncurkan 4 bulan silam, platform InfraDgital kini sudah memproses lebih dari 15 ribu tagihan dengan perputaran uang senilai lebih dari 2,5 miliar Rupiah. Saat ini sudah ada hampir 100 institusi yang bergabung, didominasi dari kalangan pendidikan seperti sekolah, universitas, dan lembaga kursus.

“Bulan ini mayoritas penjualan kami sudah berdasarkan referral, yaitu rekomendasi dari klien kami, bukan direct sales lagi. Hal ini membuat kami yakin bahwa solusi dari platform yang kami berikan benar-benar membantu tim keuangan,” terang Ian.

Di tahun 2018 ini, InfraDigital akan memfokuskan operasional pada penambahan fitur dalam platform sesuai kebutuhan klien. Ian juga menuturkan pihaknya akan menambahkan vertikal bisnis lainnya dalam portofolio layanan yang disediakan.

Shunsuke Murasaki dari Emurgo bersama Regi Wahyu dan Steven Gunadi / HARA
Previous Story

Cardano Project Berikan Edukasi Blockchain untuk Mahasiswa

Next Story

OPPO Patenkan Desain Smartphone Tekuk

Latest from Blog

Don't Miss

Lebih Parah dari Kasus Doni Salmanan, Inilah 7 Kasus Penipuan Terbesar di Industri Teknologi

Startup selalu berusaha mencari cara untuk mendisrupsi status quo menggunakan
Startup fintech payment gateway Xendit merambah sektor perbankan dengan mendirikan PT Bank Perkreditan Rakyat Xen (BPR Xen) yang berlokasi di Depok

Xendit Rambah Perbankan, Dirikan Bank Perkreditan Rakyat Xen

Ekspansi bisnis startup unicorn di sektor fintech, Xendit, kini sudah