25 October 2016

by Yoga Wisesa

Infografis Ini Ungkap Jenis Game yang Disukai Anak-Anak dan Orang Tua

Data diambil dari survei terhadap hampir 700 orang tua dengan anak berusia empat sampai 13 tahun yang gemar bermain video game.

Sejak diperkenalkan, video game melahirkan beragam mitos: katanya dapat memicu perilaku agresif, mayoritas dinikmati oleh kaum Adam, mengisolasi pemain, dan cuma ditargetkan untuk kalangan muda. Faktanya cukup bertolak belakang dari anggapan tersebut. Ada banyak bukti dampak positif video game, salah satunya bisa mempererat hubungan antara anggota keluarga.

The Joan Ganz Cooney Center, badan riset independen spesialis bidang edukasi anak-anak, mencoba mencari tahu game jenis apa yang disukai baik oleh anak maupun para orang tua sebagai bagian dari upaya memahami lebih dalam hubungan antara permainan digital dengan kehidupan keluarga. Data diperoleh lewat survei dan setelah diolah, hasilnya disajikan dalam infografis.

Survei dilakukan terhadap hampir 700 orang tua dengan anak berusia empat sampai 13 tahun yang gemar bermain video game. Infografisnya bisa Anda lihat di bawah.

Mengulik info dari The Joan Ganz Cooney Center lebih jauh, Anda bisa melihat sendiri bagaimana game puzzle dan strategi mendominasi khalayak, diminati lebih dari 3/4 orang dewasa dan anak-anak, baik laki-laki maupun perempuan. Di genre lainnya, survei menampilkan hasil yang unik: petualangan (64%), simulasi dan building (60%), permainan fisik dan motion-sensing (48%), serta racing (44%) menempati posisi 2, 3, 4, dan 5 di daftar jenis game kesukaan anak; namun para orang tua menunjukkan animo berbeda.

Bagi gamer casual dewasa, permainan trivia dan brain training menempati urutan runner-up genre favorit dengan 50%, sedangkan hanya ada 20% anak-anak yang menggemarinya.

The Joan Ganz Cooney Center turut mengungkap 50 permainan favorit anak-anak usia 4-13 tahun. Beberapa judul familier jadi primadona, antara lain Minecraft, Lego, dan Mario. Ada pula beberapa game yang membuat saya penasaran: mengapa Assassin's Creed, Halo, Call of Duty sampai Grand Theft Auto bisa masuk di sana? Walaupun persentasenya kecil, bukankah judul-judul tersebut seharusnya baru boleh dimainkan oleh konsumen berusia 16 atau 18 tahun ke atas?

Selain infografis genre dan game favorit anak-anak serta orang tua, The Joan Ganz Cooney Center juga sudah merilis infografis mengenai waktu yang dihabiskan oleh para gamer muda untuk menikmati video game - termasuk menyingkap pilihan platform serta lokasi bermain yang mereka sukai.

47 persen anak-anak berumur empat sampai 13 tahun bermain video game tiap hari, memperlihatkan bahwa medium hiburan ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan modern. Dan kini, tanggung jawab membimbing generasi muda berada di pundak kita.

Via Gamasutra.