29 July 2022

by Galih

Industri Game Dunia 2022 Disebut Masih Terus Menguat, Capai Rp2,9 Kuadiriliun

Pasar mobile masih tetap mendominasi.

Industri Game Dunia 2022 dilaporkan masih menguat oleh Newzoo. Inilah penjabaran dari masing-masing kategori.

Banyak orang yang khawatir terhadap pasar video game pasca selesainya pandemi. Dengan banyak orang yang kini kembali ke aktivitas-nya masing-masing, jumlah gamer di seluruh dunia sempat diprediksi turun. Namun nyatanya, jumlahnya malah tetap meningkat.

Menurut laporan terbaru dari analis pasar Newzoo tentang Pasar Game Dunia 2022, jumlah gamer di seluruh dunia tahun ini mencapai 3,2 miliar. Jumlah gamer yang masif tersebut disebut berhasil menghasilkan $196,8 miliar atau sekitar Rp2,92 Kuadriliun di akhir tahun nanti.

Angka menakjubkan tersebut menunjukkan adanya peningkatan sebesar 2,1% dibandingkan tahun 2021 lalu. Sayangnya, pasar game dunia kemungkinan akan gagal untuk mampu menembus $200 miliar seperti yang sebelumnya diprediksi Newzoo.

Meskipun begitu, pasar game dunia disebut masih memiliki masa depan yang cerah. Industri game disebut tidak akan terpengaruh oleh kondisi ekonomi dunia yang tengah mengalami gejolak. Maka dari itu Newzoo menyebut bahwa industri game masih tetap "kebal resesi".

Image Credit: Newzoo

Newzoo memprediksi bahwa meskipun banyak gamer yang akan mengurangi pengeluarannya dalam video game, namun tingkat interaksinya akan tetap tinggi.  Hal tersebut dikarenakan dengan banyaknya game free-to-play dan juga layanan berlagganan game yang membuat gamer memiliki banyak opsi dalam memanajemen pengeluaranya.

Kehadiran dua hal tersebut juga membuat game-game AAA tidak lagi akan memiliki pengaruh besar terhadap fokus para gamer. Banyak gamer yang kini tidak mempermasalahkan penundaan game karena mereka tetap memiliki 'game harian' seperti Apex Legends, Fortnite, League of Legends, dll.

Untuk platform game sendiri, tidak banyak hal yang berubah pada 2022 ini. Mobile masih mendominasi pasar gaming dengan lebih dari 50%. Sedangkan game browser PC dan game konsol tengah mengalami penuruan.

Image Credit: Newzoo

Turunnya penjualan game konsol kelihatannya juga disebabkan dengan ketersediaan perangkat konsol seperti PlayStation 5 yang masih sulit hingga sekarang. Meskipun diprediksi juga bahwa hal tersebut akan membaik seiring waktu ketika distribusi konsol semakin lancar.

Terakhir, jumlah gamer di seluruh dunia juga terus mengalami pertumbuhan di semua region. Region yang mendominasi tetaplah Asia Pasifik, namun pertumbuhan tertinggi tahun ini berada di Timur Tengah dan Afrika.

Kedua daerah ini kini memperlihatkan laju pertumbuhan yang bagus dikarenakan beberapa faktor seperti infrastruktur internet mobile yang lebih baik, akses internet yang semakin terjangkau, hadirnya game free-to-play yang bisa dimainkan siapapun, dan terakhir semakin terjangkaunya juga harga smartphone.