ErudiFi, induk perusahaan fintech lending khusus pendidikan Dana Cita (Indonesia) dan Bukas (Filipina), hari ini (23/2) mengumumkan perolehan pendanaan seri A senilai $5 juta atau setara 70,5 miliar Rupiah. Putaran ini dipimpin oleh Monk’s Hill Ventures dan Qualgro.
Dana segar akan difokuskan untuk memperkuat aspek bisnis dan perekrutan di berbagai lini, meliputi produk dan pengembangan, data, pemasaran dan operasional, serta pengembangan bisnis. Perusahaan juga akan meningkatkan cakupan layanan pinjaman pendidikan di area pasarnya, salah satunya dengan menggandeng lebih banyak lembaga pendidikan dan berinvestasi mengembangkan produk baru.
Startup yang tergabung dalam program akselerator Y Combinator (W18) ini sempat membukukan pendanaan awal dari sejumlah investor, termasuk Monk’s Hill Ventures, Intudo Ventures, Y Combinator, Convergence Ventures, Patamar Capital, dan beberapa lainnya. Mereka debut tahun 2017 di Indonesia, baru mulai menjelajah pasar Filipina pada April 2019.
Sebelumnya Dana Cita juga menjadi perusahaan fintech yang secara strategis digandeng oleh Gojek untuk mendukung pembiayaan di ekosistemnya bersama dengan Findaya (pendukung Gopay Paylater) dan Aktivaku.
“Saat ini, hampir dua pertiga anak muda di Indonesia dan Filipina tidak dapat mendaftar ke pendidikan tinggi karena kurangnya pembiayaan yang terjangkau. Kami bersemangat untuk melanjutkan tujuan kami dalam memperluas akses pendidikan berkualitas di wilayah ini dan membantu membangun hari esok yang lebih baik,” sambut Co-Founder & CEO ErudiFi Naga Tan.
Dari data yang dirangkum dalam Edtech Report 2020, di Indonesia ada beberapa startup pembiayaan untuk pendidikan. Selain Dana Cita, ada DANAdidik, Pintek, KoinWorks, dan EiduPay. Pintek sendiri awal tahun 2021 baru saja mengumumkan perolehan debt funding senilai $21 juta atau setara 298 miliar Rupiah dari Accial Capital.
Konsep bisnis yang diusung Dana Cita adalah “Study Now, Pay Later”, memungkinkan siswa atau orang tua mengajukan pinjaman pembiayaan belajar di institusi formal. Platform akan membayarkan langsung dana pinjaman ke institusi terkait. Tenor pinjaman yang diberikan berkisar 6 s/d 24 bulan dengan biaya platform antara 0 s/d 1,75% plus biaya persetujuan 3% dari total dana. Saat ini Dana Cita sudah bekerja sama dengan 13 universitas dan 18 lembaga kursus.
“Akses ke pendidikan tinggi yang terjangkau tetap menjadi masalah besar di Asia Tenggara di mana biayanya hampir dua kali lipat dari rata-rata PDB per kapita. ErudiFi menangani pasar yang kurang terlayani, akibat suku bunga tinggi dari lembaga keuangan tradisional dan jangkauan terbatas dari perusahaan p2p lending [yang lebih umum],” ujar Co-Founder & Managing Partner Monk’s Hill Ventures Peng T. Ong.
Bagi institusi mitra, ErudiFi juga menyediakan produk yang memungkinkan mereka untuk melacak disbursement, serta menyediakan platform analisis untuk perekrutan dan retensi. Menurut data yang disampaikan, di Asia Tenggara tingkat siswa putus sekolah mencapai 10-15% setiap tahunnya, faktor utamanya karena kesulitan keuangan.