Dalam seminggu belakangan, ada beberapa perusahaan game dan esports yang melaporkan hasil keuangan mereka untuk Q3 2020, termasuk MTG, EA, dan Take-Two. Selain itu, ada beberapa kabar menarik lainnya, seperti Pokemon Go yang berhasil meraup total pemasukan sebesar US$1 miliar.
MTG Laporkan Keuangan Q3 2020, Masih Merugi
Perusahaan induk ESL dan DreamHack, Modern Times Group (MTG) melaporkan keadaan finansial mereka untuk Q3 2020. Total pemasukan mereka pada Q3 2020 mencapai US$105 juta, turun 12,5% dari US$120 juta pada kuartal yang sama tahun lalu. Pada Q3 2020, MTG masih mengalami kerugian sebesar US$1,27 juta. Kabar baiknya, kerugian mereka sudah jauh lebih kecil dibandingkan kerugian mereka pada Q3 2019, yang mencapai US$9,2 juta.
“Kami bangga karena kami dan perusahaan-perusahaan anak kami dapat beradaptasi dengan keadaan selama pandemi virus corona. Kami telah mengubah cara kami beroperasi dan terus meningkatkan jumlah penonton online. Kami juga dapat mempertahankan tingkat engagement,” ujar Maria Redin, CEO dan Presiden MTG, seperti dikutip dari The Esports Observer. “Kejadian penting yang terjadi selama Q3 2020 adalah merger antara ESL dan DreamHack, yang menghasilkan ESL Gaming. Hal ini memungkinkan kami untuk terus mengembangkan bisnis kami.”
Selain merger antara ESL dan DreamHack, kejadian penting lain yang terjadi pada Q3 2020 adalah penunjukan Maria Redin sebagai Presiden dan CEO baru dari MTG. Pada Q3 2020, MTG juga berhasil mendapatkan kontrak hak siar media atas beberapa turnamen esports mereka.
Pada Juli 2020, mereka memperpanjang kontrak dengan platform streaming Tiongkok, Huya, untuk menyiarkan turnamen Counter-Strike: Global Offensive, ESL Pro Tour. Sementara pada Agustus, MTG menjalin kontrak hak siar dengan Douyu untuk turnamen StarCraft II dan WarCraft III pada ESL Pro Tour. Pada bulan yang sama, mereka mendapatkan kontrak tiga tahun dengan dua perusahaan media asal Brasil, Globo dan Omelete.
Q3 2020, Pemasukan EA Turun 14% dari Tahun
Electronic Arts baru saja mengumumkan laporan keuangannya untuk Q3 2020. Selama tiga bulan, pemasukan mereka mencapai US$1,15 miliar, melebihi ekspektasi para analis. Meskipun begitu, jika dibandingkan dengan pemasukan mereka pada Q3 2019, pemasukan mereka kali ini turun 14%. Pada kuartal ini, beberapa game populer yang EA luncurkan antara lain FIFA 21, Madden NFL 21, Star Wars: Squadrons, UFC 4, dan Rocket Arena.
Hanya saja, perkiraan EA untuk finansial mereka pada Q4 2020 lebih rendah dari perkiraan analis. Chief Financial Officer EA, Blake Jorgensen mengatakan, alasan mereka sangat berhati-hati dengan perkiraan laporan keuangan mereka adalah karena pandemi, yang membuat pasar gaming menjadi sulit diprediksi.
Meskipun begitu, CEO EA, Andrew Wilson mengatakan, bisnis EA tumbuh dengan signifikan pada tahun 2020. Dia memperkirakan, pertumbuhan ini masih akan terus berlanjut hingga tahun depan. Pada para analis, dia mengungkap, Apex Legends sangat sukses di Asia, lapor VentureBeat.
Sejauh ini, EA telah meluncurkan lebih dari 125 game dan konten di Steam. Jumlah pemain FIFA 20 telah mencapai 30 juta orang di konsol dan PC. Sementara jumlah pengguna berbayar EA Play telah mencapai 6,5 juta orang. Wilson berkata, mereka akan dapat menggandakan jumlah pengguna berbayar EA Play dalam waktu 12 bulan ke depan.
Pemasukan Pokemon Go di 2020 Capai US$1 Miliar
Sensor Tower memperkirakan, pemasukan Pokemon Go pada 2020 telah mencapai US$1 miliar. Pendapatan Pokemon Go selama 10 bulan pada 2020 naik 30% dari periode yang sama pada tahun lalu dan 11% lebih besar dari total pemasukan game itu sepanjang 2019, menurut Niantic, menurut laporan GamesIndustry.
Sejak diluncurkan pada 2016, total pendapatan Pokemon Go hampir mencapai US$4,2 miliar. Amerika Serikat menjadi pasar terbesar dengan total kontribusi sebesar US$1,5 miliar atau sekitar 36,3% dari total pemasukan Pokemon Go. Jepang ada di posisi kedua dengan kontribusi US$1,3 miliar (31,3%), dan Jerman di posisi ketiga dengan kontribusi US$238,6 juta (5,7%). Dari segi platform, pengguna Android berkontribusi US$2,2 miliar atau sekitar 53,4% dari total pendapatan Pokemon Go, sementara pengguna iOS menyumbang US$1,9 miliar atau sekitar 46,6%.
Selama periode Januari-Oktober 2020, Pokemon Go sukses menjadi game dengan total pemasukan terbesar ketiga di dunia. Posisi pertama dipegang oleh PUBG Mobile dari Tencent, sementara posisi kedua dipegang oleh Honor of Kings, yang juga merupakan besutan Tencent.
GTA V Masih Berikan Kontribusi Signifikan untuk Pemasukan Take-Two di Q3 2020
Untuk Q3 2020, Take-Two Interactive melaporkan bahwa pemasukan mereka mencapai US$841,1 juta, melebihi perkiraan yang mereka buat. Hal ini adalah kabar baik bagi Take-Two, mengingat sepanjang Q3 2020, mereka hanya meluncurkan NBA 2K21. Sepanjang kuartal Q3, selain penjualan NBA 2K21, pemasukan Take-Two juga berasal dari penjualan game-game lama mereka dan update untuk game online mereka.
Grand Theft Auto V buatan Rockstar kini telah terjual sebanyak 135 juta copy, sementara Red Dead Redemption 2 telah terjual sebanyak 34 juta copy. Meskipun GTA V diluncurkan pada 2013 di era PlayStation 3 dan Xbox 360, game tersebut tetap menjadi salah satu sumber pemasukan untuk Take-Two berkat GTA Online yang tersedia untuk PlayStation 4, Xbox One, dan PC.
Menurut laporan VentureBeat, beberapa game yang memberikan kontribusi terbesar pada total pemasukan Take-Two antara lain NBA 2K20, NBA 2K21, Grand Theft Auto Online, Grand Theft Auto V, Red Dead Redemption 2, Read Dead Online, Borderline 3, PGA Tour 2K21, Mafia: Definitive Editions, Mafia: Trilogy, Sid Meier’s Civilization VI, dan WWE Series.
PUBG Dominasi Konten Berbayar dari Influencer
Di September 2020, PUBG Corporation merupakan merek gaming yang memiliki Share of Influence (SOI) terbesar, dengan SOI sebesar 13,75%, menurut CreatorIQ. Share of Influencer adalah cakupan sebuah merek dalam sebuah sektor atau industri jika dibandingkan dengan pesaingnya. Sementara itu, total nilai kampanye PUBG Corporation yang melibatkan influencer mencapai US$24,5 juta.
Di industri gaming, sebuah post rata-rata menjangkau 352 ribu orang. Sementara tingkat engagement sebuah konten iklan di Instagram sepanjang September 2020 mencapai 3,27%. Konten iklan dengan interaksi paling tinggi adalah konten League of Legends. Konten itu diperkirakan menjangkau hingga 2,2 juta orang, dengan 273,9 ribu likes dan 5 ribu komentar, menurut VentureBeat.
Jumlah pengikut seorang influencer dapat memengaruhi tingkat engagement. Menariknya, influencer dengan jumlah follower yang lebih sedikit justru bisa mendorong tingkat interaksi yang lebih tinggi. Pasalnya, influencer tersebut biasanya hanya membatasi diri untuk membahas segmen niche.
Di industri gaming, nano influencer (influencer dengan audiens sekitar 1 ribu sampai 10 ribu orang) memiliki tingkat engagement paling tinggi, yaitu 9%. Sementara mega influencer, yang memiliki audiens 1 juta orang atau lebih, memiliki tingkat interaksi tertinggi kedua, dengan tingkat engagement 5,24%. Hal ini menunjukkan, seorang influencer di bidang gaming tetap dapat menarik perhatian para audiens mereka seiring dengan bertambahnya jumlah pengikut mereka.