Perusahaan sekuritas PT Indo Premier Sekuritas resmikan peluncuran IPOTPAY, sebuah platform pembayaran teranyar yang dibalut dengan unsur investasi. Produk ini diklaim berbeda dengan dompet elektronik (e-wallet) yang beredar di pasar karena dana yang mengendap ditempatkan di instrumen reksa dana pasar uang dan tidak memiliki batas maksimal.
“Kami tidak head to head dengan produk perbankan, justru melengkapi. Pasti kita semua tidak bisa lepas dari mereka. Tapi kita semua juga tahu imbal hasil yang diberikan [dari bank] tidak maksimal. Kami berpikir bagaimana caranya menggabungkan fitur pasar modal dengan perbankan, untuk itu dihadirkan IPOTPAY,” terang Presiden Direktur Indo Premier Sekuritas Moleonoto The, Senin (5/6).
Setiap dana yang mengendap di IPOTPAY secara otomatis telah terhubung dengan instrumen reksa dana pasar uang dengan imbal hasil sekitar 7%-9% per tahunnya. Sementara ini, perusahaan baru menggandeng lima perusahaan manajer investasi, di antaranya MNC Asset Management, Mandiri Manajemen Investasi, Maybank Asset Management, Pinnacle Persada Investama, dan Indopremier Asset Manajemen.
Nasabah secara mandiri dapat mendiversifikasikan instrumen reksa dana yang tersedia di masing-masing manajer investasi, atau menempatkan sepenuhnya di satu instrumen saja. Adapun porsi reksa dana pasar uang yang ditempatkan mayoritas berada di instrumen deposito, sisanya ada di obligasi pemerintah dan swasta.
Untuk fiturnya, dana dapat dipakai untuk bayar tagihan kartu kredit, BPJS, PLN, serta pembelian voucher pulsa. Terdapat pula fitur smart calendar untuk fungsi pengingat, mengontrol semua transaksi di email nasabah. Ke depannya, IPOTPAY akan makin melengkapi fitur pembayaran untuk menjadikannya sebagai layanan one stop service.
“Contohnya ketika ingin bayar tagihan kartu kredit, dana bisa langsung dicairkan dari instrumen investasi untuk dibayarkan pada saat itu juga. Ini jelas lebih menguntungkan karena dana yang mengendap dapat terus bertumbuh dengan return lebih tinggi dari produk bank.”
Untuk menjadi nasabah, sebelumnya harus melakukan registrasi rekening dana nasabah (RDN) yang disediakan BCA sebagai proses KYC. Calon nasabah harus mengisi dan mengirimkan sejumlah dokumen sebelum resmi menjadi nasabah.
Dari segi keamanan dan legalitas, Moleonoto mengklaim produk ini tidak menyalahi aturan yang berlaku. IPOTPAY diklaim bukan tergolong e-money karena tidak memiliki limit transaksi, batas transfer, maksimal dana mengendap sebesar Rp10 juta.
“Dari produk kan penempatannya di reksa dana pasar uang yang sudah terdaftar dan diawasi oleh OJK. Lalu reksa dana juga ditempatkan di bank kustodian yang diawasi OJK. Terakhir, sekarang nasabah juga bisa akses reksa dananya secara online di KSEI. Kami juga pakai sistem keamanan SSL 256 bit dan three layer security.”
Target nasabah
Ketika ditanya mengenai besaran dana yang dikucurkan untuk pengembangan IPOTPAY, Moleonoto enggan membeberkan angkanya. Dia hanya bilang investasi cukup lumayan, pihaknya juga cukup optimis IPOTPAY dapat menjadi kendaraan bagi Indo Premier untuk menggaet nasabah baru dari kalangan millennial. Moleonoto menargetkan pada tahun pertama IPOTPAY diresmikan dapat menjaring minimal 50 ribu nasabah baru.
“Angka [investasi] cukup lumayan. Kami develop semuanya secara in-house. Sama seperti [saat develop] IPOTGO dan IPOTULTIMA. Produk ini juga tidak terpisah dari entitas utama Indo Premier.”
Saat ini Indo Premier diklaim memiliki 98 ribu nasabah aktif. IPOTPAY tersedia untuk Android dan iOS, serta dapat diakses melalui desktop.