India Mau Blokir PUBG Mobile?

Alasannya karena PUBG Mobile dianggap menyebabkan kecanduan dan perilaku agresif

Pertumbuhan ekosistem esports di India sangat pesat. Salah satu indikasinya adalah total hadiah turnamen esports yang bertambah lebih dari dua kali lipat. Mobile esports, seperti PUBG Mobile, menjadi pendorong utama pertumbuhan ekosistem esports di India. Faktanya, India merupakan salah satu negara dengan jumlah pemain PUBG Mobile terbanyak. Ini memunculkan kekhawatiran akan kecanduan game di India.

Pada Maret 2019, beberapa kota di Gujarat dan Tamil Nadu sempat melarang PUBG Mobile selama dua bulan karena dianggap mengganggu konsentrasi siswa dalam menghadapi ujian. Sebanyak lebih dari 20 pemain ditahan di kantor polisi karena melanggar larangan bermain tersebut. Setelah ujian berakhir, larangan bermain PUBG Mobile dihilangkan.

Sekarang, kembali muncul wacana untuk memblokir PUBG Mobile. Kali ini, game battle royale itu mungkin akan dilarang di seluruh India. Kantor pengacara asal Punjab, H.C. Arora membuat Public Interest Litigation (PIL) ke Haryana High Court untuk melarang masyarakat bermain PUBG Mobile karena ditakutkan, game tersebut menyebabkan kecanduan dan membuat pemainnya menjadi lebih agresif.

"Banyak anak-anak di umur sekolah tak lagi tertarik untuk belajar karena kecanduan bermain game," tertulis dalam tuntutan tersebut, menurut laporan Dot Esports. "Orangtua dari anak-anak itu tak bisa melakukan apa-apa. Jika mereka memaksa anak-anak untuk berhenti bermain, mereka menjadi agresif atau menjadi depresi." Memang, kecanduan game adalah salah satu pandangan negatif akan game yang telah ada sejak lama.

PUBG Mobile dianggap membuat perilaku pemainnya menjadi lebih agresif.

Pada Juni 2019, World Health Organization (WHO) menetapkan bahwa kecanduan game atau game disorder sebagai gangguan mental. Hanya saja, ada tiga syarat yang dipenuhi oleh seseorang sebelum dia dinyatakan mengidap game disorder. Pertama, dia tidak bisa mengendalikan kebiasaannya bermain game. Kedua, dia memprioritaskan game di atas kegiatan lain. Ketiga, dia tetap bermain game walau dia tahu ada konsekuensi buruk yang menantinya. Sementara dugaan bahwa game menyebabkan para pemainnya menjadi lebih agresif, itu tak pernah terbukti.

Diskusi tentang apakah game mobile memang menyebabkan kecanduan dan kekerasan kembali muncul di India karena pengadilan tinggi bisa menetapkan apakah PUBG Mobile memang harus dilarang di negara tersebut. Saat ini, Haryana High Court meminta saran dari Kementerian Elektronik dan Teknologi Informasi India, yang masih belum memberikan jawaban.

Di Nepal, pemerintah meminta operator telekomunikasi untuk memblokir game PUBG Mobile. Sementara di Tiongkok, Tencent akhirnya mengganti PUBG Mobile dengan game yang lebih ramah anak bernama Game for Peace. Selain itu, pemerintah Tiongkok juga mengeluarkan beberapa regulasi dalam rangka meminimalisir dampak buruk game, seperti kecanduan dan mata minus.