Dark
Light

INDEF: Fintech P2P Lending Diproyeksi Sumbang 100 Triliun Rupiah Terhadap PDB 2020

1 min read
November 11, 2019
INDEF memproyeksikan p2p lending menyumbang Rp100 triliun terhadap PDB Indonesia di 2020. Tahun ini diprediksi mencapai Rp60 triliun.
INDEF memproyeksikan p2p lending menyumbang Rp100 triliun terhadap PDB Indonesia di 2020. Tahun ini diprediksi mencapai Rp60 triliun.

Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) memproyeksikan perusahaan p2p lending menyumbang Rp100 triliun terhadap PDB Indonesia di 2020. Angka ini naik hampir empat kali lipat dibanding tahun lalu sebesar Rp25,97 triliun. Adapun, prediksi untuk tahun ini sebesar Rp60 triliun.

Peneliti INDEF Izzudin Al Farras menjelaskan penelitian yang dilakukan bersama AFPI ini mengacu pada data I-O 2014 yang diperbarui Bekraf.

Ada 21 sektor ekonomi yang dikaji untuk melihat dampak fintech p2p terhadap ekonomi Indonesia, misalnya nilai sektor jasa perbankan bertambah Rp1,95 triliun, dana pensiun naik Rp3,32 triliun, jasa asuransi Rp1,51 triliun, dan jasa lainnya Rp1,87 triliun.

Menurutnya, ada dua faktor yang menyebabkan kontribusi fintech p2p lending terhadap PDB meningkat. Pertama, karena memudahkan pengajuan pinjaman, dan penyalurannya ke borrower dengan memanfaatkan teknologi.

Kedua, terjadi kenaikan indeks literasi keuangan dari 29,07% pada 2016 menjadi 38,03% pada tahun ini.

Riset ini juga menyoroti pengaruhnya terhadap penyerapan tenaga kerja. Industri ini mampu menyerap 362 ribu tenaga kerja atau 0,32% terhadap total angkatan kerja nasional.

Bila dirinci, tenaga kerja di dana pensiun naik 25,5%, jasa keuangan lainnya 68,1%, asuransi 2,7%, dan perbankan 1%.

Di samping itu, peran p2p lending adalah menurunkan angka kemiskinan hingga 0,7% dan meningkatkan pendapatan masyarakat, termasuk pelaku UMKM. Salah satu yang terlihat adalah peningkatan pendapatan petani di desa sebesar 1,23% dan pekerja perdagangan di kota sebesar 2,59%.

Fintech lending juga memiliki dampak terhadap pengeluaran rumah tangga. Pengeluaran rumah tangga pengusaha pertanian meningkat 1,34%, rumah tangga golongan rendah perkotaan meningkat 1,34%, dan rumah tangga golongan atas perkotaan naik 1,77%.

“Dampak positif fintech p2p lending terhadap perekonomian Indonesia, harapannya akan terus meningkat seiring dengan semakin berkembangnya bisnis fintech p2p lending. Prospek investasi fintech ke depannya cukup menjanjikan, baik di Indonesia maupun di Asean,” menurutnya, Senin (11/11).

Riset ini dilakukan selama Agustus hingga September tahun ini dengan mengacu pada data OJK per Juni. Pada periode itu ada 113 perusahaan fintech p2p lending yang terdaftar.

Previous Story

Jelang Peluncurannya, Aplikasi Google Stadia Sudah Bisa Diunduh dari Play Store

Next Story

10 Game Terpopuler di Twitch Saat Ini

Latest from Blog

Don't Miss

Lebih Parah dari Kasus Doni Salmanan, Inilah 7 Kasus Penipuan Terbesar di Industri Teknologi

Startup selalu berusaha mencari cara untuk mendisrupsi status quo menggunakan
Startup fintech payment gateway Xendit merambah sektor perbankan dengan mendirikan PT Bank Perkreditan Rakyat Xen (BPR Xen) yang berlokasi di Depok

Xendit Rambah Perbankan, Dirikan Bank Perkreditan Rakyat Xen

Ekspansi bisnis startup unicorn di sektor fintech, Xendit, kini sudah