Revolusi teknologi dalam industri otomotif rupanya semakin menarik minat pabrikan perangkat elektronik untuk turut menjajal peruntungannya. Google sudah mempunyai prototipe mobil tanpa sopir yang fungsional, sedangkan Apple baru saja dirumorkan memiliki rencana serupa, kali ini giliran Sony yang buka suara, meski sedikit berbeda.
Belum lama ini, Sony mengucurkan dana sebesar 100 juta Yen untuk mengantongi kepemilikan atas sekitar dua persen saham di ZMP, sebuah startup spesialis robot mobil asal Jepang. Keduanya berharap dapat berkolaborasi mengembangkan teknologi kemudi otomatis dengan mengawinkan keahlian Sony di bidang sensor gambar dan ilmu robotik yang dikuasai ZMP.
Seperti yang kita ketahui, Sony sendiri merupakan perusahaan yang amat besar. Produk-produknya terbagi menjadi beberapa divisi yang menjangkau berbagai sektor sekaligus. Namun salah satu produk buatan Sony yang paling cemerlang kualitasnya adalah sensor gambar.
Info menarik: Lutz Pathfinder Pod, Mobil Tanpa Pengemudi dari Inggris
Menurut hasil riset Techno Systems Research, sekitar 40 persen dari sensor gambar CMOS yang tertanam di seluruh perangkat elektronik di dunia di tahun kemarin – tidak terkecuali Apple iPhone – merupakan buatan Sony. Lini smartphone garapan Sony sendiri juga bisa dibilang memiliki kualitas kamera di atas rata-rata.
Sederhananya, jika Sony bisa membangun reputasi yang baik di bidang sensor gambar untuk pasar perangkat elektronik, maka sudah semestinya mereka juga bisa meraih prestasi serupa di industri otomotif.
“Kami harus menjadi nomor satu di bidang sensor otomotif,” tepatnya saat mobil-mobil berteknologi kemudi otomatis mulai mengaspal di pertengahan tahun 2020, demikian ucap Shiego Ohba, General Manager untuk divisi sensor gambar Sony, berdasarkan laporan CNBC.
Beliau juga menambahkan bahwa permintaan atas sensor gambar di industri otomotif akan meningkat pesat mulai tahun 2017 dan terus berlanjut hingga tahun 2030.
Info menarik: [Video] Simak Kegesitan ‘Bobby’, Audi RS 7 Tanpa Sopir Yang Gemar Balapan
Sejauh ini Sony memang belum menguasai pangsa pasar sensor gambar yang besar di industri otomotif, tepatnya hanya sekitar lima persen. Akan tetapi Sony cukup percaya diri bahwa kecakapannya di bidang pengembangan sensor gambar untuk smartphone dan kamera digital dapat membantu mereka mengejar ketinggalan.
Mulai bulan Desember kemarin, perusahaan yang bermarkas di Tokyo ini telah memulai produksi massal sensor gambar CMOS untuk serentetan kamera yang terpasang di mobil-mobil pintar terkini. Sensor CMOS tersebut diklaim dapat menangkap gambar berwarna dalam kualitas tinggi, bahkan pada saat petang sekalipun.
Hingga titik ini, Sony mungkin terkesan hanya berminat menjadi pemasok sensor gambar terbesar di industri otomotif. Namun ke depannya, kolaborasi Sony dengan ZMP bisa saja menelurkan sistem kemudi otomatis yang akan dilisensikan ke pabrikan-pabrikan mobil. Atau lebih ekstrem lagi, Sony bisa meluncurkan mobil tanpa sopirnya sendiri di masa yang akan datang.
Sumber: CNBC. Gambar header: ilustrasi mobil via Shutterstock.