Tak ingin tertinggal jauh dari Facebook yang sudah IPO (initial public offering) setahun lalu, Twitter memutuskan untuk IPO lebih cepat dari perkiraan beberapa pengamat yang sebelumnya memprediksikan Twitter akan go publik pada tahun 2014.
Kabar ini secara resmi diumumkan oleh jejaring sosial beranggotakan 200 juta pengguna tersebut melalui sebuah tweet beberapa saat setelah kondisi saham Facebook membaik paska mengendap lama.
We’ve confidentially submitted an S-1 to the SEC for a planned IPO. This Tweet does not constitute an offer of any securities for sale.
— Twitter (@twitter) September 12, 2013
Tidak ada detail informasi lain yang diumumkan oleh Twitter selain pengajuan S-1 ke SEC (Securities and Exchange Commission). Pengajuan S-1 merupakan salah satu syarat utama agar sebuah perusahaan dapat go publik yang wajib diajukan 21 hari sebelum perusahaan benar-benar menawarkan lembar saham ke investor dalam skala yang lebih besar.
Dikutip dari CNBC bahwa saat ini Twitter memiliki pendapatan kurang dari $1 miliar, bahkan eMarketer melaporkan pendapatan Twitter hanya sebesar $583 juta di tahun 2013 ini. Dengan pendapatan sebesar itu, beberapa pengamat berpendapat bahwa Twitter tidak perlu terburu-buru mengumumkan pendaftaran S-1 atau bahkan melakukan IPO terutama jika melihat bagaimana gejolak yang terjadi pada Facebook beberapa saat setelah go publik. Mark Zuckenberg bahkan kehilangan $9 miliar kekayaan akibat fluktuasi yang terjadi pada saham perusahaannya.
Namun jalan ceritanya bisa berubah, sebab untuk menutupi pendapatan asli perusahaan, Twitter mencuri celah dengan memanfaatkan aturan SEC (Securities and Exchange Commission) yang memberikan kesempatan perusahaan berkembang atau emerging growth yang memiliki pendapatan kurang dari $1 miliar untuk merahasiakan berapa pendapatan yang sesungguhnya hingga IPO keluar.
Pertanyaanya, jika Facebook saja yang punya pengguna hampir 900 juta dan kisaran nilai 3,7 miliar sempat kelimpungan saat IPO, bagaimana nanti jika Twitter yang notabene hanya mempunyai 200 juta pengguna aktif benar-benar jadi IPO?