Microsoft ingin membantu developer yang berasal dari golongan minoritas. Untuk itu, mereka meluncurkan program baru, yaitu ID@Xbox Developer Acceleration Program. Melalui program ini, mereka juga berharap, mereka akan selangkah lebih dekat untuk merealisasikan visi mereka, yaitu menjangkau tiga miliar gamers.
Selama ini, Microsoft juga telah melakukan berbagai hal untuk mendapatkan tiga miliar gamers. Contohnya, mereka menawarkan layanan subscription game dan mengembangkan layanan game streaming. Selain itu, mereka juga merilis dua versi dari Xbox terbaru. Tak berhenti sampai situ, mereka juga berusaha untuk membawa game Xbox ke PC. Ke depan, mereka bahkan berencana untuk merilis mobile app store.
Namun, semua usaha Xbox akan sia-sia jika mereka tidak punya game yang menarik audiens lebih luas, tidak hanya core gamers. Senior Creative Partner Program Lead, Xbox, James Lewis mengatakan, Xbox percaya, mereka hanya bisa menjangkau tiga miliar gamers jika mereka membantu developers yang memiliki akses ke komunitas non-gamers. Sebagai contoh, developer dari negara berkembang, kaum minoritas, atau developer yang mendukung penyandang disabilitas.
“Ada orang-orang yang tidak menganggap dirinya sebagai gamer karena mereka tidak pernah memainkan game buatan developer ini,” kata Lewis pada GamesIndustry. “Industri game juga akan menjadi lebih baik jika kita bisa menyambut dan bertumbuh bersama developer baru yang bisa menjangkau audiens lebih luas.”
Program Akselerasi yang Microsoft Tawarkan
Microsoft meluncurkan ID@Xbox Developer Acceleration Program pada belum lama ini. Lewis mengungkap, program ini sebenarnya telah dimulai sejak 2019. Hanya saja, ketika itu, program tersebut belum punya nama. Satu hal yang pasti, tujuan dari program akselerasi ini masih tetap sama, yaitu membantu developer dari golongan minoritas untuk bisa meraih sukses di Xbox.
Melalui program ID@Xbox, Microsoft mencoba untuk membantu developer dengan tiga cara. Pertama, memberikan dana ke developer untuk membuat porting game ke Xbox.
Menariknya, Microsoft tidak berusaha untuk mendapatkan kembali dana yang mereka berikan pada developer. Mereka bahkan tidak meminta para developer untuk menandatangani kontrak eksklusif sehingga game buatan developer hanya tersedia di Xbox atau PC. Dengan ini, developer akan bisa merilis game mereka di lebih dari satu platform. Sementara Microsoft akan diuntungkan karena library game untuk Xbox menjadi lebih beragam.
Namun, Lewis menambahkan, model pendanaan yang Microsoft tawarkan pada setiap developer berbeda-beda. Hal ini tergantung pada game yang developer buat dan ingin porting ke Xbox. Dia menjelaskan, Xbox berusaha untuk mengerti apa yang dibutukan oleh developer.
“Seberapa besar skala dari game yang hendak developer porting? Seberapa kompleks game tersebut? Apa engine yang mereka gunakan? Apakah game mereka memang memiliki sesuatu yang sangat unik? Setelah kami mengetahui jawaban dari semua pertanyaan itu, kami akan membuat kontrak yang sesuai dengan kebutuhan developer,” ujar Lewis.
Selain dana untuk melakukan porting game ke Xbox, Microsoft juga menawarkan bantuan dalam bentuk dana untuk membuat prototipe game. Lewis mengungkap, Microsoft sadar, ada banyak developer yang bahkan tidak punya cukup sumber daya untuk membuat game dari ide yang mereka punya. Karena itu, mereka ingin menyediakan dana bagi developer untuk membuat prototipe dari game yang mereka ingin buat. Lagi, Microsoft tidak meminta developer untuk mengembalikan dana yang mereka berikan.
“Dengan dana ini, kami berharap, developer akan bisa merealisasikan visi dari game yang mereka ingin buat,” kata Lewis. “Jadi, ketika mereka berdiskusi dengan perusahaan lain yang berpotensi menjadi rekan, kemampuan mereka tidak lagi dipertanyakan. Karena, mereka sudah punya prototipe yang menjadi bukti dari kerja keras mereka.” Namun, Lewis mengingatkan, program pilot ini punya slot terbatas.
Terakhir, bantuan yang Microsoft berikan melalui program ID@Xbox adalah informasi. Para developer yang ikut serta dalam program akselerasi ini bisa ikut serta dalam webinars Green Room. Dalam webinar ini, ada banyak topik yang dibahas, mulai dari serba-serbi terkait peluncuran game, lifecyle dari sebuah game, marketing, cara untuk membuat store page, dan lain sebagainya.
Target Audiens untuk Program ID@Xbox
Dalam pernyataan resmi, Microsoft mengungkap bahwa program ID@Xbox ditujukan untuk developer dari golongan minoritas. Microsoft mendefinisikan kaum minoritas sebagai orang-orang berkulit hitam, Hispanik, bagian dari LGBTQIA+, perempuan, penyandang disabilitas, berasal dari negara berkembang, dan tim dengan perspektif unik.
Selain itu, Microsoft juga membuka program akselerasi mereka untuk developer yang sedang mengembangkan game yang memiliki karakter-karakter dari etnis beragam atau game yang memprioritaskan akesibilitas untuk penyandang disabilitas. Mereka juga ingin mencari game yang menampilkan sudut pandang yang unik. Misalnya, game buatan developer yang memiliki latar belakang sosial ekonomi yang tidak kondusif untuk membuat game. Contoh lainnya, game yang dibuat oleh developer yang berasal dari komunitas aborigin.
Lewis mengaku, target audiens dari program ID@Xbox memang sangat luas. Namun, dia mengungkap, Microsoft ingin memastikan bahwa program akselerasi mereka memang inklusif dan bisa menjangkau semua golongan minoritas.
“Kami ingin memastikan bahwa program kami juga bisa dimanfaatkan oleh komunitas yang mungkin kami tidak tahu keberadaannya,” ujar Lewis. “Kami ingin menunjukkan, mereka punya pihak yang bisa diandalkan untuk menjawab pertanyaan mereka atau membantu mereka.”
Melalui program ID@Xbox, Microsoft juga ingin membantu developer baru. Lewis menjelaskan, Microsoft akan memprioritaskan developer yang mungkin belum pernah mendapatkan kesempatan untuk meluncurkan game mereka di Xbox. “Jika kami harus memilih antara developer yang sudah merilis 30 game dan cukup sukses atau developer yang sama sekali baru… Kami akan memprioritaskan untuk membantu tim yang masih baru,” kata Lewis.
Lebih lanjut, Lewis mengungkap, developer game yang sudah pernah sukses mungkin kurang cocok untuk menerima bantuan dari Microsoft melalui program ID@Xbox. Namun, hal itu bukan berarti Microsoft tidak akan mengacuhkan mereka. Kemungkinan, bantuan yang Microsoft berikan berupa memperkenalkan sang developer itu dengan tim publishing Microsoft atau bahkan menawarkan program lain.
Walau Microsoft akan memprioritaskan developer baru, mereka juga akan memastikan bahwa game yang developer buat memang berkualitas. Xbox tidak akan mendukung sebuah developer jika game yang mereka buat tidak memenuhi standar atau jika game yang mereka buat punya konten yang dianggap bermasalah.
“Tapi, biasanya, kualitas game bukan masalah bagi para developer,” kata Lewis. “Masalah yang sering terjadi adalah para developer tidak tahu cara untuk menghubungi kami. Mereka bahkan tidak tahu program kami ada. Dan masalah inilah yang ingin kami selesaikan.”
Sumber header: Xbox Wire