Dark
Light

Ajukan Opsi Likuidasi, Layanan Hooq Indonesia Masih Berjalan

1 min read
March 31, 2020
Belum ada keputusan PHK resmi, meskipun demikian pegawai Hooq dikabarkan mulai ditawarkan ke perusahaan lain
Hooq ternyata tidak bisa bertahan lama. Setelah sekitar 4 tahun beroperasi, mereka mengajukan likuidasi

Meluncur sejak tahun 2016 lalu, layanan video on-demand Hooq yang didirikan oleh Singtel, Sony Pictures Television, dan Warner Bros mengajukan opsi likuidasi dengan alasan lambatnya pertumbuhan dan persaingan yang cukup sengit terhadap pemain serupa.

Platform ini dalam beberapa bulan terakhir mulai menunjukkan pertumbuhan yang lambat dengan mulai berkurangnya beberapa konten dan channel unggulan.

Kepada DailySocial, Country Head Hooq Indonesia Guntur S. Siboro mengungkapkan, sesuai dengan keputusan yang diambil Singtel akhir pekan lalu, saat ini Singtel telah menunjuk likuidator. Jika dalam waktu dua minggu tidak ada solusi terhadap kelanjutan perusahaan di Indonesia, layanannya akan dihentikan.

Disinggung tentang kelanjutan masa depan tim lokal, Guntur menegaskan,bisnis masih berjalan seperti biasa dan enggan menyebutkan nasib pegawai selanjutnya.

“Belum ada keputusan final jadi belum ada PHK. Saat ini Hooq Indonesia masih beroperasi seperti biasa, sampai ada keputusan likuidator,” kata Guntur.

Menurut sirkulasi informasi yang diperoleh DailySocial, setidaknya 94 pegawai Hooq terdampak likuidasi ini dengan 17 pegawai di antaranya merupakan pegawai Hooq Indonesia. Detail ini mulai diinfokan secara luas untuk membantu mereka memperoleh pekerjaan baru.

Persaingan ketat di industri

Acara Hooq di Indonesia beberapa waktu lalu
Acara Hooq di Indonesia beberapa waktu lalu

Di awal kehadirannya fokus Hooq adalah menayangkan berbagai konten film dan serial TV dari Hollywood. Dalam setahun terakhir, Hooq Indonesia menghadirkan konten original, pilihan berlangganan konten freemium, dan Live TV di platform mereka.

Hooq Indonesia menjalin kemitraan dengan sejumlah rumah produksi, sehingga setiap film yang didukung akan tersedia secara eksklusif tidak lebih dari 120 hari setelah penayangan di bioskop.

Melihat opsi likuidasi yang harus diambil, bisa dibilang persaingan di industri ini sangat ketat, termasuk dengan para pemain global, seperti Netflix dan Amazon Prime Video. Selain di Indonesia, Hooq juga tersedia di Singapura, Filipina, Thailand, dan India.

Application Information Will Show Up Here
anybrain
Previous Story

Dapat Investasi Rp18 Miliar, Anybrain Buat Software Anti-Curang untuk Game Online dan Esports

Next Story

Aplikasi Google Podcasts Akhirnya Hadir di iPhone

Latest from Blog

Don't Miss

Goplay Studio

GoPlay Rilis Aplikasi “GoPlay Studio” Permudah Kreator Peroleh Penghasilan

GoPlay, layanan live streaming interaktif dari Gojek, memperkenalkan aplikasi “GoPlay

Vidio Umumkan Pendanaan Eksternal Pertama Senilai 2,1 Triliun Rupiah dari Affinity

Vidio, salah satu platform OTT lokal terbesar, mengumumkan pendanaan senilai