HMD Tidak Lagi Produksi Flagship Nokia untuk Saat ini

Fokus HMD adalah mengeluarkan perangkat entry level dan mainstream untuk smartphone Nokia

Sepertinya akhir-akhir ini kita tidak pernah mendengar kalau HMD akan mengeluarkan perangkat flagship Nokia-nya. HMD sendiri terakhir mengeluarkan Nokia G10, G20, dan C10 dan sudah hadir di Indonesia pada tahun 2021 lalu. Terakhir, Nokia mengeluarkan tablet T20 yang ditujukan ke pasar mainstream. Lalu di mana perangkat Nokia dari HMD yang ditujukan untuk pasar flagship?

Nokia HMD terakhir meluncurkan perangkat flagship-nya di tahun 2019 silam. Pada saat itu, HMD mengeluarkan Nokia 9 Pureview yang memiliki 5 buah kamera dengan resolusi 12 MP. Sayangnya pada tahun yang sama pula, keuangan HMD untuk penjualan perangkat Nokia menurun. Setelah itu, HMD juga terpukul dengan dimulainya pandemi Covid 19.

Dilansir dari AndroidAuthority,  Adam Ferguson, Head of Product Marketing, Global HMD, memberi tahu dengan tegas, “Membuat smartphone seharga $800 tidak masuk akal bagi HMD saat ini.” Ini adalah pengakuan langsung dari HMD bahwa mereka tidak lagi tertarik mengejar perangkat flagship. Faktanya, Adam menambahkan bahwa HMD tidak “ingin terlibat dalam perang spesifikasi besar-besaran dengan pemain lain” dan lebih suka “mendukung sesuatu yang sangat berbeda.”

Neraca keuangan HMD sendiri pulih pada tahun 2021. Pada tahun tersebut, HMD mencatat kenaikan pertumbuhan sekitar 41% dari tahun 2020 hingga 2021. Pada masa tersebut, ternyata HMD memang hanya mengapalkan perangkat yang ditujukan untuk pasar entry level hingga mainstream. Dan perangkat-perangkat tersebut lah yang menjadi fokus HMD pada saat ini.

HMD sendiri saat ini ingin berfokus pada pembuatan perangkat dengan fitur yang bagus yang ditujukan pada pasar entry dan mid level. Bahkan HMD juga inign meningkatkan kualitas perangkatnya agar bisa bertahan hingga beberapa tahun dengan daya tahan baterai yang panjang. Mereka juga menginginkan agar bisa menjual smartphone-nya dengan harga yang lebih terjangkau. Menurut Adam, perang spesifikasi dan memasukkan banyak fitur pada smartphone tidak akan menguntungkan perusahaan pada saat ini.

Adam sendiri mengatakan bahwa mereka masih harus melakukan lebih banyak lagi. Perusahaan dengan peringkat ke 11 dalam pengiriman smartphone ini masih harus berjuang untuk mendapatkan tempat di kelas menengah. Nama Nokia saat ini sedang dipertaruhkan karena memang pernah sangat sukses pada saat dijalankan oleh perusahaan Nokia sendiri dengan perangkat yang menggunakan sistem operasi Symbian.

Jika saya boleh berpendapat, Nokia pada saat dulu memiliki begitu banyak desain yang unik dan menawan. Namun saat ini, bentuk perangkat smartphone sepertinya hanya "itu-itu" saja. Mungkin HMD harus lebih memperhatikan pada sisi desainnya yang seperti jaman dulu. Atau mungkin mengeluarkan kembali perangkat Nokia Communicator yang menggunakan sistem operasi Android? Sumber: Android Authority