Minggu lalu, Ipsos merilis hasil survei mereka yang menyebutkan beberapa hal tentang perilaku pengguna internet di Indonesia dalam berbelanja online. Ipsos adalah perusahaan riset pasar independen yang dikelola oleh periset profesional, didirikan di Perancis kini memiliki kantor di 84 negara.
Hasil survei tersebut mengatakan bahwa 69% pengguna Internet di Indonesia melakukan pencarian web untuk mencari produk yang ingin mereka beli, serta dari jumlah total responden sebanyak 48% melakukan pembelian barang secara online, sedangkan untuk Indonesia sebesar 44%.
Kepercayaan
Mencari informasi termasuk membandingkan harga menjadi sebuah proses yang lazim dilakukan oleh calon pembeli belanja online. Meski survei tersebut mengatakan bahwa responden melakukan pencarian informasi atas produk yang ingin mereka beli, memang tidak disebutkan secara rinci proses pencarian seperti apa yang dilakukan calon pembeli ini, apakah menggunakan mesin pencari atau melihat langsung dan membandingkan dari toko online, marketplace atau forum, apakah mereka juga bertanya ke teman mereka atau mempertimbangkan juga pendapat orang lain atau hanya mencari sendiri di web.
Ditengah masih tingginya kekhawatiran akan berbagai hal dari belanja online, seperti yang bisa tercermin dari hasil penelitian MarkPlus, dimana ada beberapa alasan pengguna internet menghindari belanja online, seperti takut akan penipuan, ketidaksesuaian, kualitas, tidak menarik serta alasan yang berhubungan dengan produk, proses pencarian informasi ini menjadi wajar. Bisa jadi bukan hanya untuk membandingkan harga dan mencari informasi produk tetapi juga mencari berbagai informasi lain yang berhubungan dengan kepercayaan.
Meski perkembangan belanja lewat internet terus berkembang, sepertinya perilaku konsumen dan calon konsumen masih tidak banyak berubah. Layanan jual beli online terus berkembang namun perilaku konsumen masih cukup sama. Perilaku konsumen yang tidak terlalu banyak berubah ini bisa tercermin dari hasil riset DailySocial tahun lalu, riset tersebut mengisyaratkan bahwa salah satu hal yang perlu ditingkatkan oleh pelaku e-commerce/jual-beli online adalah masalah kepercayaan dari konsumen.
Hasil Pencarian
Di sisi lain, hasil survei Ipsos juga bisa menjadi peluang bagi layanan lokal dalam membantu proses pencarian produk, beberapa sudah mengambil kesempatan ini misalnya saja PriceArea dan Telunjuk yang bisa memberikan bantuan bagi calon pembeli online dalam membandingkan serta mencari barang yang mereka butuhkan. Selain itu layanan marketplace atau toko online serta forum yang mengakomodasi jual-beli sendiri juga harus semakin meningkatkan fasilitas pencarian mereka, seperti yang pernah Rama bilang pencarian adalah hal yang penting yang harus dimiliiki secara internal dari masing-masing layanan.
Hasil survei Ipsos ini juga memperlihatkan ketertarikan para pengguna internet untuk melakukan pembelian secara online, meski mungkin untuk Indonesia, proses yang dijalani masih gabungan antara yang telah menggunakan pembayaran online, serta yang menggunakan cara transfer via ATM, namun secara mendasar bisa diperkirakan akan semakin banyak pula yang melakukan pembayaran dengan menggunakan fasilitas online, dua bank besar pun telah merilis produk mereka dengan bekerja sama dengan beberapa toko online/marketplace. Layanan pembayaran lain juga berlomba-lomba untuk memberikan fitur menarik mereka.
Persoalan kini bisa begeser ke topik lain, apakah setelah menemukan produk yang mereka inginkan mereka melakukan pembelian? Atau internet hanya digunakan untuk mencari informasi saja, proses beli tetap offline? Hasil survei di atas memberikan peluang yang bisa terus dimanfaatkan, hampir setengah responden yang di survei mengatakan bahwa mereka memberi barang/jasa secara online dan jumlah untuk Indonesia pun cukup besar. Bisa jadi tidak masalah proses bayar atau transaksi yang mereka lakukan, tetapi prosesnya tetap melalui online.
Kondisinya bisa jadi seperti ini, sambil menunggu adaptasi pembayaran online semakin digunakan konsumen, sambil menunggu layanan pembayaran digunakan banyak merchant, sambil menunggu perilaku konsumen bergeser dengan semakin menggunakan pembayaran online, hal yang utama yang harus dilakukan pelaku e-commerce/marketplace atau situs jual-beli online adalah memberikan kemudahan; Bagi konsumen, memberikan kemudahan dalam mencari dan menemukan barang yang mereka inginkan di internet serta memudahkan mereka untuk membeli barang. Bagi penjual, yang dibutuhkan adalah kemudahan dalam memberikan layanan pada konsumen serta memaksimalkan penjualan barang pada konsumen.
Catatan:
Survei ini mengikutsertakan responden dari 24 negara, di Indonesia lebih dari 500 responden mengikuti survei yang dilakukan awal bulan Februari ini. Keterangan lebih lengkap tentang survei bisa cek di sini.
Data sumber MarkPlus dari Majalah Marketeers edisi April 2012.