Dark
Light

Groupon Akuisisi Disdus

1 min read
April 6, 2011

Situs daily deals terbesar di dunia, Groupon, mengumumkan pengakuisisian situs lokal Disdus. Disdus akan menjadi Groupon Indonesia sebagai bagian dari ekspansi Groupon di Asia Tenggara. Saat ini, Groupon memiliki lebih dari 6000 karyawan di 46 negara di dunia. Menurut Rob Solomon, (mantan) Presiden Direktur dan COO Groupon, hanya dalam beberapa bulan, Disdus telah menjadi pemimpin pasar dan contoh pembelian kolektif kelas satu. Hal ini nampaknya yang meyakinkan Groupon untuk melakukan akuisisi terhadap Disdus ketimbang membuat perusahaan dari nol (from scratch). Kondisi dan nilai akuisisi tidak diinformasikan.

Rob Solomon menyebutkan bahwa ke depannya, Groupon Indonesia akan memanfaatkan kekuatan jaringan Groupon untuk mempertajam cara pemasaran para pebisnis lokal kepada pelanggan di seluruh Asia Tenggara. Disdus telah memiliki informasi kupon di daerah Jakarta dan Bandung dan berencana memperluas jangkauannya ke kota-kota besar lain di Indonesia pada akhir tahun 2011. Disdus yang resmi didirikan medio Agustus 2010 telah bekerja sama dengan sejumlah brand terkemuka, termasuk di antaranya Sushi Tei, blitzmegaplex dan Amazing Water World.

Dengan adanya proses akuisisi ini, maka East Venture sebagai investor awal Disdus nampaknya akan melakukan exit terhadap perusahaan yang dipimpin oleh Jason Lamuda dan Ferry Tenka ini. Groupon sebelumnya telah masuk secara resmi ke Singapura dan Malaysia. Berikut adalah rilis pers lengkapnya:

Groupon Melebarkan Layanannya di Asia Tenggara Dengan Memasuki Pasar Indonesia

Mengakuisisi situs lokal penyedia diskon terkemuka untuk memperluas jangkauan global

CHICAGO — (BUSINESS WIRE) — Groupon (http://www.groupon.com) mengumumkan peluncuran Groupon Indonesia melalui akuisisi situs penyedia diskon Disdus (http://www.disdus.com) tanpa menyampaikan kondisi dari kesepakatan akuisisi tersebut.

Dengan menggunakan prinsip pembelian kolektif, Groupon melakukan negosiasi mengenai diskon yang unik dengan pelaku bisnis ternama dan menyebarluaskan program diskon ini kepada pelanggan melalui email harian. Groupon telah menciptakan sebuah sarana pemasaran baru yang sangat efektif bagi gerai lokal di ribuan kota di seluruh dunia. Pendekatan inovatif menggunakan e-commerce ini telah berhasil mendatangkan jutaan dollar pendapatan tambahan bagi para pebisnis lokal serta menghasilkan penghematan hampir 2 miliar dollar bagi konsumen di seluruh dunia.

Peluncuran Groupon Indonesia menandai kelanjutan pertumbuhan Groupon secara global dan perluasan jangkauannya di seluruh Asia Tenggara. Sementara itu, Disdus yang diakuisisi Groupon saat ini melayani wilayah Jakarta dan Bandung dengan rencana untuk memperluas jangkauannya ke kota-kota besar di Indonesia pada akhir tahun 2011. Disdus dikenal sebagai situs penyedia diskon dan pembelian kolektif terkemuka di Indonesia. Penawaran yang diberikan Disdus saat ini misalnya dengan Sushi Tei, Blitz Megaplex, Amazing Water World, dan masih banyak lagi.

“Hanya dalam beberapa bulan sejak diluncurkan, Disdus telah menjadi pemimpin pasar dan contoh pembelian kolektif kelas satu,” kata Rob Solomon, Presiden Direktur dan COO Groupon. “Groupon Indonesia akan memanfaatkan kekuatan jaringan Groupon untuk mempertajam cara pemasaran para pebisnis lokal kepada pelanggan di seluruh Asia Tenggara.”

Groupon Indonesia bergabung dalam jaringan Groupon global, yang menawarkan transaksi yang paling menguntungkan bagi jutaan pelanggan di 46 negara. Groupon mempunyai lebih dari 6.000 karyawan di seluruh dunia.

21 Comments

  1. Funny that it should be Disdus and not DealKeren.
    DealKeren has a better traffic, a better ranking and apparently better seo too…
    Is it because they got better publicity or because they are using KasPay?

  2. It’s because disdus.com is a better name than dealkeren.com
    especially for the foreigners (groupon CEO)
    disdus is more catchy

  3. Apparently dealkeren rejected Groupon’s offer several times according to a tweet from DK staff. See my timeline.

  4. DK seems to be very aware of the market here in Indonesia, but rejecting such an offer and the increase of means to achieve their goals, while they are overtly a clone, could be bad for them.
    Groupon are fighting their land war by acquiring factions, and they won’t have trouble to find other clones in other countries in Asia, thus building their own Asian connection…
    I don’t know, I wish DealKeren all the best luck, but I would have said yes…

  5. This is my personal view on this matter. Everything I put down may not be representative of the real situation, i.e. Don’t quote me on this–

    Competition is one thing but things are a lot more complicated than that.

    First and foremost is the difference in our vision. We have a unique view of putting forth on delivering the best new experience instead of the deals. We believe, however, that the deals can be a very conducive facilitator of delivering new experiences. So what we “truly” offer is experience and not deals, akin to Kodak: they don’t sell cameras, they sell memories. Groupon may not share the same vision.

    The next thing would be that groupon international is not the groupon that everybody is familiar with. Groupon extends to the global market from their German office after the acquired City Deal (dailydeal.de’s biggest competitor – from Rebate). And since we “meet” Groupon quite often in international market, we get to know them a little bit better than most people, so to speak. And from those encounters, we don’t think we (groupon and dealkeren) will be a good fit.

    If you keep track of groupon’s acquisition, you may notice a pattern. Something that may not make sense for some of us. But there’s a specific reason why they do that. Thus, you’ll definitely see this space getting much more exciting in the near future.

  6. Is acquisition the best way for such a young company with a lot of potential? As one of the market leaders, shouldn’t they hold on a little longer and see how the market shapes? They have the advantages of being local and market knowledge.

    Anyway, congrats to DisDus!

  7. IMHO
    Yes Disdus is still young with a lot of potential. But working with Groupon lets them gain the experience on how to run a Groupon ie. best practice. Potential of Big market + Experience from Groupon = Definitely better growth. Groupon will show them how to improve their sales and merchant acquisition overtime based on data etc. That’s priceless. It’s a good move for them.

  8. Nice insight, Mas Pandu. Excited to see healthy competition between DealKeren, Disdus (Groupon Indonesia), and the rests to give better service and innovation for Indonesian consumers 🙂

  9. sori bales pake bahasa (maklum orang indo asli saya) …. pada akhirnya dan akhir dari cerita ini adalah groupon mencari uang dari go public, sesuatu hal yang tidak atau belum mungkin bisa dilakukan perusahaan dotcom di indonesia 🙂 … tujuan partneran dengan disdus (sori, saya bilang bukan akuisisi, tapi partneran, kalau akuisisi dibeli penuh en pendiri untung besar) dan juga dengan situs penyedia diskon negara lain adalah untuk memberi kesan besarnya perusahaan mereka sehingga layak go public 🙂

  10. I agree with your points. Those are very valid points. Of course this is also great for Indonesian start-ups since this really put Indonesia under the radar. Personally, I really hope that this will help overcome the fear to do business in Indonesia for the other companies.

  11. Lol. As far as I know, other business also has this kind of vision. Delivering “experience” instead of the “product” or “benefit”. How do you know that they dont have this kind of vision internally?

    Lets see how it ends.

  12. tolong jangan kirim email lagi ke saya, krn saya tdk merasa kontak sama anda, dan saya tdk perlu dengan iklan2 anda. Saya sangat terganggu dengan iklan2 anda yg masuk setiap hari ke email saya. Mksh

  13. tolong jangan kirim email lagi ke saya, krn saya tdk merasa kontak sama
    anda, dan saya tdk perlu dengan iklan2 anda. Saya sangat terganggu
    dengan iklan2 anda yg masuk setiap hari ke email saya. Mksh

  14. Kami tidak ada afiliasi dengan Disdus. Email tersebut dikirim karena Anda terdaftar di database Disdus. Untuk berhenti tinggal klik “unsubscribe from this list”

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Previous Story

DailySocial di Majalah CHIP

Next Story

Hemat.com Resmi Dirilis Untuk Publik

Latest from Blog

Don't Miss

Microsoft menunda akuisisi Activision Blizzard

Microsoft dan Activision Blizzard Sepakat Menunda Akuisisi ke Bulan Oktober

Perjalanan panjang dari akuisisi terbesar oleh dua perusahaan teknologi raksasa,
Drama akuisisi Activision Blizzard

Microsoft Menangkan Pengadilan, Akuisisi Activision Blizzard Masuki Babak Akhir

Drama akuisisi Activision Blizzard oleh Microsoft sepertinya akan segera berakhir.