GREE Ventures. perusahaan permodalan asal Jepang, kembali menargetkan investasi ke beberapa startup di Asia Tenggara, Jepang dan India menyusul pengumpulan putaran pendanaan baru yang mencapai $67 juta (sekitar 900 miliar Rupiah). Di Indonesia GREE Ventures telah memiliki sejumlah portofolio, seperti BerryBenka, UrbanIndo, Bukalapak, dan AyoPop.
Senior Investment Manager GREE Ventures Nikhil Kapur kepada DealStreetAsia menjelaskan bahwa pasar India dan Asia Tenggara pada umumnya memiliki beberapa kesamaan, seperti halnya sensitif terhadap harga, penetrasi mobile dan rasa frustrasi terhadap kemacetan.
Nikhil juga menilai akan lebih baik jika startup di Asia Tenggara mulai melihat bagaimana industri di Indonesia dan melihat bagaimana mereka berkembang dan bersaing dengan kompetitor asal Amerika.
“Perusahaan di Asia Tenggara memiliki kesempatan kecil untuk membangun benteng di sekitar mereka dan menciptakan penghalang kuat yang dapat melindungi mereka begitu melihat pesaing dari Amerika Serikat mulai melihat kawasan Asia Tenggara,” papar Nikhil.
Nikhil juga menjelaskan bahwa Indonesia adalah pasar penting bagi GREE Ventures. Lebih dari 50% investasi regional diberikan ke startup Indonesia.
“Pasarnya [Indonesia] cukup besar dan cukup homogen [terlepas dari apa yang orang katakan] untuk membangun bisnis besar yang dapat memberikan venture grade return. Saya tidak berpikir Thailand dan Malaysia memiliki kemewahan ini. [..] Saya pikir belum ada bubble yang terjadi di Asia Tenggara,” ungkap Nikhil.