Pengembang platform SaaS untuk pendidikan GREDU mengumumkan telah mendapatkan pendanaan seri A senilai $4 juta atau setara 58 miliar Rupiah. Putaran ini dipimpin oleh Intudo Ventures dengan partisipasi investor sebelumnya Vertex Ventures. Dana akan difokuskan untuk ekspansi pasar, pengembangan produk, dan perekrutan talenta.
Berdasarkan statistik yang disampaikan, GREDU saat ini sudah bermitra dengan 400 sekolah, merangkul sekitar 400 ribu pengguna. Sebelumnya mereka lebih banyak fokus untuk tingkat K-12 (SD s/d SMA), namun saat ini dengan produk yang makin matang GREDU juga melayani digitalisasi di universitas dan pre-school (PAUD, TK).
Tidak dimungkiri, bahwa layanan digitalisasi sekolah baru optimal dimanfaatkan oleh sekolah-sekolah di kota besar. GREDU pun mengakui bahwa basis penggunanya masih banyak terfokus di kawasan Jabodetabek. Rencana ekspansi akan digencarkan, demi mengakuisisi pengguna baru dari sekolah-sekolah di berbagai kota di Indonesia.
“Di masa yang penuh tantangan ini, digitalisasi sudah menjadi kebutuhan bagi sekolah-sekolah di seluruh Indonesia. Dengan putaran pembiayaan ini, kami berencana untuk meningkatkan produk dan jangkauan, mengurangi friksi dan memudahkan proses digitalisasi […] Kami yakin dengan pasar dan pertumbuhan digitalisasi di sektor pendidikan dan ingin memperluas bisnis secara nasional dan regional hingga tahun depan,” ujar Co-Founder & CEO GREDU Rizky Anies.
Ekosistem aplikasi GREDU terdiri dari empat layanan utama, yakni School Management System untuk petugas administrasi; GREDU Teacher untuk memudahkan guru untuk melakukan aktivitas pengajaran dan administrasi pembelajaran; GREDU Parent untuk membantu orang tua melihat kinerja anaknya; dan GREDU Student untuk memudahkan siswa mendapatkan akses ke kanal pembelajaran dan hasil belajar.
“Bekerja dengan civitas dan administrator sekolah, GREDU memberikan solusi inovatif yang dirancang khusus untuk meningkatkan kualitas, transparansi, dan efektivitas sistem pendidikan Indonesia. Kami bangga mendukung GREDU di saat kritis ini karena mereka membantu lebih banyak sekolah mendigitalkan operasi mereka dan menciptakan dampak positif bagi siswa di seluruh Indonesia,” sambut Founding Partner Intudo Ventures Patrick Yip.
Sementara itu Joo Hock Chua selaku Managing Partner Vertex Ventures berujar, “Pandemi telah mempercepat kebutuhan digitalisasi dan transformasi di industri pendidikan. Kami percaya bahwa GREDU, dengan pendekatan holistiknya untuk melayani semua pemangku kepentingan dan rantai nilai sekolah, berada dalam posisi yang bagus untuk memanfaatkan perubahan ini serta membantu meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.”
Layanan SaaS memang menjadi salah satu varian dari ekosistem teknologi edukasi. Di Indonesia, selain GREDU ada beberapa startup lain yang juga menjajakan layanan SaaS untuk sekolah, tentu dengan proposisi nilai masing-masing. Startup tersebut termasuk AIMSIS, EdConnect, InfraDigital SekolahPintar, Sikad, dan Quintal.