Dark
Light

Gaet Qoala, Grab Bereksperimen Rambah Insurtech

1 min read
November 6, 2019
Grab resmi menambah layanan insurtech dengan menggaet Qoala untuk menjual perlindungan layar ponsel.
Grab resmi menambah layanan insurtech dengan menggaet Qoala untuk menjual perlindungan layar ponsel.

Grab resmi menambah layanan insurtech dengan menggaet Qoala, seiring upaya mengukuhkan posisinya sebagai super app. Qoala adalah salah satu peserta dari Grab Ventures Velocity (GVV) batch kedua.

Kompetitornya, Gojek, telah lebih dahulu merilis layanan insurtech “GoSure” melalui portofolio investasinya, PasarPolis.

Saat ini layanan insurtech baru tersedia dalam bentuk shuffle card di laman utama aplikasi Grab. Produk asuransi yang tersedia untuk saat ini hanya asuransi proteksi layar ponsel.

Tampilan Qoala dalam aplikasi Grab
Tampilan Qoala dalam aplikasi Grab

Untuk menggunakan fitur ini, pengguna Grab cukup memilih merek ponsel dan modelnya. Setelah itu, konsumen memilih masa perlindungan, bisa satu, tiga, atau enam bulan. Harga preminya bergantung tipe ponsel. Pembayaran sepenuhnya cashless menggunakan Ovo.

Klaim, jika ada, diajukan melalui situs Qoala. Perbaikan ponsel dilakukan di salah satu service center rekanan Qoala. Dalam kurun waktu tujuh hari, barang digaransi selesai diperbaiki dan siap digunakan kembali.

Sebelum menggandeng Qoala, Grab lebih dahulu melakukan uji coba serupa dengan SayurBox dalam bentuk shuffle card. BookMyShow dan Sejasa pun melalui fase serupa sebelum mereka menjadi layanan resmi Tickets dan Clean & Fix.

Executive Director Grab Indonesia Ongki Kurniawan menjelaskan, dalam proses uji coba seperti ini perusahaan sedang mempelajari sejauh apa relevansinya dengan kebutuhan pengguna. “Apabila ini proven, baru kita berani untuk perkenalkan sebagai real feature dan harapannya mereka bisa scale up bisnis lebih cepat,” katanya.

Beberapa peserta GVV tidak hanya melakukan uji coba layanan di layanan Grab, tapi juga di Kudo. Langkah ini bertujuan menyesuaikan dengan target pasar mereka, apakah cenderung B2B atau B2B2C, atau langung ke B2C. Bila B2C langsung diarahkan ke aplikasi Grab, sementara jika fokusnya ke konsumen bisnis diarahkan ke Kudo.

Di dalam aplikasi Kudo (kini bernama GrabKios) tersedia sejumlah tambahan produk, termasuk layanan nabung emas dan umroh sebagai hasil kolaborasi dengan Tamasia dan PergiUmroh.

Peserta GVV terdiri atas 10 startup, tujuh datang dari Indonesia, dua dari Singapura, dan satu dari Malaysia. Mereka adalah Eragano, PergiUmroh, Porter, Sayurbox, Tanihub, Tamasia, Qoala, Treedots, GLife, dan MyCash Online.

Previous Story

Kabarnya Apple Gandeng Valve Untuk Menggarap Headset AR

Next Story

Mantan Juara Dunia Point Blank, RRQ Endeavour, Pindah Haluan ke COD Mobile

Latest from Blog

Don't Miss

Lebih Parah dari Kasus Doni Salmanan, Inilah 7 Kasus Penipuan Terbesar di Industri Teknologi

Startup selalu berusaha mencari cara untuk mendisrupsi status quo menggunakan
Startup fintech payment gateway Xendit merambah sektor perbankan dengan mendirikan PT Bank Perkreditan Rakyat Xen (BPR Xen) yang berlokasi di Depok

Xendit Rambah Perbankan, Dirikan Bank Perkreditan Rakyat Xen

Ekspansi bisnis startup unicorn di sektor fintech, Xendit, kini sudah