Perlahan tapi pasti, kira-kira itu prinsip yang dipegang Google selama menjalani kiprahnya di bisnis cloud gaming lewat Stadia. Tidak sedikit pelanggan Stadia yang mengeluhkan minimnya koleksi game yang tersedia, tapi di satu sisi ini lebih baik daripada GeForce Now yang katalognya terus kehilangan game–game AAA.
Stadia pada dasarnya berdiri di atas prinsip eksklusivitas. Berbagai upaya Google kerahkan demi melahirkan permainan-permainan baru buat platform-nya, mulai dari mengakuisisi developer game indie sampai membuka studio masif buat tim developer mandirinya, Stadia Games and Entertainment.
Yang terbaru, Google bekerja sama dengan Unity untuk mengadakan program Stadia Makers. Program ini ditujukan buat developer game indie yang tertarik memublikasikan karyanya secara mandiri (tidak di bawah publisher tertentu) melalui Stadia. Menariknya, game-nya tidak harus eksklusif untuk Stadia, akan tetapi Google menuntut agar game-nya tersedia di Stadia pada hari peluncurannya.
Ada tiga keuntungan yang bisa didapat developer yang tergabung dalam program ini. Yang pertama adalah bantuan teknis dari Unity, kemudian disusul oleh development kit gratis (hingga 5 set, tergantung ukuran tim developer masing-masing). Terakhir dan yang mungkin paling menarik adalah sejumlah pendanaan, yang diharapkan bisa menutupi sebagian dari biaya yang dibutuhkan untuk mengembangkan game multi-platform.
Lalu apa saja syaratnya? Cukup mudah, developer diwajibkan menggunakan engine Unity versi 2019.3 atau yang lebih baru, dan jadwal perilisan game-nya harus di kisaran tahun ini atau 2021. Pendaftarannya sekarang sudah dibuka.
Sumber: GamesIndustry.biz dan Stadia.