Dark
Light

Google Jadi Mirip Bing?

1 min read
June 3, 2010

Bing, mesin pencari milik Microsoft sedikit banyak terkenal oleh salah satu fitur yang menampilkan berbagai foto di halaman home mereka, setiap kali anda mampir ke homepage mereka sebelum anda melakukan pencarian akan disuguhi oleh foto-foto keren yang menghiasi sebagian besar area homepage mereka.

Bandingkan dengan Google yang terkenal dengan tampilan homepage mereka yang polos, dominan putih, pilihan selain pencarian akan hadir ketika anda menggerakkan kursor. Nah, kini Google meluncurkan sebuah fitur yang akan mengubah itu semua.

Google meluncurkan sebuah fitur yang memungkinkan anda untuk melakukan personalisasi pada halaman home dari Google Search dengan mengganti background putih polos yang biasa kita lihat dengan foto atau gambar yang anda sukai.

Para pengguna Google bisa memilih foto atau gambar dari komputer mereka pribadi, dari album Picasa anda, jika anda mempunyai akun dilayanan foto milik Google ini, atau anda bisa juga menggunakan foto yang terdapat di galeri publik milik Picasa.

Pilihan untuk mengubah tampilan homepage Google ini akan berada di pojok kiri bawah Google.com. Namun untuk kita yang berada di Indonesia, fitur ini belum bisa dinikmati, Google akan segera menyediakan fitur ini untuk para pengguna di U.S. dalam beberapa hari ke depan, setelah itu baru roll-out untuk pengguna di seluruh dunia.

Perbedaannya dengan Bing memang cukup jelas, foto atau gambar di Bing tidak bisa diganti atau dipersonalisasikan oleh pengguna (anda hanya bisa mengganti foto yang telah disediakan oleh Bing) sedangkan fitur baru dari Google ini, seperti yang dijelaskan di blog mereka, merupakan salah satu layanan yang menitikberatkan pada personalisasi, jadi pengguna bisa memilih apakah mereka tetap ingin menikmati tampilan klasik Google.com atau mencoba mengkustomisasikan halaman pencarian mereka dengan koleksi foto atau gambar favoritnya.

Fitur personalisasi dari Google memang telah bisa kita nikmati diberbagai layanan Google lain, seperti Chrome, iGoogle, serta Gmail, sedangkan tampilan Google.com yang polos itu seperti sebuah desain ‘suci’ yang menjadi ciri khas dari Google.

Namun, saya sendiri cukup excited untuk menunggu fitur ini bisa saya gunakan, meskipun saya sendiri tidak yakin apakah saya akan bertahan dengan tampilan foto atau tetap menggunakan tampilan polos, karena Google Search adalah melulu tentang pencarian, bukan tentang personalisasi, berbeda dengan iGoogle atau Gmail. Selain itu, Google juga tidak memberi penjelasan rinci tentang ukuran foto yang bisa dijadikan background agar tampil maksimal, serta apakah foto dari web hanya bisa diambil dari Picasa saja atau bisa dari layanan penyedia album web lain seperti misalnya, Flickr.

Bagaimana dengan anda, apakah anda sama seperti saya, cukup excited menunggu fitur ini, atau ini adalah langkah yang tidak populer dari Google yang sudah terbiasa dengan tampilan polos dan minimalis? Mari share pendapat anda pada kolom komentar.

Screenshot diambil dari blog Google, dan merupakan artwork dari eff Koons, foto oleh Sandy Volz.

Wiku Baskoro

Penggemar streetphotography, penikmat gadget, platform agnostic gamers, build Hybrid.co.id to make impact.

7 Comments

  1. Dulu aku nganggep Bing bodoh untuk masukin foto ke search pagenya. I thought they didn't get it. But I have to admit, sekarang karena udah terbiasa, jadi mayan excited ngeliat foto2nya. apalagi kualitas fotonya sangat tinggi. salut untuk proses kurasinya tim bing.

    Personalisasi search page berdasarkan foto menurut aku impactnya bakal dikit bgt untuk general publik. Gerakan ini kayaknya cuma masuk akal untuk 2 tipe pengguna:
    1. Chrome users – web is the desktop. it only make sense kalo web bisa diganti backgroundnya jg, just like our desktops.
    2. White labelling – para warnet, hotel, kafe bisa dengan mudah nge-white label search page mereka (assuming fitur ini bisa diakses tanpa login ke google?)

    either way, aku ngerasa little value for public, apalagi kalo perlu opt in.

  2. Saya lebih memilih yang polos, walaupun saya sendiri juga jarang sekali masuk ke homepage Google. Mudah-mudahan personalisasi ini terbatas pada homepage dan tidak pada search result page, karena saya sendiri lebih mengutamakan kecepatan ketimbang “kecantikan”.

  3. Well, still unavailable for now, waiting for a next couple of days…
    And will take longer in outside of the U.S.

    [another counter from Google to Microsoft,
    after Google want to beat Windows]

  4. kalau aku sendiri malah ngeliat ini sebagai sarana memanjakan google user mas ronald. Jujur sih, secara result page untuk kualitas search info, masih Google yang paling akurat. Jadi, aku merasa ini sebagai ajakan untuk mencari leads dengan cara yang smooth dari Google sendiri

  5. ide tentang white labelling itu cukup menarik…branding perusahaan bisa dapet dan Google juga jadi mesin pencari utama di setiap warnet atau usaha internet lain…

    atau jangan2 mereka nyiapin personalisasi halaman muka ini untuk chrome OS?

  6. sejauh ini saya masih menggunakan google sebagai browser… tapi toh kalo pun google merasa perlu untuk meningkatkan pelayanan mereka, saya senang-senang saja… kualitas pencarian gak menurun…

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Previous Story

Edit Nama Folder dan Tag di Google Reader

Next Story

Siap-siap, Fitur Baru dari Twitter: ‘You Both Follow’

Latest from Blog

Don't Miss

Google Trend di Indonesia Makin Cangih, Kini Ada Fitur Sedang Trending

Google secara resmi menghadirkan fitur Sedang Trending di Indonesia yang

Google Luncurkan AI Academy untuk Jaring Startup AI di Asia-Pasifik

Implementasi teknologi kecerdasan buatan atau AI memang berkembang pesat. Maka