Dark
Light

Google ebookstore: Layanan Toko Buku Digital dari Google

3 mins read
December 8, 2010

Tangal 6 desember kemarin Google akhirnya meluncurkan layanan Google eBookstore, sebuah toko buku digital yang akan menjual Google eBooks, yang merupakan koleksi buku Google yang disimpan di cloud, yang tersedia secara gratis atau pun berbayar.

Google eBooks dapat dinikmati dengan menggunakan berbagai perangkat yang terhubung dengan internet. Pengguna bisa membaca Google eBooks dari perangkat bergerak seperti aplikasi di Android atau iPhone/iPad/iPod Touch, membaca berbagai macam koleksi melalui web atau perangkat khusus untuk membaca eReader seperti Nook atau eReader keluaran Sony.

Para pembaca atau mereka yang tertarik membaca atau memiliki Google eBooks bisa mencari buku digital yang mereka sukai lewat Google eBoosktore, membacanya secara langsung di web atau membaca menggunakan berbagai perangkat yang kompatibel dengan layanan Google eBooks.

Karena data Google eBooks disimpan cloud maka pengguna hanya membutuhkan jaringan internet untuk mengakses berbagai koleksi buku digital. Google sendiri menjelaskan bahwa telah ada sekitar 3 juta koleksi Google ebooks gratis serta ratusan ribu judul yang telah tersedia untuk dibeli oleh penguna.

Fasilitas dari Google eBoostore sediri menyediakan berbagai kategori buku digital, Anda bisa melakukan pencarian berdasarkan kategori ini atau memilih berbagai koleksi yang menjadi koleksi paling populer yang ditampilkan di halaman muka Google eBooksotre oleh Google. Untuk para pengguna di U.S. sendiri, Google telah memberikan display khusus untuk buku terbaru yang bisa langsung dipilih atau dibeli.

Para pengguna dari Indonesia baru bisa menikmati koleksi yang tersedia di Google eBookstore untuk koleksi gratisan, sedangkan untuk buku, majalah atau terbitan yang dijual, termasuk koleksi terbaru keluaran penerbit belum tersedia. Namun, seperti layaknya berbagai layanan dari Google, mereka juga telah menyiapkan untuk memperluas pangsa pasar secara internasional.

Untuk masalah partnership, Google juga mempersilahkan para calon pembeli atau pembaca untuk membeli atau mencari Google ebooks dari Google eBookstore atau dari penjual independen atau retail toko buku lain yang merupakan partner dari layanan Google eBooks, seperti ShopIndie Bookstores, Alibris, dan Powells.com. Untuk Google eBooks yang dijual di Google eBookstore, Google akan menggunakan Google Checkout sebagai cara untuk melakukan pembayaran.

Jika Anda mencoba membaca mengguna PC atau langsung di web (web reader) maka tampilan buku digital dari Google eBooks ini akan ditampilkan secara penuh dilayar peramban. Beberapa fasilitas yang disediakan antara lain fasilitas mirip daftar isi yang memudahkan Anda untuk meloncat dari satu bab ke bab lain, fasilitas untuk melakukan perubahan jenis huruf, tampilan membaca, ukuran teks serta jarak antara baris teks satu dengan lainnya serta pengaturan untuk kerataan teks.

Google juga telah memiliki layanan yang mengumpulkan dan memindahkan dalam bentuk digital sekitar 15 juta buku dari lebih dari 35.000 penerbit, 40 perpustakaan, 100 negara dan lebih dari 400 bahasa dalam layanan Google Books, dan berbagai koleksi buku digital ini juga akan dapat dicari lewat layanan pencarian Google Books pada kolom pencarian untuk area penelitian yang tersedia berdampingan dengan layanan eBookstore.

Bagi pengguna internet yang mengumpulkan berbagai informasi termasuk buku digital, seperti saya, tambahan layanan seperti Google Books dan layanan Google eBookstore akan menambah tambahan akses untuk mendapatkan informasi, terutama untuk berbagai buku yang disediakan secara resmi, namun satu pertanyaan bagaimana layanan ini akan berdampak bagi layanan lokal seperti Evolitera atau Papataka yang, meski tidak sama persis, baik dari cara membaca ebook serta beberapa fasilitas lain, namun masing-masing layanan juga menyediakan berbagai buku digital yang bisa dibaca atau diunduh.

Meski pangsa pasar dua startup lokal ini punya kelebihan untuk pangsa pasar lokal, dengan menyediakan berbagai ebook dari penulis atau penerbit lokal namun, seperti yang disebutkan oleh Google sendiri, Google eBookstore adalah sebuah langkah awal dari menyediakan informasi serta hiburan yang ada di buku digital, dan pangsa pasar untuk area buku yang dijual juga akan semakin ditambah.

Saat ini Evolitera punya sisi lokal yang cukup kuat dengan menyediakan berbagai koleksi bacaan digital berhasa Indonesia yang cukup banyak, pendekatan dengan menyediakan fasilias untuk menerbitakan karya secara langsung juga menjadi salah satu kelebihan yang dimilikinya, fasilitas buku digital yang disediakan secara gratis juga adalah kelebihan lain. Namun untuk koleksi buku digital yang telah menjadi domain publik dan buku digital klasik (gratisan), sepertinya mereka akan bersaing dengan koleksi yang dimiliki Google.

Sedangkan untuk Papataka, selama Google belum menyediakan cakupan wilayah Google eBookstore yang luas, persaingan belum begitu ketat, setidaknya untuk pangsa pasar lokal, namun kemungkinan kesamaan buku yang dijual, karena Papataka juga menyediakan buku terbaru dalam format digital (Adobe EPUB eBook) persaingan untuk merilis atau menjual buku digital keluaran terbaru akan terbuka lebar. Salah satu kekuatan tambahan yang dimiliki Papataka adalah tersedianya buku digital lokal serta kemudahan pembayaran dengan fasilitas bank lokal.

Di sisi lain, persaingan dalam bisnis akan memacu tingkat kreativitas dari masing-masing layanan, terutama untuk layanan lokal, akan menjadi menarik untuk melihat bagaimana perkembangan selanjutnya, terutama adaptasi dari pengguna sendiri atas peluncuran Google eBoostore yang  akan berhubungan dengan tingkat persaingan dengan layanan lain.

Wiku Baskoro

Penggemar streetphotography, penikmat gadget, platform agnostic gamers, build Hybrid.co.id to make impact.

1 Comment

  1. @wikupedia, thanks artikelnya. “fasilitas untuk menerbitkan karya secara langsung juga menjadi salah satu kelebihan yang dimilikinya, fasilitas buku digital yang disediakan secara gratis juga adalah kelebihan lain.”
    –> Yap, benar. Bisnis model ini yg membedakan dgn bisnis model ala eBookstore.

    Dan kalau tentang buku public domain, tentu kami akan kalah bersaing. Karena itu, kami sudah jarang sekali publish buku public domain dan fokus di menerbitkan karya2 member kami sendiri serta mulai berfokus di penggarapan utk karya scientific/ilmiah.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Previous Story

RHoK #2 Jakarta Telah Selesai Dilaksanakan

Next Story

Tuitwit Pindah Server dan Tambahkan Fitur Baru

Latest from Blog

Don't Miss

Google Luncurkan Tampilan Baru untuk Asisten AI NotebookLM

Google memang terus mengejar pengembangan model AI-nya di berbagai bidang.

Google Umumkan Versi Baru untuk Model AI Veo, Imagen, dan Whisk

Perlombaan pengembangan AI generatif memang terus berlanjut, dan tidak hanya