Google baru saja menghadirkan gebrakan di dunia chatbot AI dengan mengumumkan versinya sendiri yang bernama Bard. Hal ini langsung disampaikan oleh CEO Google, Sundar Pichai melalui halaman blog resmi Google.
Perusahaan asal California tersebut rupanya telah merancang pesaing dari ChatGPT yang dibentuk oleh OpenAI, terlebih setelah ChatGPT mendapatkan respons positif sekaligus menarik banyak peminat akan perkembangan teknologi artificial intelligence (AI).
Google sendiri memiliki hal unik terkait pemodelan bahasa atau language model dari Bard. Pichai mengatakan bahwa Bard dapat memberikan tanggapan yang lebih segar, tidak repetitif, dan berkualitas tinggi mengenai sebuah informasi.
“Bard berusaha untuk menggabungkan informasi atau pengetahuan dengan kekuatan, kecerdasan, dan kreativitas dari pemodelan bahasa yang besar milik kami (Google). Bard mendapatkan informasi dari internet untuk menyediakan tanggapan yang segar dan berkualitas tinggi”, ujar Sundar Pichai.
Bard diproyeksikan mampu membantu para penggunanya untuk menyimpulkan informasi yang tersedia secara luas di internet. Apa saja perbedaannya dari ChatGPT? Berikut rekap singkat mengenai penjelasan Bard.
Mengenal Bard, Chatbot AI Rancangan Langsung dari Google
Bard sendiri merupakan layanan chatbot yang dibuat dengan language model berbasis artificial intelligence (AI) besutan Google. Language model merupakan mesin pembelajaran yang mampu menyajikan serangkaian prediksi kata dengan menganalisis teks dalam sebuah bank data.
Prediksi tersebut menjadi tanggapan (respons) atau output dari data teks yang di-input pengguna dalam sebuah language model. Agar lebih mudah, contohnya adalah sebagai berikut: ketika Anda menulis data teks seperti ini “saya ingin makan malam”, maka language model akan memberikan tanggapan berupa “saya ingin makan malam dengan pecel lele” atau “saya ingin makan malam dengan ayam bakar”.
Bard sendiri dirancang dari language model AI yang sudah diumumkan dan dikembangkan Google sejak bertahun-tahun lalu dengan nama Language Model for Dialogue Applications (LaMDA).
Dengan teknologi LaMDA, Bard sejatinya telah dikembangkan sejak dua tahun lalu sebagai generasi penerus layanan bahasa dan percakapan AI. Seperti nama pemodelan bahasanya, Bard dirancang untuk memberikan respons seperti orang yang melakukan percakapan (dialog).
Pada pengumuman di blog Google, ada sedikit gambaran dari cara Bard dalam beroperasi. Uniknya, Bard nampaknya akan ditambahkan sebagai fitur tepatnya di bagian bar pencarian Google Search, pada kolom bertajuk “What’s on your mind?”
Bard sendiri memiliki konsep penggunaan yang sama seperti ChatGPT buatan OpenAI, namun fitur yang dibuat akan lebih seamless karena terintegrasi dengan ekosistem teknologi milik Google.
Menurut Sundar Pichai, Bard memiliki potensi yang sangat besar dan bisa saja digunakan untuk berbagai kegiatan seperti merencanakan suatu acara, membandingkan film, mencari resep makanan, penemuan-penemuan baru dari lembaga ilmu pengetahuan internasional, dan lain sebagainya.