Dark
Light

Goo.gl Dirilis Untuk Semua

2 mins read
October 1, 2010

Mungkin anda ingat pada bulan Desember tahun lalu, Google memperkenalkan layanan URL Shortener buatan mereka sendiri yang diberi nama Goo.gl.  Masalahnya Google tidak membuka akses layanan ini seperti yang biasanya diberikan layanan-layanan lain yang sama.  Artinya, pengguna tidak bisa memperpendek tautan  secara langsung, melainkan harus lewat produk-produk Google yang lain seperti Google Toolbar atau Feedburner.  Saya yakin hal ini disebabkan karena Google tidak mau langsung merilis produk yang satu ini seketika tanpa melakukan pengujian yang mendalam.

Tapi kemarin, mungkin setelah selesai dengan pengujiannya, Google akhirnya merilis layanan URL Shortener ini ke kalangan umum.  Anda bisa langsung menggunakannya dengan mengunjungi situs Goo.gl.  Anda mungkin bertanya-tanya, dengan begitu banyaknya layanan URL Shortener lain yang memberikan fitur yang hampir sama, kenapa orang mau memakai Google punya?  Google memberikan 3 jawaban: Kestabilan, Keamanan dan Kecepatan.  Google yang punya infrastuktur yang bisa dibilang ‘tidak terbatas’ sudah jelas membangun layanan ini diatas ‘pondasi’ yang sama dengan produk-produknya yang lain, sehingga kestabilan bisa langsung dijamin.  Untuk keamanan, Google menerangkan bahwa layanan yang satu ini memakai Filtering Engine yang juga dipakai oleh GMail untuk mendeteksi email-email Spam.  Artinya kita sebagai sasaran tautan pendek ini (yang nge-klik) bisa punya keyakinan bahwa tautan asli dibalik sebuah tautan Goo.gl akan aman dari tautan yang aneh-aneh.  Terakhir kecepatan, Google bilang kalau mereka selalu mengoptimasi kecapatan mereka.  Kecepatan yang kita bicarakan disini adalah waktu yang berlalu dari saat kita klik tautan pendek tersebut sampai kita dihantarkan ke tautan asli.

Fitur-fitur tambahan lain yang disediakan oleh Google adalah fitur Analytics.  Untuk setiap tautan yang anda pendekkan, anda bisa lihat statistics dari tautan pendek tersebut, berapa banyak yang meng-klik tautan tersebut dalam satu tenggang waktu tertentu.  Kemudian selain itu kita juga bisa melihat data Referrer dari mana klik tersebut berasal (bisa dari misalnya Twitter, Facebook, atau tempat-tempat lain yang bisa diidentifikasikan), dari negara mana, Browser apa yang dipakai, dan sistem operasi apa yang dipakai.

Tapi, ada tapinya, semua data ini hanya bisa anda akses kalau anda login ke akun Google anda selagi memperpendek tautan.  Untuk melihat analytics ini pun kita harus msuk ke akun kita.

Untuk para developer yang suka ngutak-ngutik dan mungkin ingin mengintegrasi layanan ini, jangan takut, Google sedang dalam proses untuk merilis API untuk mengakses Goo.gl dari layanan pihak ketiga.  Sementara itu, untuk kita-kita pengguna biasa, sambil menunggu API yang akan diluncurkan ini, bisa menggunakan plugin untuk Chrome dan Firefox.

Oya, satu lagi fitur yang bagus adalah QR Code.  Google ternyata penggemar QR Code, dan untuk layanan URL shortener ini fitur QR Code juga sekaligus dimassukan.  Jadi untuk setiap tautan yang dipendekkan, sebuah QR Code juga dibuat.  Anda bisa lihat sendiri di screenshot diatas.  Kalau anda punya handset yang bisa mengambil dan menterjemahkan kode ini, anda bisa coba sendiri.  Lebih lagi, untuk setiap tautan, kita tinggal menambahkan suffix .qr, dan tautan tersebut akan berubah menjadi tautan QR Code.

Saya pribadi memakai bit.ly sebagai layanan URL Shortener utama saya, yang  selain mempunyai User Interface yang lebih superior dan integrasi ke Twitter, bit.ly juga memberikan layanan untuk bisa memakai Domain kita sendiri.

Kalau ditanya apakah saya akan pindah ke Goo.gl, jawaban saya adalah tidak sekarang.  Selama Google tidak memberi fitur-fitur yang sama dengan yang lain, saya akan tetap setia kepada bit.ly.  Walaupun ini bagus untuk jadi alternatif.

Bagaimana menurut anda? URL Shortener apa yang biasa anda pakai?

Chris Prakoso

Chris Prakoso is a Software Analyst Programmer and Web Developer, who mainly codes in .NET, Ruby on Rails, and the myriads of other Web Frameworks. He is also a Tech Geek, Seasonal Podcaster and a Coffee drinker, who recently converted to Mac. You can find him haunting the Social Media scenes whenever he has spare-time.

13 Comments

  1. kalau saya sendiri, berhubung kebanyakan pemendek URL digunakan di Twitter client, jadi saya menggunakan pemendek URL dari HootSuite…

    tapi kalau lihat di jagat Twitter, banyak juga yang pakai pemendek URL versi lokal…

  2. Fares, silakan coba juga http://prn.la , ada Firefox Add-on, bookmarklet, ada API publik.
    Chrome Extension dan WordPress plugin nya juga sudah selesai, akan dipublikasikan dalam beberapa hari ini. Follow twitter.com/prnla untuk update2nya.

    Seluruh kode nya open source dengan lisensi GPL.

  3. Dengan nama besar dan prinsip no evil tampaknya ada sandaran trust disana. Jadi kasus di nonaktifkan kayaknya tidak akan demikian

  4. goo.gl tidak mengecek beberapa hal:
    – URL yang sama dapat dipendekkan berkali2 dan menghasilkan URL pendek yg berbeda2, jadinya redundant.
    – URL goo.gl/1234 sendiri yang sebelumnya sudah dipendekkan masih dapat disubmit juga dan menghasilkan goo.gl URL lagi, dan dapat disubmit lagi dan menghasilkan goo.gl URL lain lagi, dan seterusnya. Buat apa ya?

    Mungkin mereka tidak perduli karena toh mereka tidak akan kehabisan URL pendek, (jumlah pilihan huruf ^ jumlah digit) = banyak , mungkin :P, mungkin juga sebentar lagi mereka cek 2 skenario tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Previous Story

Nulisbuku.com Siap Pecahkan Rekor Dengan Acara ’99 Writers in 9 Days’

Next Story

Aplikasi eBuddy Capai 100 Juta Unduhan

Latest from Blog

Don't Miss

Era Teknologi Pemasaran AI dari Google Untuk Pengiklan di Indonesia

Google menggelar acara Google Marketing Live Indonesia di Jakarta. Acara

Google Luncurkan Model AI Generatif Gemma 2 untuk Para Peneliti dan Pengembang

Tren AI generatif terus berkembang untuk mengisi berbagai kebutuhan dan