Pembaruan artikel per 21 November 2019: Country Director GoBear Indonesia mengklarifikasi rumor yang beredar. Ia mengatakan GoBear tidak akan menutup operasionalnya di Indoensia.
***
Layanan agregator produk finansial asal Singapura, GoBear, akan segera menutup bisnisnya di Indonesia. Kabar ini beredar setelah dua co-founder mereka, yakni Ivonne Bojoh (CTO) dan Marnix Zwart (CCO) mengundurkan diri dari perusahaan.
Kepada media, CEO GoBear Adrian Chng mengonfirmasi adanya perubahan manajemen perusahaan. Kendati demikian ia mengungkapkan, perusahaan akan terus fokus mengejar pertumbuhan jangka panjang melalui model bisnis yang dimiliki di pasar Asia Pasifik, berbekal pendanaan yang telah didapat.
Mengenai penutupan unit bisnisnya, kami sudah mencoba meminta klarifikasi dari tim GoBear Indonesia. Hanya saja mereka belum bisa berkomentar mengenai hal tersebut.
Selain dua di atas, ada Frank Stevenaar yang juga merupakan co-founder, saat ini berperan sebagai CFO. Layanan GoBear telah merencanakan ekspansi ke Indonesia sejak pertengahan 2018, namun baru resmi mengudara pada Maret 2019.
Bulan Mei 2019 lalu, perusahaan juga baru membukukan venture round dari sejumlah investor, nilainya mencapai 1,15 triliun Rupiah. Dengan pendanaan tersebut mereka sempat mengungkapkan akan meningkatkan bisnisnya di Indonesia, dengan melengkapi varian produk dan ekspansi ke luar Jawa.
Akhir Oktober 2019 lalu, perusahaan mengadakan jumpa pers. Kepada pewarta yang hadir, Country Director GoBear Indonesia Tris Rasika menjelaskan mengenai fokusnya untuk menambah lebih banyak mitra bisnis di Indonesia. Ia juga mengungkapkan visinya menjadikan GoBear supermarket produk finansial terlengkap di Indonesia.
Di tujuh negara GoBear beroperasi, diklaim ada lebih dari 40 juta pengguna. Memiliki 1800 produk dari 100 mitra institusi keuangan. Di Indonesia, GoBear tercatat sebagai inovasi keuangan digital (IKD) di bawah OJK. Mitra institusi keuangan yang bergabung dengan GoBear di antaranya Standard Chartered, OCBC NISP, DBS, Commonwealth, Citibank, Asuransi Simasnet, dan Future Ready.