Kurang meriahnya peluncuran Obduction memberikan kesan bahwa banyak orang melupakan Myst dan sekuelnya Riven, dua game puzzle adventure terlaris di zamannya, dirilis sekitar dua dekade silam. Setelah absen cukup lama dari platform PC, minggu lalu developer indie Cyan Worlds meluncurkan Obduction, permainan baru dengan keindahan grafis yang akan membuat Anda terpana.
Obduction mewarisi banyak elemen dari Myst dan Riven, menyajikan formula petualangan dalam sudut pandang orang pertama, menantang pemain lewat teka-teki. Narasi Obduction sengaja dibuat samar-samar, dan game juga tidak banyak menyingkap petunjuk mengenai apa yang harus Anda lakukan. Perjalanan dimulai saat sang tokoh utama terjebak di suatu tempat asing bernama Hunrath, dan tugas Anda ialah memandunya pulang.
Saya baru memainkan Obduction selama beberapa jam saja, dan ada beberapa hal saya sadari: untuk bisa menikmatinya secara optimal, Anda tidak boleh terburu-buru menyelesaikan permainan karena keunikan art direction serta anggunnya visual merupakan elemen penting dari gameplay. Dan jika Anda bingung, saya rasa Anda tidak perlu malu buat mencari walkthrough atau solusi puzzle di internet.
Penggunaan Unreal Engine 4, kecantikan grafis Obduction, serta dukungan hardware mumpuni di laptop gaming MSI GS40 6QE Phantom memastikan tiap screenshot yang saya ambil layak dijadikan wallpaper. Setting opsi visualnya memang sedikit dipaksakan, hampir semua efek saya pasang di level ‘epic‘, dijalankan di resolusi full-HD dengan V-Sync menyala. Tak perlu cemas, GS40 sanggup menjaga frame rate di batasan nyaman.
Tanpa perlu berpanjang lebar lagi, saya ingin mengajak Anda melihat langsung indahnya grafis Obduction melalui galeri screenshot di bawah:
Game Playlist adalah artikel gaming kolaborasi MSI dengan DailySocial.
Game dimainkan dari unit notebook MSI GS40 6QE Phantom, ditenagai prosesor Intel Core i7-6700HQ, kartu grafis Nvidia GeForce GTX 970M, RAM 16GB, serta penyimpanan berbasis SSD 128GB dan HDD 1TB.