Belajar dari kekeliruan penyajian DLC yang akhirnya memecah komunitas pemain di game pertamanya, Respawn berjanji untuk menyajikan koten-konten pasca-rilis Titanfall 2 secara gratis. Hanya item kosmetik saja yang dijual secara premium. Dan memasuki bulan keempat di 2017, studio pimpinan mantan developer Modern Warfare itu terus memegang janjinya.
Minggu lalu, Respawn Entertainment melepas update Titanfall 2 ke versi 2.0.3.0. Dengannya, developer membawa bermacam-macam konten dan fitur anyar, yang paling signifikan ialah penambahan peta Colony, senjata, serta gerakan eksekusi jarak dekat baru. Selain itu, Respawn juga memperkenalkan dua Prime Titan, kali ini Northstar dan Legion; serta 20 pola kamuflase, 20 banner, 20 patch dan lima desain plus satu ilustrasi per masing-masing titan.
Tambahan terbesar tentu saja adalah map Colony. Sebetulnya, ia bukanlah lokasi baru, melainkan versi remaster salah satu peta terfavorit di Titanfall pertama. Seperti Angel City, ia dihadirkan kembali di Titanfall 2. Posisi bangunan tidak berubah, memberikan Anda tempat buat bersembunyi dan menyergap, lalu di tengah-tengah desa, berdiri menara tinggi yang biasa jadi sarang penembak jitu.
Untuk memperkuat rasa nostalgia, Respawn juga mengembalikan senapan R-101C Carbine. Senjata ini muncul di permainan pertama lalu digantikan oleh R-201 di Titanfall 2. Upaya penambahan varian senjata tersebut cukup berbeda dari sebelumnya dengan Wingman Elite (versi lebih kuat dari B3 Wingman). R-101C merupakan skin alternatif dari R-201, namun karakteristik kedua senapan serbu tersebut betul-betul sama, termasuk kapasitas peluru.
Sentuhan kecil yang jadi favorit saya di update ini ialah opsi Random Pilot Execution. Dengan memilihnya, game akan menentukan secara acak gerakan eksekusi saat lawan sedang lengah – jadi Anda tidak akan bosan melihat manuver itu-itu saja. Sebagai pengguna setia senapan mesin Thunderbolt, saya sempat kecewa sewaktu Respawn memutuskan buat mengurangi efek damage karena dianggap terlalu mematikan. Kabar gembiranya, efektivitas Thunderbolt dinaikkan lagi, tentu dipadu penyesuaian (kecepatan proyektil jadi lebih lambat).
Beberapa minggu lalu, para pemain Asia sempat dilanda masalah lag dan ping yang sangat tinggi. Respawn telah mendengar keluhan pemain dan kini, Titanfall 2 kembali tersaji mulus. Berdasarkan yang saya rasakan, proses matchmaking juga berlangsung lebih cepat. Saat artikel ini ditulis, saya baru mencapai level 43 di Generation 10, dan belum bisa mengonfirmasi apakah Respawn sudah membuka gerbang Generation 11.
Dimainkan di notebook gaming MSI GT72VR 6RE Dominator Pro, Titanfall 2 berjalan dengan sangat halus di setting grafis ‘mentok kanan’. Di resolusi 1920x1080p, permainan menyuguhkan frame rate rata-rata di atas 100 kali per detik. Engine Source kustomnya cukup efektif dalam menyajikan pemandangan indah, dan seringkali mengalihkan perhatian saya dari pertempuran.
Titanfall 2 sangat saya rekomendasikan bagi para penggemar permainan shooter kompetitif bertempo cepat. Medan tempurnya yang vertikal memberikan Anda kesempatan buat membungkam musuh dari segala sisi, sekaligus membuka resiko fatal seandainya kita lengah. Hingga kini, belum ada permainan yang dapat memberikan gamer sensasi serupa.
Nikmati screenshot-screenshot lainnya di bawah:
–
Game Playlist adalah artikel gaming kolaborasi MSI dengan DailySocial.
Game dimainkan dari unit notebook MSI GT72VR 6RE Dominator Tobii, ditenagai prosesor Intel Core i7-6700HQ 2,6GHz, kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1070, RAM 16GB, penyimpanan berbasis SSD 256GB dan HDD 1TB, serta dilengkapi teknologi eye-tracking Tobii Technology.