Kompas Properti membuat sebuah layanan virtual reality 360° (VR 360°) untuk membantu pembacanya menikmati keindahan arsitektur dari beberapa bangunan. Layanan yang disebut Galeri 360 tersebut, diumumkan minggu lalu melalui sebuah artikel dalam Kompas Properti.
Seperti Ursa Major Madjor dan IndonesiaVirtual, layanan VR 360° yang pernah dibahas pada waktu yang lalu di DailySocial, Galeri 360 juga menggunakan teknologi fotografi Virtual Reality 360° untuk menampilkan keindahan-keindahan arsitektur pada beberapa bangunan yang disuguhkan. Teknologi VR 360° memungkinkan pengguna web menikmati panorama secara 360° (360° bola, bukan lingkaran) sehingga dapat merasa seolah-olah berada di tempat tersebut. Saat tulisan ini ditulis, ada 6 lokasi bangunan yang telah dapat dinikmati secara VR 360° dalam Galeri 360 Kompas Properti. Baik interior maupun eksterior bangunan tersebut bisa dijelajahi dengan menjelajah menggunakan tombol-tombol fungsi yang ada.
Jika layanan VR 360° lainnya menyuguhkan panorama luar ruangan, Galeri 360 justru lebih menekankan pada keindahan suatu bangunan. Selain itu, perbedaan antara Galeri 360 dengan layanan VR 360° yang pernah saya lihat lainnya adalah Galeri 360 memungkinkan kita berpindah ke ruang lain dengan mengklik tautan secara langsung dari panorama yang kita lihat. Jadi kita bisa menjelajah ruang demi ruang dalam bangunan tersebut, seolah-olah memang sedang berada dalam bangunan tersebut.
Sejak mulai diperkenalkan tahun lalu, layanan VR 360° belum banyak berkembang di Indonesia. Beberapa pemilik layanan VR 360° sepertinya belum berhasil meyakinkan tempat wisata atau pemilik bisnis untuk membuat versi VR 360° dari tempat mereka. Saya membayangkan ada yang membuat virtual museum dengan menggunakan teknologi ini. Seperti proyek yang ada di Wujudkan ini.
