Dark
Light

Pegadaian Segera Rilis “Gadai on Demand”

1 min read
March 26, 2019
Pegadaian segera merilis layanan "gadai on demand", memudahkan konsumen yang malas atau kesulitan datang ke gerai Pegadaian untuk menggadaikan emasnya
Jajaran Direksi Pegadaian / Pegadaian

Pegadaian segera merilis layanan Gadai on Demand untuk masyarakat yang ingin lebih mudah mengakses layanan perseroan. Inovasi ini adalah komitmen lanjutan perseroan dalam menyambut era teknologi.

“Itu rencana launching-nya tanggal 7 April di acara anniversary kita. Ya, kerja sama dengan ojol (aplikasi transportasi on demand), tapi belum bisa dikasih tahu. Tapi pasti enggak akan jauh dari dua nama itu (Grab atau Gojek –red),” terang Direktur TI & Digital PT Pegadaian (Persero) Teguh Wahyono kepada DailySocial.

Konsep layanan ini adalah membantu konsumen yang ingin menggadaikan cincin atau perhiasan lainnya, tapi tidak punya waktu untuk datang ke Pegadaian. Perseroan bekerja sama dengan pemain aplikasi transportasi on demand untuk menjemputnya. Dana tinggal transfer ke rekening konsumen.

Untuk menjamin keamanan barang sampai ke lokasi Pegadaian terdekat, ada asuransi yang sudah dilekatkan ke barang tersebut. Proses verifikasi dari nasabah ke mitra pengemudi, serta dari mitra pengemudi ke pihak Pegadaian juga dikembangkan.

Inisiasi digital lainnya juga bakal digencarkan perseroan pada tahun ini. Aplikasi Pegadaian Digital, terutama untuk produk tabungan emas, siap disempurnakan agar fiturnya semakin kaya dan seluruh transaksi tuntas tanpa konsumen harus keluar dari aplikasi.

“Kami bertekad pada usia ke-118 Pegadaian akan semakin ‘muda’ dan akan banyak produk berbasis teknologi yang akan kami kembangkan,” terang Direktur Utama Pegadaian Kuswiyoto.

Tahun ini Pegadaian mengalokasikan anggaran belanja modal (capex) senilai Rp500 miliar untuk menggenjot laba lewat channel bisnis digital. Tercatat, tahun lalu perseroan mencetak laba Rp2,77 triliun, naik 10,4% karena didukung produk inovatif digital yang sudah diluncurkan.

Selain merilis gadai on demand, Pegadaian juga bekerja sama dengan sejumlah perusahaan teknologi lainnya. Sebut saja ada Dana, Linkaja, dan Tokopedia untuk jual beli emas online “Tokopedia Emas.

Bersama Dana, gerai Pegadaian kini bisa menerima top up saldo dengan minimal Rp50 ribu dan tarik saldo. Tak hanya itu, Dana akan jadi platform pembayaran yang menampung dana UMi dari pemerintah sebelum disalurkan ke penerima dana.

Aplikasi Dana juga bakal disiapkan untuk menerima pembayaran cicilan gadai di Pegadaian. Aplikasi Pegadaian pun akan terintegrasi dengan sistem Dana.

“Pegadaian terbuka untuk seluruh mitra bisnis dan payment sepanjang win win, termasuk e-wallet Linkaja, Dana, dan lainnya. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan layanan kepada nasabah, terutama untuk meningkatkan layanan non cash agar memudahkan layanan digital kami,” pungkas Teguh.

Application Information Will Show Up Here
Kemitraan Passpod dan Weepay menyasar "outbound traveler" Filipina yang diperkirakan bakal mencapai 4,3 juta perjalanan di tahun 2021
Previous Story

Garap Pasar Filipina, Passpod Buat “Joint Venture” Bareng Weepay

Next Story

Oppo A5s Tawarkan Baterai Besar dan Segudang Fitur Gaming di Harga Terjangkau

Latest from Blog

Don't Miss

Lebih Parah dari Kasus Doni Salmanan, Inilah 7 Kasus Penipuan Terbesar di Industri Teknologi

Startup selalu berusaha mencari cara untuk mendisrupsi status quo menggunakan
Startup fintech payment gateway Xendit merambah sektor perbankan dengan mendirikan PT Bank Perkreditan Rakyat Xen (BPR Xen) yang berlokasi di Depok

Xendit Rambah Perbankan, Dirikan Bank Perkreditan Rakyat Xen

Ekspansi bisnis startup unicorn di sektor fintech, Xendit, kini sudah