Aplikasi Kurio hari ini (30/9) resmi diluncurkan. Dengan bermodalkan pendanaan seri A yang baru saja diraihnya dari Cyber Agent Ventures (CAV), Kurio langsung melaju dengan mencanangkan pre-installed apps di seluruh perangkat smartphone Polytron, sekaligus menggenjot pertumbuhannya dengan menggelar “Kurio for Publisher” yang mengajak seluruh publisher untuk bisa semakin memperkaya konten di dalam Kurio.
Mengenai kerja samanya dengan Polytron, David Wayne Ika, founder Kurio mengatakan bahwa, kerja sama yang didaulatnya tidak bersifat eksklusif. Ia mengaku, Kurio tetap akan terbuka untuk berkolaborasi dengan brand smartphone lain. Intinya Kurio dapat dijadikan channel distribusi tambahan untuk beritanya.
Kurio sendiri merupakan produk yang unik, dibangun sendiri secara inhouse dari Merah Putih Inc. Tiga pilar utama Kurio adalah pengguna, media atau publisher, dan terakhir pengiklan.
Untuk menjalankan pilar tadi, program “Kurio for Publisher” menjadi salah satu andalannya. “Kurio akan terus menambahkan daftar publisher, kami menargetkan lebih dari 500 kerja sama publisher di Indonesia, sebelum Kurio berkembang ke Asia Tenggara,” ucap David yang dimuat dalam siaran pers.
David sendiri mengatakan mereka belum mau terburu-buru untuk melakukan monetisasi. “Dalam waktu dekat kami belum berencana untuk monetisasi, hal tersebut untuk rencana ke depan, saat ini fokus kami lebih ke produk.”
Padahal, perkembangan Kurio saat ini sudah cukup menggembirakan. Tingkat download aplikasi ini mencapai 50.000 kali dan lebih dari 40 persennya merupakan pengguna aktif bulanan. Rata-rata pengguna membuka Kurio menghabiskan waktu 10 menit setiap harinya.
Sedangkan untuk persentase pengguna berdasarkan platform-nya masih dikuasai Android. Sekitar seperempatnya menginstal melalui iPhone dan sisanya pengguna Kurio berasal dari platform Android. “Tetapi, berdasar data kami, pengguna iOS lebih loyal dan menghabiskan waktu lebih banyak membaca,” imbuh David.
Sebagai smart news apps, Kurio tentu membutuhkan konten-konten terpercaya dari media dan publisher. Karenanya, pada saat yang bersamaan, Kurio juga mengumumkan kerja samanya dengan MRA salah satu perusahaan media terbesar di Indonesia untuk majalah dan gaya hidup.
“Sebenarnya tidak hanya MRA, kami juga sudah kerja sama dengan media-media besar lainnya. Kami ingin pragmatis karena belum berencana untuk monetize. Mereka (media) juga sudah supportive mendukung Kurio untuk menarik konten mereka. Kami juga terbuka kepada media atau publisher yang ingin kerja sama dengan kami untuk mengisi konten, silahkan menghubungi kami,” lanjut David.
Selanjutnya, David menjelaskan bahwa Kurio juga menjalin kerja sama dengan para komunitas. Salah satu cara untuk menarik pengguna, Kurio tak hanya menghadirkan berita-berita terpilih dan terpopuler, namun juga melengkapi pembaca dengan konten-konten untuk profesional. Mengenai pendekatan ini, David melihat bahwa banyak sekali orang Indonesia bergabung ke komunitas sesuai bidang pekerjaan untuk saling berbagi informasi.
Kurio memang dilengkapi dengan topik berita sesuai dengan kategori profesional. Latar belakang didirikan Kurio adalah ingin mengubah cara orang Indonesia berinternet. Rata-rata orang Indonesia bisa menghabiskan waktu sembilan jam mengakses internet, namun digunakan untuk sosial media, chat atau game. Padahal kalau mereka mau meluangkan waktu sedikit saja untuk terus meng-update pengetahuan sesuai dengan profesinya, tentu saja akan menambah nilai mereka terhadap perusahaan serta kariernya.
“Kita sudah siapkan ratusan, web design, UI/UX. marketing, ekonomi dan lain-lain. Ini yang membedakan Kurio dari news app lainnya. Untuk news mungkin akan lebih banyak kontennya dan lebih sering, sedangkan untuk konten-konten profesional lebih jarang, karena kita akan kurasi konten pilihan,” jelas David.
Kurio saat ini telah siap diunduh di platform Android dan iOS. Menyesuaikan perkembangan yang terjadi di kemudian hari, tak menutup kemungkinan bahwa Kurio juga akan hadir di sistem operasi smartphone lain.
[foto: Dok. DailySocial]