Bagi Anda pengguna Android yang barangkali menjadikan fitur enkripsi sebagai alasan utama melakukan upgrade ke Android 5.0 Lollipop sebaiknya kembali pikirkan keputusan Anda. Karena ternyata Google tidak “mengharuskan” fitur tersebut dibenamkan secara default di perangkat sampai update berikutnya.
Kesimpulan tersebut terungkap setelah Arstechnica menemukan sejumlah perangkat berbasis Android Lollipop memiliki fitur enkripsi secara default dan sebagian lainnya tidak. Padahal sebelumnya Google mengatakan fitur tersebut akan dibenamkan secara default ke semua perangkat sejak pertama dipasang.
Berdasarkan temuan arstechnica, ada dua perangkat yang secara default mendapatkan fitur enkripsi yaitu Nexus 6 dan Nexus 9 yang notabene adalah hasil racikan dari dapur Google dan rekanannya. Namun tidak demikian dengan sejumlah perangkat varian Nexus lama, Moto G 2014 dan beberapa merek lainnya yang melakukan upgrade ke Android Lollipop.
Info Menarik: Microsoft Rilis Duo Smartphone Terjangkau, Lumia 640 dan Lumia 640 XL
Ada anggapan bahwa fitur enkripsi sengaja dihilangkan untuk perangkat keluaran lama dikarenakan perangkat-perangkat tersebut tidak dipersiapkan untuk menjalankan fitur enkripsi karena apabila dipaksakan berdampak buruk pada performa.
Sampai akhirnya Arstechnica kembali menemukan beberapa perangkat keluaran baru, termasuk Moto E generasi kedua dan Galaxy S6 demo ternyata tidak memiliki fitur enkripsi default tersebut.
Usus punya usut ternyata Google menyarankan OEM untuk mengaktifkan fitur enkripsi di perangkat buatan mereka. OEM juga tidak dapat menghapus fitur tersebut, tetapi Google menyerahkan keputusan akhir kepada OEM apakah ingin menerapkannya atau tidak. Sebagaimana tercantum dalam dokumen Android Compatibility Definition berikut ini.
Kebijakan ini tentu dipertanyakan mengingat Google sudah sedemikian gencar membuat pernyataan di sana-sini perihal fitur enkripsi di Android Lollipop yang dahulu katanya akan diterapkan secara default sejak perangkat pertama kali dihidupkan.
Fitur enkripsi tentu bertujuan demi kebaikan pengguna, dimana semua data di dalam memori perangkat akan dilindungi melalui prosedur yang sudah jadi standar dunia tersebut.
Info Menarik: Ada Tablet Tertipis di Dunia dan Smartphone Anti-Air Baru dari Sony
Google sebelumnya telah memastikan bahwa sistem operasi Android 5.0 Lollipop akan lebih aman karena menerapkan prosedur tersebut secara default. Segera setelah Nexus 6 dan Nexus 9 yang merupakan perangkat Android Lollipop pertama mendarat di tangan konsumen, banyak dari pengguna merasa kecewa akan performa perangkat.
Beberapa saat kemudian barulah diketahui bahwa fitur enkripsi tersebut menjadi tersangka utama yang menyebabkan penurunan performa kedua perangkat. Alhasil banyak pengguna yang kemudian menon-aktifkan fitur enkripsi.
Rentetaan kejadian inilah yang tampaknya memaksa Google mengendurkan kebijakan terkait fitur enkripsi bagi para OEM sampai mereka berhasil melakukan perubahan di versi berikutnya.
Terlepas dari persoalan enkripsi ini, Android Lollipop adalah sistem operasi terbaik yang pernah ada. Nihilnya fitur enkripsi saya rasa tidak mengurangi pesona Lollipop, sebab ada lebih banyak hal baru dan mutakhir yang ditawarkan oleh penerus KitKat ini. (Baca fitur-fitur Android Lollipop di tautan ini)
Sumber berita Arstechnica dan gambar header Shutterstock.