Canva resmi mengumumkan versi terbaru Affinity, platform perangkat lunak kreatif yang diakuisisi pada Maret 2024. Hadir sebagai creative suite all-in-one pesaing Adobe, Affinity dirancang ulang dengan menggabungkannya berbagai tool photo editing, vector illustration, dan page layout menjadi satu platform terpadu.
Pada versi sebelumnya, aplikasi Affinity Designer, Photo, dan Publisher, dijual terpisah dengan model pembelian sekali bayar seharga US$70. Sedangkan versi baru Affinity ini sepenuhnya gratis selamanya, tidak ada biaya tersembunyi, tidak ada versi terbatas, dan tidak perlu berlangganan. Lalu, fitur baru apa saja yang ditawarkan oleh Affinity?
Fitur Unggulan Versi Terbaru Affinity
Saat ini, aplikasi Affinity terbaru sudah tersedia untuk platform berbasis Windows dan Mac, sedangkan versi iPadOS dikabarkan akan segera menyusul. Canva mengatakan bahwa Affinity kini menggunakan satu format file universal, sehingga mempermudah pengguna untuk mengelola project lintas platform.
Selain itu, Affinity terintegrasi langsung dengan Canva, memungkinkan pengguna mengekspor desain mereka ke akun Canva hanya dalam beberapa klik. Bagi pelanggan Canva Premium, Affinity akan membuka akses ke rangkaian tool AI milik Canva, seperti image generation, photo cleanup, dan instant copy yang dapat digunakan langsung di dalam Affinity tanpa perlu berpindah aplikasi.
Canva memastikan bahwa pengguna yang sebelumnya telah membeli versi lama Affinity tetap dapat menggunakan aplikasi Affinity Designer, Photo, dan Publisher mereka seperti biasa. Tidak akan ada pemaksaan untuk berpindah ke platform baru.
Namun, perlu dicatat bahwa versi Affinity V2 dari ketiga aplikasi tersebut telah ditarik dari situs resmi Affinity beberapa minggu lalu. Canva juga belum memberikan kejelasan apakah pengguna lama masih akan menerima pembaruan dukungan atau patch keamanan di masa mendatang.
Salah satu daya tarik utama Affinity versi lama adalah model pembelian sekali bayar, alternatif bagi kreator yang ingin menghindari biaya langganan tinggi dari Adobe Creative Cloud. Pendekatan ini menjadikan Affinity sebagai solusi favorit banyak desainer profesional dan fotografer independen.
Sementara itu, platform desain Canva memang dapat digunakan secara gratis, namun banyak fiturnya yang dikunci. Hal ini sempat memicu kekhawatiran di kalangan pengguna lama Affinity bahwa setelah akuisisi oleh Canva, Affinity akan beralih ke model berbayar serupa.
Untuk meredakan kekhawatiran tersebut, Canva kini menegaskan dengan sangat jelas, bahkan berulang kali bahwa Affinity versi baru benar-benar gratis untuk semua orang. Tidak ada biaya tahunan, tidak ada paket langganan tersembunyi, dan tidak ada versi terbatas.
Meski demikian, sebagian kalangan kreatif kemungkinan akan tetap skeptis terhadap integrasi AI di dalam aplikasi baru ini. Banyak desainer yang masih menentang penggunaan teknologi AI dalam proses kreatif karena khawatir terhadap isu orisinilitas, etika, dan kepemilikan karya.
Peluncuran ulang Affinity di bawah bendera Canva menandai perubahan besar dalam dunia perangkat lunak desain profesional. Dengan menggabungkan kekuatan alat desain tradisional dan teknologi AI dalam satu platform gratis, Canva berupaya memperluas jangkauan Affinity ke audiens yang lebih luas dari desainer profesional hingga kreator kasual.
Namun, di balik janji “gratis selamanya” itu, banyak mata tetap akan memperhatikan bagaimana Canva mengelola keberlanjutan, privasi data, dan dukungan pengguna lama dalam jangka panjang. Satu hal yang pasti, Affinity telah berkembang menjadi platform desain lengkap yang benar-benar gratis dan Canva ingin semua orang mengetahuinya.
Sumber: Canva Newsroom
