Pada akhir minggu ke-4 dari Free Fire Master League (FFML) Season 7, First Raiders Eclipse berhasil duduk di peringkat pertama. EVOS Divine tergelincir ke peringkat dua, sementara Saudara e-Sports (SES) Alfaink harus puas dengan peringkat empat.
Dalam sesi wawancara eksklusif dengan media, pelatih FR Eclipse, Aditia Maulana Gumay alias Fluxyss mengungkap kunci di balik kesuksesan timnya, yaitu banyak belajar. Selain itu, dia bercerita, tim besutannya juga tidak segan untuk melakukan eksperimen dengan meta yang baru. FR Eclipse juga terus berusaha untuk mengaplikasikan pelajaran yang mereka dapat dari kompetisi sebelumnya, seperti ESL.
Sementara itu, kapten FR Eclipse Said “Darkol” Khairiza mengatakan, dia dan timnya bisa duduk di peringkat pertama klasemen sementara karena mereka percaya diri dengan strategi yang mereka gunakan. Tak hanya itu, mereka juga percaya dengan satu sama lain. Rasa percaya diri ini berakhir pada gaya bermain yang lebih agresif.
Namun, menurut pelatih EVOS Divine, Muhamad Farchan Ridha alias Manay, ada faktor lain yang membuat FR Eclipse bisa duduk di peringkat pertama. Dia merasa, FR Eclipse diuntungkan oleh fakta bahwa tim-tim papan atas lain — seperti EVOS Divine dan SES Alfaink — sibuk bertarung dengan satu sama lain. Karena itu, dia menjanjikan, dia minggu akhir dari FFML Season 7, timnya tidak akan membiarkan FR Eclipse begitu saja. Tantangan ini disambut dengan tangan terbuka oleh Fluxyss.
Menariknya, di minggu ke-4, FR Eclipse sebenarnya hanya meraih satu Booyah! Mereka justru berhasil mendapatkan poin karena mereka terus mengeliminiasi pemain dari tim lain. Ketika ditanya tentang hal ini, Fluxyss mengatakan, sebenarnya, FR Eclipse tidak sengaja fokus untuk mendapatkan poin dari mengeliminasi pemain lain. Namun, mereka memang punya strategi untuk selalu “membersihkan” musuh yang ada di depan mata.
Jadi, setiap ada musuh yang datang, FR Eclipse akan selalu berusaha untuk menghabisi mereka. Begitu juga dengan musuh yang mereka temui ketika mereka sedang berpindah posisi. Fluxyss menjelaskan, alasan mengapa FR Eclipse menjalankan strategi ini adalah karena mereka ingin memastikan mereka tidak bisa diserang dari belakang.
Menjadi pemain profesional memang terkesan mudah. Meskipun begitu, para atlet esports sebenarnya menanggung beban mental yang besar. Merosotnya SES Alfaink ke peringkat 4 setelah duduk di peringkat pertama pada minggu pertama tentunya berpengaruh pada mentalitas para pemain.
Ketika ditanya tentang cara menjaga mental para pemainnya, pelatih SES Alfaink Salman Alfa Risiy alias Manted mengaku, sebagai pelatih, dia tidak hanya harus bisa terus menyemangati anak asuhnya, tapi dia juga harus bisa menjaga mentalnya sendiri. “Karena setiap strategi yang tim jalankan, pasti dinakhodai oleh saya,” ujarnya.
Untuk bisa menjaga moral pemain dan dirinya sendiri, Manted mengatakan, dia biasanya mencoba untuk melakukan hal-hal positif. Selain itu, dia juga berusaha untuk tidak terlalu fokus memikirkan poin. Sebaliknya, dia ingin timnya tetap bisa menikmati permainan. Karena pada akhirnya, menurut Manted, tujuan utama dari bermain game adalah untuk menyenangkan diri sendiri.