Dark
Light

F5 Networks: 41 Persen Perusahaan di Asia-Pasifik Siap Migrasi Sistem Perusahaannya ke Cloud

2 mins read
October 21, 2015

Baru-baru ini F5 Networks mengumumkan hasil survei “The State of Application Delivery in APAC 2015”. Dalam survei tersebut ditemukan bahwa tren “cloud first” akan lebih dilirik oleh perusahaan-perusahaan Asia Pasific (APAC) di tahun depan nanti. Selain itu, terungkap juga bahwa sebagian responden menganggap bahwa Mobile Application dan Big Data Analytics akan memiliki peran penting dalam menyusun strategi perusahaan untuk dua hingga lima tahun mendatang.

Dunia telah berubah. Pesatnya pertumbuhan era digital telah membawa perubahan dalam hidup, terutama dengan kehadiran aplikasi-aplikasi yang dapat membantu memudahkan kegiatan sehari-hari. Hal ini terpapar secara nyata melalui hasil survei yang dilakukan oleh F5 Networks.

Dalam survei “The State of Application Delivery in APAC 2015” yang diterbitkan beberapa waktu lalu, ditemukan bahwa 45% perusahaan kini telah menjalankan 1-200 aplikasi. Bahkan 8 % dari perusahaan yang menjadi responden mencapai lebih dari 3000 aplikasi.

Country Manager F5 Networks Indonesia Fetra Syahbana ketika ditemui hari ini (21/10) mengatakan, “Aplikasi telah membuat hidup menjadi lebih mudah. Dengan banyaknya layanan aplikasi yang tersedia [saat ini] telah membuat cara hidup orang sekarang ini dibandingkan dulu berubah total. […] Dengan kebutuhan seseorang untuk meningkatkan kualitas hidupnya, itu [yang] menjadi pemantik banyaknya layanan-layanan [aplikasi] bermunculan saat ini.”

Lebih jauh, Fetra juga percaya bahwa di masa depan nanti, perpaduan antara aplikasi web dan mobile yang diterapkan di dalam ekosistem hybrid cloud  (private, public and SaaS) menghasilkan Big Data yang akan menjadi tren berikutnya. F5 Networks sendiri sebelumnya dikabarkan telah bersiap untuk menghadapi era hybrid cloud.

Survei tersebut juga mengungkap bahwa setidaknya 41% pengambil keputusan di bidang IT perusahaan mengatakan bahwa hampir seperempat (0%-24%) dari jumlah aplikasi yang terdapat di sistem perusahaan mereka saat ini sedang dipertimbangkan untuk dipindahkan ke cloud pada tahun 2016 mendatang. Sementara hampir seperempat dari responden lainnya mengatakan bahwa 25%-50% aplikasi akan dipindahkan ke cloud pada tahun 2016.

Tren Teknologi dua hingga tiga tahun mendatang f5

Hal yang menarik lain yang ditemukan dalam survei ini adalah, responden menganggap Mobile Applications (44%) dan Big Data Analytics (43%) merupakan tren yang lebih berpengaruh terhadap strategi perusahaan mereka ketimbang Internet of Things (38%) untuk dua hingga lima tahun mendatang. Ini tak lepas dari semakin meningkatnya tingkat ketergantungan perusahaan terhadap aplikasi untuk mendorong keterlibatan konsumen, produktivitas karyawan, hingga pendapatan.

Melalui keterangan pers yang kami terima Senior Vice President Asia Pacific F5 Networks Emmanuel Bonnassie mengatakan, “Seiring dengan semakin krusialnya peran aplikasi di dalam strategi bisnis, perusahaan menginginkan penerapan berbasis cloud mereka sebaik atau bahkan lebih dari dari model penerapan sebelumnya (on-premise). Hal ini disebabkan oleh tingginya tingkat ketergantungan perusahaan pada aplikasi untuk mendorong keterlibatan konsumen, produktivitas karyawan, hingga pendapatan mereka.”

Dengan semakin meningkatnya ketertarikan perusahaan terhadap tren cloud di Asia-Pasifik, yang di dalamnya ada Indonesia sebagai anggota, salah satu yang menjadi prioritas utama adalah keamanan. Dalam survei F5 ditemukan bahwa 42% perusahaan menyebutkan bahwa keamanan masih menjadi kekhawatiran utama mereka.

Secara garis besar, data yang diungkap oleh survei yang dilakukan oleh F5 Networks ini menunjukkan bahwa penerapan ekosistem hybrid  cloud yang mengkombinasikan berbagai solusi online dan offline menunjukkan peningkatan di Asia Pasifik. Namun, keberhasilannya akan bergantung juga pada tingkat efektivitas infrastuktur keamanan yang saat ini masih menjadi kekhawatiran perusahaan-perusahaan di Asia-Pasifik.

Indonesia ingin tiru regulasi OTT Uni Eropa / Shutterstock
Previous Story

Pemerintah Indonesia Ingin Terapkan Metode Lisensi OTT Uni Eropa

Next Story

Rudiantara Ungkap Rencana Apple Dirikan Pusat Pengembangan di Indonesia

Latest from Blog

Don't Miss

Qualcomm Umumkan Snapdragon G Series

Qualcomm Technologies mengumumkan portofolio terbaru yaitu Snapdragon G Series, yang

Snapdragon Academy 2023: Masa Depan AI adalah Hybrid

Artificial Intelligence saat ini memang sedang menjadi sebuah tren tersendiri