Dark
Light

Kantongi Lisensi E -Money, Platform Loyalitas Ezeelink Kejar Pengembangan Produk

2 mins read
October 8, 2018
Platform loyalitas Ezeelink meluncurkan uang elektronik Ezeepay akhir tahun ini, sementara hanya untuk pembayaran PPOB, tagihan, dan top up pulsa
Platform loyalitas Ezeelink meluncurkan uang elektronik Ezeepay akhir tahun ini, sementara hanya untuk pembayaran PPOB, tagihan, dan top up pulsa

Platform loyalitas Ezeelink bakal gencar mengembangkan produk e-money (dinamai Ezeepay), pasca mengantongi lisensi Bank Indonesia pada Juni 2018. Pada tahap awal yang akan segera diluncurkan masih standar, untuk pembayaran PPOB, tagihan, dan top up pulsa. Berikutnya akan merambah ke sektor transportasi dan lainnya.

“Mengingat perkembangan industri digital yang sangat cepat, pengembangan berikutnya akan disesuaikan dengan teknologi yang terbaru,” terang CEO Ezeelink Andre Satyadharma kepada DailySocial.

Saat ini Ezeepay masih dalam tahap pengembangan. Penggunaannya pun terbatas untuk kalangan internal perusahaan saja. Direncanakan pada akhir tahun ini Ezeepay akan segera hadir untuk publik. Nantinya seluruh pembayaran untuk produk e-voucher, pembelian pulsa, dan sebagainya akan diakomodir lewat Ezeepay.

Andre Satyadharma (CEO Ezeelink) / Ezeelink
Andre Satyadharma (CEO Ezeelink) / Ezeelink

Untuk sementara pembelian produk e-voucher dapat menggunakan opsi pembayaran dengan tukar poin loyalitas atau virtual account.

Andre bercerita persiapan memperoleh lisensi ini membutuhkan proses yang cukup lama, dimulai dari saat Ezeelink dirintis pada 2012 yang lalu. Perusahaan membangun ekosistem bisnis secara perlahan-lahan hingga akhirnya BI mempercayakan Ezeelink sebagai salah satu pemain e-money di Indonesia.

Perusahaan pun mantap untuk melanjutkan fokus pengembangan layanan ke arah aplikasi sebagai strategi berikutnya agar tetap relevan dengan era digitalisasi.

Aplikasi Ezeelink diklaim telah diunduh lebih dari 30 ribu kali. Berhasil mengakuisisi rata-rata 10 ribu pengguna baru setiap bulannya dan mengakomodasi 2 ribu sampai 3 ribu transaksi.

Perjalanan bisnis Ezeelink

Dalam perjalanannya, Ezeelink dikenal sebagai platform loyalitas yang menerbitkan kartu fisik keanggotaan berbagai merchant ataupun brand. Hingga kini Ezeelink telah memiliki lebih dari 3 ribu outlet dari 400 brand. Secara gabungan, ada lebih dari 2,5 juta pemegang Ezeelink, baik berbasis kartu fisik maupun aplikasi. Mereka tersebar di Jabodetabek, Jawa, dan Sumatera.

Merchant yang tergabung mayoritas bergerak di industri food and beverages (FnB), kemudian gaya hidup, hotel & travel, gadget & home appliance, otomotif, convenience store, edukasi, health & wellness, dan komunitas.

Secara model bisnis, Ezeelink memiliki tiga produk, yakni membership loyalty program, payment, dan e-commerce. Untuk membership, pengguna dapat merasakan manfaat menjadi anggota berbagai merchant Ezeelink. Ketika bergabung, pengguna akan mendapatkan poin yang dapat ditukar dengan berbagai produk menarik dari merchant Ezeelink.

Dari sisi e-commerce, Ezeelink menjembatani merchant untuk menjual e-voucher dan mempromosikan produknya di aplikasi. Penjualan e-voucher menjadi senjata kuat untuk meningkatkan penjualan sekaligus memperkuat hubungan loyalitas antara konsumen, merchant, dan perusahaan.

Oleh karena itu, e-voucher dijadikan sebagai salah satu channel monetisasi Ezeelink. Diklaim dari produk ini telah memfasilitasi 30 ribu transaksi dan lebih dari 5 ribu voucher terjual habis.

Tak hanya untuk konsumen, sambungnya, Ezeelink menyajikan solusi untuk merchant baik dari sisi pelatihan karyawan, merchant relation, integrated marketing, call center, dan hardware support.

“Ezeelink menyediakan mesin EDC khusus untuk para merchant saat ingin menukar poinnya dengan hadiah yang mereka bidik. Mesin itu sudah mulai didistribusikan ke beberapa merchant.”

Target Ezeelink

Andre menuturkan pada tahun depan perusahaan akan lebih agresif mengembangkan aplikasi Ezeelink. Penggunaan e-money Ezeepay bakal lebih banyak merambah ke berbagai sektor sehingga pengguna bisa mendapat manfaat dan kemudahan.

“Pertumbuhan di semester pertama tahun ini naik di atas 50% dibandingkan tahun lalu. Pasca perolehan lisensi e-money, kami proyeksikan pertumbuhan di akhir semester kedua bisa naik sekitar dua kali lipat.”

Pada tahun depan, ditargetkan pertumbuhan bisnis Ezeelink secara keseluruhan dapat tumbuh 100%. Penambahan mitra brand dan pengguna diharapkan juga tumbuh 100% dari angka saat ini.

Untuk akselerasi bisnis, dia tidak menutup kemungkinan apabila mendapatkan penawaran strategis dari eksternal. Selama ini Ezeelink masih fokus menggunakan dana internal untuk pengembangan bisnisnya.

Application Information Will Show Up Here
Prosa.ai
Previous Story

Pengembang NLP Bahasa Indonesia Prosa.ai Dapatkan Investasi dari Kaskus

Next Story

Kacamata IRL Bisa Memblokir Hal-Hal yang Tak Perlu Anda Lihat

Latest from Blog

Don't Miss

Lebih Parah dari Kasus Doni Salmanan, Inilah 7 Kasus Penipuan Terbesar di Industri Teknologi

Startup selalu berusaha mencari cara untuk mendisrupsi status quo menggunakan
Startup fintech payment gateway Xendit merambah sektor perbankan dengan mendirikan PT Bank Perkreditan Rakyat Xen (BPR Xen) yang berlokasi di Depok

Xendit Rambah Perbankan, Dirikan Bank Perkreditan Rakyat Xen

Ekspansi bisnis startup unicorn di sektor fintech, Xendit, kini sudah