Dark
Light

Hasil Positif EVOS AOV di Tengah Banyaknya Rintangan Selama AIC 2019

2 mins read
November 20, 2019
Sumber: Twitter @AOVWorld

Arena of Valor International Championship (AIC) 2019 telah dimulai sejak 5 November 2019 lalu, dan kini pertandingan sudah hampir mencapai puncaknya. Tinggal tersisa 4 tim, HTVC IGP Gaming, Team Flash, Buriram United Esports, dan Hong Kong Attitude, bertarung memperebutkan total hadiah sebesar US$500.000 (sekitar Rp7 miliar).

Sayangnya, kita tidak bisa melihat wakil Indonesia dari daftar 4 tim yang masuk babak Semifinal. Wakil Indonesia untuk AIC 2019 adalah EVOS Esports, juara ASL Season 3, yang telah berhasil memenangkan liga AOV kasta satu tingkat nasional sebanyak 3 kali berturut-turut.

Sumber: Twitter @AOVWorld
Sumber: Twitter @AOVWorld

Walau tidak berhasil lolos sampai babak Semifinal, namun perjalanan EVOS di AIC 2019 merupakan sebuah kemajuan terbesar bagi Indonesia di kancah AOV internasional. Tahun 2018 lalu Indonesia kalah telak di dua kompetisi AOV internasional. EVOS yang mewakili Indonesia di AOV World Championship 2018 kalah telak, gugur di babak grup dengan tanpa kemenangan satu kali pun. Saudara E-Sports yang jadi wakil Indonesia di AOV International Championship 2018 juga mengulang kisah yang sama, kalah telak, gugur di babak grup dengan tidak mendapat satu kali pun kemenangan.

Tahun ini, perjuangan Satria Adi “Wiraww” Wiratama dan kawan-kawan membuahkan hasil yang cukup manis. Pada babak grup, EVOS Esports berhasil lolos walau harus menghadapi tim-tim kuat, seperti ahq e-Sports Club atau Hong Kong Attitude.

Masuk babak 8 besar, tantangan berat menanti EVOS Esports. Mereka harus menghadapi Buriram United Esports, tim asal Thailand, yang merupakan juara ROV Pro League (RPL) Season 4. Selama ini tim asal liga RPL selalu dianggap sebagai tim terkuat di kancah AOV Internasional, mengingat status RPL yang bisa dibilang sebagai liga paling kompetitif di AOV.

Alhasil Buriram United Esports layaknya ahq e-Sports Club zaman tahun 2018, yang memberi masalah besar kepada lawan yang dihadapinya. “Menurut gue Buriram United Esports memang tim yang sangat kuat, tim calon juara.” ucap Priyagung “RuiChen” Satriono, coach EVOS AOV, kepada redaksi Hybrid.

Priyagung "RuiChen" Satriono, sosok tangan dingin di balik rentetan kemenangan tim EVOS AOV. Sumber: ESL Indonesia
Priyagung “RuiChen” Satriono, sosok tangan dingin di balik rentetan kemenangan tim EVOS AOV. Sumber: ESL Indonesia

“Kualitas pemain mereka juga terbilang mengerikan, salah satunya adalah FirstOne (Sanpett Marat). Talenta super berbakat, mekanik permainannya apik, bisa command tim, juga bisa draft.” Agung (sapana Priyagung) melanjutkan ceritanya. Mencoba melawan dengan sekuat tenaga, EVOS Esports harus rela tertekuk lutut di hadapan Buriram United Esports. Mereka kalah 4-1 dari seri pertandingan best-of-7.

“Sebetulnya dari awal turnamen, kami merasa mentalitas tanding kami sudah siap. Namun karena menghadapi banyaknya masalah di hari pertama babak grup dan penambahan rules secara mendadak yang cukup merugikan, sedikit banyak mempengaruhi mental para pemain.” tukas Hilmy Khairy, manajer divisi AOV EVOS Esports.

“Harus cepat adaptasi dengan hal baru, mau tidak mau kami harus latihan lagi sambil mengembalikan mentalitas pertandingan para pemain. Sebetulnya cukup berat, karena hitungannya kami hanya punya satu hari untuk mengubah berbagai macam hal. Untungnya satu seri dan satu menang pada hari pertama berhasil memberikan hawa positif kepada tim kami.” Hilmy melanjutkan cerita perjuangan tim EVOS AOV selama AIC 2019.

Terhenti di babak 8 besar EVOS Esports berhak membawa uang tunai sebesar US$16.000 (sekitar Rp200 juta). Dengan semua perjuangan dan hasil positif yang sudah ditorehkan, Agung mengaku kurang puas dengan apa yang didapat selama AIC 2019.

“Sejujurnya kami cukup ambisius dengan AIC 2019. Kami cukup percaya diri dengan segala persiapan yang kami lakukan, jadi ekspektasi saya dan tim adalah setidaknya bisa mendapat 4 besar, atau malah jadi runner-up. Namun apa mau dikata, soal masalah teknis, dan menghadapi Buriram di babak 8 besar, memang merupakan hal-hal terduga yang ada di luar kendali kami.” Agung bercerita soal harapan tim EVOS Esports untuk AIC 2019.

Pertandingan AIC 2019 masih berlanjut sampai tanggal 23-24 November 2019 mendatang, untuk menentukan siapa juaranya. Terlepas dari semua hal yang terjadi, ini adalah perjalanan luar biasa bagi EVOS Esports! Tetap berjuang, semoga EVOS AOV bisa menjadi lebih baik lagi di masa depan!

Previous Story

Logistik Pintar Menjadi Sektor Ekonomi Digital yang Tengah Bersinar di Indonesia

Next Story

Platfrom Streaming Game VR, LIV Dapatkan Investasi Rp36,7 Miliar

Latest from Blog

Don't Miss

Valve Buat Regulasi Baru di CS:GO, Apa Dampaknya ke Ekosistem Esports?

Selama bertahun-tahun, Valve jarang turun tangan untuk menentukan arah perkembangan

Peran Mobile Esports Dalam Pertumbuhan Industri Esports Global

Beberapa tahun belakangan, industri esports memang tumbuh pesat. Setiap tahun,