Dark
Light

[ASL S3 Team Profile] SES: Sang Raja Tanpa Mahkota Kancah AOV

3 mins read
August 23, 2019
Sumber: Official Page @saudara.esports

Dalam jagat kompetitif Arena of Valor, nama tim Saudara e-Sports (SES) adalah tim yang selalu santer terdengar. Tim ini merupakan salah satu tim yang disegani dalam peta kekuatan jagat kompetitif Arena of Valor, namun saya sendiri menganggap SES sebagai raja tanpa mahkota.

Seperti biasa, sebelum lebih lanjut membahas sepak terjang SES sebagai organisasi esports dan perjuangannya di kancah kompetitif AOV, mari kita bahas perjalanan SES di ASL Indonesia Season 3 sejauh ini.

Seakan melanjutkan “kutukan” ASL musim lalu, SES lagi-lagi menjadi pesaing ketat EVOS AOV di musim ini. Akhir dari pekan ketiga ASL Season 3 mendapatkan SES kembali berada di posisi yang siap menyergap EVOS AOV kapanpun mereka lengah.

Dari 6 pertandingan yang dijalani, SES berada di peringkat kedua setelah pekan ketiga selesai. Mereka berhasil kumpulkan 12 poin, hanya terpaut 6 poin saja dengan EVOS Esports yang ada di pemuncak klasemen.

Berawal dari Vainglory

Sebelum akhirnya fokus mengembangkan tim AOV, nama organisasi Saudara e-Sports sendiri pertama muncul di kancah kompetitif Vainglory. Aktif sebagai guild dan juga bagian komunitas yang kerap menyelenggarakan berbagai kompetisi internal komunitas.

“Pertama kali terbentuk itu tahun 2017, tepatnya 24 Januari 2017. Kita awalnya berbasis di Bali dan fokus mengembangkan tim Vainglory. Seiring waktu, kita mulai bercabang ke tim AOV juga, yang terus berjalan sampai sekarang.” Ucap Pramada Setiawan atau, general manager tim Saudara e-Sports, yang kerap disapa Iwan.

Kaskus Battleground, salah satu ajang yang diikuti oleh divisi Vainglory Saudara e-Sports. Sumber: Kaskus.co.id
Kaskus Battleground, salah satu ajang yang diikuti oleh divisi Vainglory Saudara e-Sports. Sumber: Kaskus.co.id

Pada zamannya, Saudara e-Sports juga merupakan salah satu dari jajaran tim terkuat di kancah Vainglory bersama dengan Elite 8 dan BOOM.ID. Sayangnya ketika itu mereka lagi-lagi menjadi salah satu dari raja tanpa mahkota, menjadi salah satu tim terkuat, tapi tidak berhasil amankan titel-titel besar.

Terakhir kali, tim Vainglory Saudara e-Sports sempat mencapai babak Grand Final Kaskus Battleground Season 1. Sayangnya mereka langsung kalah oleh Elite8 Win, dan gagal mendapatkan posisi peringkat 3.

Sepak Terjang Saudara e-Sports di AOV

Selama di bertarung di kancah kompetitif Arena of Valor, SES berhasil menjadi nama yang disegani di kalangan komunitas. Hal ini terjadi karena SES ketika itu berhasil menyaingi nama-nama besar di ekosistem esports Indonesia, seperti EVOS, RRQ, ataupun Bigetron Esports.

Kendati demikian, titel raja tanpa mahkota seakan masih melekat di SES hingga saat ini. Tapi bukan berarti SES nihil prestasi. Mereka menjuarai ANC 2018 lewat nama SES VOC IKAMIL 1. Lalu sempat menjadi wakil Indonesia untuk gelaran Arena of Valor International Championship 2018 (AIC 2018).

Sayangnya, mereka masih belum bisa mengamankan titel tertinggi kancah lokal. Dari 2 musim Arena of Valor Star League, SES masih harus puas berada di posisi 4 besar. Prestasi tertinggi dalam usaha mendapattkan titel di kancah lokal adalah ketika ia menjadi runner-up di pertandingan Battle of Valor.

Saudara e-Sports di ASL Season 3 

Akankah Saudara e-Sports bisa mendapatkan titel kancah tertinggi lokal, yang sudah mereka idam-idamkan di ASL musim ketiga ini? Iwan bicara banyak soal proses perjuangan mereka sejauh ini.

“Nothing better than us, i believe in my team.” Iwan menjawab dengan sangat percaya diri. Membahas peluangnya di ASL Indonesia Season 3 ini, Iwan berkata. “Peluang SES untuk juara di musim ini ada di atas 70%. Kita juga sudah mempersiapkan meta baru dan permainan yang lebih variatif lagi.”.

Wajar jika mereka bicara percaya diri seperti itu, mengingat talenta yang mereka miliki juga cukup berkualitas. Salah satu yang paling menonjol adalah Calvin “Catee” Winata, salah satu pemain yang kerap dianggap best jungler menyaingi posisi Wiraww dari tim EVOS.

Sumber: metaco.gg
SES VOC IKAMIL1, Juara ANC 2018, yang rosternya kini menjadi roster utama SES AOV. Sumber: metaco.gg

“Kita juga melakukan latih tanding yang lebih variatif untuk musim ini. Jadi nggak cuma latihan sama tim Indonesia, tapi latihan juga dengan regional MSP (Malaysia, Singapore, Philippines) juga sama regional tim Thailand.” ujar Iwan.

Tapi percaya diri bagi SES AOV bukan berarti menjadi angkuh. Iwan mengakui bahwa timnya masih dirundung masalah konsistensi. Walau kini berada di peringkat 2, namun mereka beberapa kali sempat terpeleset di satu dua momen tertentu.

“Kadang-kadang player tuh lupa cara bermain yang benar karena tertekan oleh beberapa hal. Contohnya terlalu ingin menang, atau terkena tekanan mental dari permainan musuh. Padahal secara skill dan mekanik, saya yakin mereka sudah berada di dalam top perform.” Iwan menjabarkan lebih lanjut soal masalah konsistensi ini.

Terakhir, membahas soal tim-tim yang dihadapi, pendapat dari Iwan juga cukup menarik, terutama ketika membahas soal EVOS. Berbeda dengan COMEBACK yang waspada dengan tim-tim tersebut, Iwan mewakili SES, malah cukup santai dengan EVOS.

“Kalau menghadapi EVOS sih nggak ada masalah hehe. Jujur, mereka tim hebat, tapi saya percaya sama tim saya. Yang main juga sama-sama manusia, sama-sama makan nasi toh..haha.” Iwan menjawab seraya berseloroh.

Sumber: ESL Indonesia Official Page
Sumber: ESL Indonesia Official Page

Tetapi Iwan tetap waspada dengan siapapun yang mereka lawan di musim ini. Bigetron dianggap sebagai sleeping lion yang siap menerkam. AP masih dianggap sebagai tim underdog yang belum terlihat performanya sampai sejauh ini.

Kewaspadaan tertinggi Iwan ada pada dua tim yang papan tengah yang menurut saya juga merupakan penantang keras tim papan atas, yaitu BOOM.ID dan COMEBACK. “Kalau kita nggak hati-hati, mereka bakal siap untuk menggantikan placement kita saat ini.” tukas Iwan.

Siapa saja roster tim Saudara e-Sports yang bertanding untuk ASL Indonesai Season 3 ini? Berikut nama-namanya.

Sumber: Official Page @saudara.esports
(Dari kiri ke kanan) Catee, DyZ (sub), Mars, Mystyk, RoboX, Rasy. Sumber: Official Page @saudara.esports
  • Rasya Arga “SES•Rasy” Wisista – Observer
  • Calvin “SES•Catee” Winata – Jungle
  • Darvianto “SES•R o b o X” Pin – Mid Lane
  • Marsham “SES•Mars” Fakhre – DS Laner
  • Caisar “SES•Mystyk” Alfredo – Abyssal Lane

Akankah Saudara e-Sports mendapatkan mahkota yang mereka idam-idamkan di ASL Indonesia Season 3 ini? Saksikan terus seluruh pertandingan ASL ID S3 by ESL, yang dipersembahkan oleh Indofood dengan ChitatoGood to GoPop Mie, dan Mercedez sebagai Premium Sponsor serta Garena sebagai Official Partner di kanal YouTube ESL Indonesia ataupun Facebook Fanpage ESL Indonesia.

 

Gojek dan Grab semakin digdaya dengan segudang layanan dan integrasi yang dimiliki, membuat pemain baru kesulitan memasuki pasar transportasi on-demand
Previous Story

Sulitnya Pemain Baru Masuki Pasar Transportasi “On Demand”

Next Story

[Alpha Festival 2019] Sony Umumkan A7R IV dan RX100 VII

Latest from Blog

Don't Miss

Valve Buat Regulasi Baru di CS:GO, Apa Dampaknya ke Ekosistem Esports?

Selama bertahun-tahun, Valve jarang turun tangan untuk menentukan arah perkembangan
AoV Hunter x Hunter

Arena of Valor Jalin Kolaborasi dengan Hunter X Hunter, Bawa 4 Skin Eksklusif

Salah satu game MOBA besutan Tencent Games, Arena of Valor,