Ada satu acara yang membuat saya batal pulang ke Bandung lebih cepat dan memilih untuk nongkrong lebih lama di Jakarta, padahal saya sendiri baru pulang dari Malaysia, mewakili DailySocial dalam sebuah workshop yang diadakan Intel di sana.
Acara itu bernama Social Media Day. Acara ini diadakan oleh FreSh bersama Kaskus dan Obrolan Langsat. Social Media Day merupakan acara untuk memperingati satu hari yang mengingatkan tentang social media yang telah memerubah aktivitas manusia di jaman ini. Social Media Day juga merupakan sebuah acara yang diprakarsai oleh Mashable, yang mengajak siapa saja untuk merayakan hari Social Media tanggal 30 Juni kemarin.
Acara ini diselengarakan di Jakarta tepatnya di cafe Mezzaluna, sebuah cafe di bilangan Kemang. Tepatnya tanggal 30 Juni 2010, pukul 18.30. Social Media Day Jakarta ini disponsori oleh Freshforum, SalingSilang, Acerid, Xl123, Gatewayid, Mediaxasia dan Kaskus dengan memberikan beberapa hadiah doorprize seperti laptop dan ponsel.
Karena memang sebuah perayaan, penekanan acara lebih pada kumpul-kumpul, bertemu kenalan baru dan menikmati suguhan musik, namun ada juga beberapa pembicara serta presentasi yang berbicara tentang social media dan efeknya pada pengguna di Indonesia.
Seperti Aulia yang sharing tentang bagaimana Indonesia merupakan salah satu negara yang memberi pangaruh bagi Twitter karena pengguna yang banyak serta kicauannya yang sering menjadi trending topic.
Aulia juga menjelaskan bahwa, remaja atau ABG merupakan pengguna signifikan dalam twitterverse, mereka juga merupakan salah satu penentu sebuah topik akan menjadi trending topic atau tidak, dan salah satu fakta yang menarik yang dibilang sama Aulia adalah, trending topic belum tentu baik, dan saya setuju dengan itu. Artinya, popularitas sebuah topik untuk menjadi tren bukan berarti topik itu mengandung muatan positif, misalnya sebuah brand menjadi trending topic, maka kandungan pesan atau tweet yang ada di dalam trending topic tersebut harus diurai lebih lanjut, jangan sampai menjadi tren tapi bukan memuji malah menjelekkan.
Enda dari SalingSilang juga memberi presentasi yang memperkenalkan tentang wajah baru serta layanan baru dari SalingSilang, yang kini menjadi semacam pusat data untuk berbagai tren yang ada di social media, termasuk itu Twitter, blog, topik, tren, berita, debat, link, foto, video.
Selain itu Enda juga memberikan sedkit penjelasan bahwa social media adalah sebuah media baru, entah itu blog, social network atau apapun hanyalah tool atau alat, yang lebih penting adalah bagaimana kita, pengguna itu sendiri memanfaatkan alat tersebut, bahwa alat-alat ini juga bisa saja tidak akan menjadi tren dan hilang atau bergeser dari satu aplikasi ke aplikasi lain, tetapi tidak halnya dengan manusia sebagai penggunanya, jadi semua tergantung bagaimana pengguna memanfaatkan alat-alat dari social media ini untuk keperluan mereka.
Beberapa presentasi atau pengumuman juga di lakukan oleh Herman dari Media-X yang menjelaskan tentang SparxUp Award, yang semakin dekat waktu pelaksanaannya. Kembali mengingatkan untuk para startup lokal atau para developer atau siapapun untuk menyiapkan aplikasi mereka dan mengikuti terus berbagai perkembangan tentang SparxUp ini di situsnya, serta di DailySocial.
Selain itu, Adez juga memberikan beberapa penjelasan tentang akun Twitter KerjaKreatif yang merupakan akun Twitter yang men-tweet berbagai lowongan kerja kreatif serta berbagai hal yang berhubungan dengan kerja kreatif.
Social Media Day ini juga tidak lupa mengundang ikon popular untuk sharing tentang bagaimana social media mempengaruhi perjalanan karir mereka. Raditya Dika, penulis yang sukses dari buku yang diterbitkan berdasarkan blog bercerita tentang social media yang ia gunakan, seperti blog dan Twitter.
Acara ini dihadiri sekitar 300 orang lebih, yang membuat ruangan cafe itu tampak sangat penuh. Senang juga sebetulnya dengan antusias para penikmat social media yang datang ke tempat itu, yang tentu saja memjadi bukti nyata bahwa Indonesia, adalah market yang sangat besar untuk berbagai hal yang berbau internet.
Namun, pertanyaan lain melintas di kepala saya, apakah antusias akan acara yang berbau social media, pengguna Facebook, Twitter kita yang fantastis, penggunaan medium online oleh para pebisnis, profesional sampai merek dagang sudah berbanding lurus dengan tingkat intelektualitas serta pemahaman pengguna lokal tentang bagaimana menggunakan social media secara arif dan tepat guna?
I hope so, tapi yang jelas acara kemarin menjadi penegasan dan tahap awal yang bisa menjadi indikasi positif akan banyak hal, mulai dari pertumbuhan pangguna internet yang bisa menjadi data bagi pebisnis, para pengembang yang juga akan mendapatkan efek positif dari pertumbuhan pengguna internet, masyarakat umum yang bisa mendapatkan dan menggunakan berbagai manfaat yang diberikan social media, dan tentu saja para startup, demand atau pengguna telah ada, kini giliran para startup yang membuat berbagai aplikasi yang bisa mendukung pemanfaatan social media ke arah yang lebih maju dan tentu saja lebih baik.
Oh ya, kata Pitra, acara yang punya tagar #smd #smday serta #smdjkt #smdayjkt ini cuma dipersiapkan selama dua hari, well, saya yakin, persiapan yang mepet itu dengan bantuan social media bisa menjadi acara yang dihadiri banyak orang. Lagi-lagi menjadi bukti nyata kalau social media bisa memberi manfaat positif.
Happy Social Media Day!
Sepakat Gan Wiku… socmed selain efisien juga cepat. Namun memang harus kembali pada causenya.. untuk yang ini Social Media Day.. memang TOP BGT lah..jadi respondnya juga cepat
eh tagarnya #smday dan #smdayjkt 😀
koreksi langsung di laksanakan 😀