DailySocial kembali hadir di Jogja, kali ini untuk melihat rangkaian acara Jogja Game Expo (JGE) yang menghadirkan Mobile Game Developer War. Acara diselenggarakan di Grha Sabha Pramana – UGM, para tanggal 19 April 2011.
Seperti layaknya acara Game Developer War yang diadakan sebelumnya di kota Bandung, aula disulap menjadi ajang ‘perang’ lengkap dengan panggung presentasi, di bagian belakang juga disediakan both bagi para finalis untuk memperkenalkan mobile game mereka pada para pengunjung.
Setelah sebelumnya diadakan workshop, dan menghadirkan 29 aplikasi permainan yang terdaftar, kemudian diadakan seleksi maka terpilih sepuluh peserta sebagai finalis yang harus melakukan presentasi serta memamerkan karya mereka di acara Mobile Game Developer War kali ini, selanjutnya akan dipilih 3 pemenang untuk live coding dan pada akhir acara akan dipilih juara utama serta berbagai juara favorit. Kesepuluh peserta itu adalah:
- Gatotkaca and The Endless Sky (Sebelumnya – Alfi Hanif Noor & Shalahuddin Kartika Chandra)
- Warung Ekspress (EnlightGamesStudio – Jeffrey Hermanto H. & Alexander Rahardjo)
- Bhineka Tunggal Ika (DongskarPedongi – Raka Mahesa & Timotius Nugroho C)
- Nusantara Music Box (Selanjutnya – Jati Hiliamsyah Husen & Irwinda P)
- Cocobi Untuk Candi (ChoChoBi – Buchori Wahyu Hidayat)
- Nakula Sadewa in The Labyrinth (Omah Games – Firdaus Ismail S. & Irkham Huda)
- Run Piggy Run (MDG – Tezza Lantika R. & Chairul Ichsan)
- Too Much Satay (Sate – Gelar Isnu Satria A. & Wisnu Raditya)
- Arjuna Sang Pemanah (OMG – Rifauddin Tsalitsy & Muh. Lathif Pambudi)
- Congklak (Epic – Ahmad Priatama Dwi K. W. & Lidya Ramadinda)
Seperti layaknya Game Developer War di kota lain, kesepuluh finalis ini harus mempresentasikan karya mobile game mereka pada para juri, yang kali ini terdiri dari Fachry Bafadal perwakilan Bancakan, Edo Pamungkas dari Merah Putih, Narenda Wicaksono dari Nokia Indonesia, Eric Kurniawan dari N.Ice dan Sigit Priyatna dari UGM.
Terpilih 3 besar tim mobile game developer yaitu Warung Ekspress (Tim EnlightGamesStudio – Jeffrey Hermanto H. & Alexander Rahardjo), permainan melayani pembeli dengan menu makanan khas Indonesia, Too Much Satay (Tim Sate – Gelar Isnu Satria A. & Wisnu Raditya), permainan untuk membuat sate sesuai menu tertentu, lengkap dengan pakaian khas abang sate sebagai tokoh utama dan Arjuna Sang Pemanah (Tim OMG – Rifauddin Tsalitsy & Muh. Lathif Pambudi), permainan adventure dengan tokoh Arjuna yang menembakkan panah untuk mematikan musuh tertentu. Tiga tim ini mendapatkan beberapa masukan dari para juri untuk masing-masing mobile game mereka, selama satu jam mereka melakukan live coding untuk menjalankan saran dari para juri.
Setelah melakukan presentasi kembali dengan perbaikan dari mobile game masing-masing (sesuai dari target atau saran para juri) maka akhirnya dipilih para pemenang untuk acara Mobile Game Developer War kali ini. Para pemenangnya adalah:
- Juara I: Arjuna Sang Pemanah (OMG – Rifauddin Tsalitsy & Muh. Lathif Pambudi)
- Juara II: Warung Ekspress (EnlightGamesStudio – Jeffrey Hermanto H. & Alexander Rahardjo)
- Juara III: Too Much Satay (Sate – Gelar Isnu Satria A. & Wisnu Raditya)
Selain itu, para pengunjung juga diberikan kesempatan untuk memilih para pemenang untuk 3 kategori, best idea, audio dan visual arts. Para pemenangnya adalah:
- Best Idea: Bhineka Tunggal Ika (DongskarPedongi – Raka Mahesa & Timotius Nugroho C)
- Best Visual Arts: Congklak (Epic – Ahmad Priatama Dwi K. W. & Lidya Ramadinda)
- Best Audio: Nusantara Music Box (Selanjutnya – Jati Hiliamsyah Husen & Irwinda P)
Masing-masing pemenang mendapatkan hadiah berupa ponsel dari Nokia yang menjadi sponsor utama acara ini, sertifikat pemenang dan plakat. Beberapa hal menarik yang saya temui untuk acara Game Developer War di Jogja ini adalah peserta, 10 finalis didominasi (5 tim) oleh tim pengembang game dari Bandung (4 dari IT Telkom), tiga dari Jogja, satu dari Surabaya dan satu dari Bekasi.
Setelah berbincang ternyata peserta dari IT Telkom tidak bisa mengikuti acara serupa di Bandung beberapa waktu lalu karena bentrok dengan ujian, maka kini mereka hadir untuk mempersembahkan mobile game buatan mereka, satu peserta dari Bandung (DongskarPedongi) juga pemenang di acara Game Developer War di Bandung, namun kini mereka telah memperbaiki game buatannya dengan lebih menekankan unsur lokal seperti saran juri yang mereka dapatkan di event sebelumnya.
Agak berbeda dengan acara serupa di Bandung, mobile game yang ditampilkan di Jogja Game Expo ini terasa lebih lengkap, setidaknya sebagian besar telah memiliki alur cerita, menu pilihan, tingkatan level yang cukup lengkap. Sebelum acara final, masing-masing peserta juga mengirimkan video tentang permainan yang mereka kembangkan, jadi kita bisa melihat gambaran atau penjelasan untuk masing-masing permainan.
Sudah dua acara Game Developer War yang diselenggarakan, kita tunggu ‘perang’ di kota lainnya sambil menunggu acara Final War di Jakarta, yang direncanakan diadakan pada tanggal 31 Mei 2011.
Berikut video singkat tentang acara, serta wawancara dengan pemenang pertama, mohon maaf jika kualitas kurang maksimal. Info lain dari acara Game Developer War, termasuk video penjelasan dari masing-masing game yang menjadi finalis bisa dilihat pada situs N.Ice.
Musik oleh: Balads of the Cliche – Season of Joy
Koreksi: Ada kesalahan nama untuk salah satu anggota tim EnlightGamesStudio, telah diperbaiki.