Pandemik virus corona menyebabkan berbagai kegiatan olahraga, termasuk liga sepak bola, dibatalkan. Pertandingan esports bisa menjadi alternatif untuk mengisi kekosongan yang ada. Salah satu turnamen esports sepak bola pertama yang diselenggarakan setelah virus corona mewabah adalah turnamen Ultimate Quaran-Team yang diadakan oleh klub sepak bola Leyton Orient. Turnamen tersebut mengadu 128 klub sepak bola profesional dari 16 negara dalam game FIFA 20.
Media Manager, Leyton Orient, Luke Lambourne merupakan otak di belakang penyelenggaraan turnamen tersebut. Meskipun begitu, dia mengaku terkejut melihat hangatnya sambutan masyarakat. Salah satu tujuan turnamen ini adalah untuk mengumpulkan dana bantuan bagi klub yang mengalami masalah finansial akibat virus corona.
“Ada beberapa tim besar asal Eropa yang ikut dalam turnamen kami. Manchester City dari Inggris diwakili oleh pemain esports mereka. Selain itu, juga ada beberapa klub Premier League yang turut serta, seperti Watford, Burnley, dan Norwich,” kata Lambourne, seperti dikutip dari Sky Sports. “Dari Eropa, PSV dan AS Roma juga ikut bertanding dalam turnamen ini, bersama dengan beberapa klub dari Prancis. Turnamen FIFA ini bahkan diikuti oleh klub-klub dari Major League Soccer (liga sepak bola Amerika Utara), seperti Orlando City dan DC United.” Pada akhirnya, turnamen Quaran-Team dimenangkan oleh Wolves.
“Quarantine champions, you’ll never sing that!” 🎶
Congratulations @Fifilza7 & @WolvesEsports, #UltimateQuaranTeam champions!
— Wolves (@Wolves) April 6, 2020
Sepanjang turnamen, Orient menerima sumbangan untuk klub-klub EFL (English Football League) yang mengalami masalah finansial akibat virus corona. Selain itu, mereka juga memberikan donasi pada dua badan amal lainnya. Terkait donasi yang mereka dapatkan, Lambourne berkata, “Kami mendapatkan sumbangan hingga £55,000 (sekitar Rp1,1 miliar). Sebanyak 75 persen dari total donasi kami berikan untuk klub-klub EFL yang mengalami masalah keuangan. Tanpa pertandingan, ada banyak klub sepak bola yang kesulitan untuk bertahan karena tidak mendapatkan pemasukan. Sementara 25 persen dari total donasi diberikan untuk badan amal kesehatan mental dan World Health Organization.”
Turnamen Quaran-Team bukanlah satu-satunya turnamen esports sepak bola yang diadakan. Faktanya, belum lama ini, EA meluncurkan kompetisi bernama “Stay Home, Play Together”. Turnamen tersebut akan mengadu 16 pesepak bola profesoinal dari klub-klub Eropa, seperti Liverpool, Tottenham, dan Real Madrid. Pada kesempatan kali ini, EA juga akan memberikan donasi sebesar US$1 juta (sekitar Rp15,7 miliar) untuk Coronavirus Relief Fund.
Selain turnamen esports FIFA, para fans sepak bola juga bisa menonton pertandingan antara streamer atau pemain profesional melawan atlet sepak bola. Belum lama ini, Ryan Pessoa, yang mewakili Manchester City dalam pertandingan esports, menyiarkan pertandingannya dengan pemain Liverpool, Trent Alexander-Arnold di Twitch.
“Saya tahu Trent sering bermain FIFA di waktu luangnya. Dia memberitahu saya bahwa di Liverpool, dialah yang paling sering bermain game,” ujar Pessoa. Pada akhirnya, Pessoa memang berhasil mengalahkan Trent. Meskipun begitu, Pessoa mengatakan, permainan Trent sangat baik.
Apakah Esports Bisa Menggantikan Pertandingan Sepak Bola?
FIFA adalah salah satu game sepak bola yang paling realistik saat ini. Selain itu, di FIFA, Anda juga bisa menemukan klub dan pesepak bola di dunia nyata. “Di esports, kita punya e-Premier League. Jadi, seorang fans klub sepak bola bisa tetap mendukung tim favorit mereka dalam pertandingan esports,” ungkap Pessoa. Dia bercerita, banyak teman-temannya yang kini mulai menyadari betapa menyenangkannya bermain online. “Anda tidak harus bermain dengan orang yang Anda kenal. Anda bisa bermain dengan siapa saja di seluruh dunia dan menjalin pertemanan dengan mereka,” ujarnya.
Sementara itu, Spencer “Huge Gorilla” Ealing, juara FIFA World Championship 2017 yang kini menjadi kreator konten, berkata bahwa game FIFA bisa menjadi hiburan alternatif bagi fans sepak bola yang rindu untuk bermain atau menonton pertandingan sepak bola. Dalam game buatan EA tersebut, seseorang bisa bertanding melawan teman mereka, membangun tim impian di mode Pro Clubs, atau menonton konten buatan para streamer.
Pertandingan esports memang masih bisa diselenggarakan bahkan di tengah pandemik. Meskipun begitu, kompetisi esports sebenarnya juga terkena dampak dari virus corona. Pessoa berkata, kompetisi FIFA musim ini harus ditunda. “Ini sangat mengecewakan karena kebanyakan kompetisi esports sepak bola merupakan acara offline. Kami tidak punya banyak kompetisi yang diadakan secara online. Saya harap, EA akan menemukan cara untuk bisa mengadakan turnamen online,” aku Pessoa.
Sumber header: Goal.com