Organisasi esports terbesar di dunia saat ini, ESL Gaming, baru saja mengumumkan kehadiran Esport Monopoly, permainan papan klasik yang mengizinkan pemain untuk membeli turnamen besar alih-alih properti seperti yang kita biasa mainkan di permainan monopoli.
Esports Monopoly mengganti item permainan monopoli konvensional, seperti sepatu dan bidal, dengan item berbau gaming seperti game controller, keyboard, headphones, logo ESL, piala, dan patung ‘Winner, Winner, Chicken Dinner.’
Intinya, pemain dapat membeli hak gelaran-gelaran besar seperti DreamHack maupun IEM Katowice, dan juga berinvestasi di liga, menjual tiket ataupun merchandise lainnya. Menariknya, Esport Monopoly akan mempertahankan penjara dan free parking, yang artinya pemain masih bisa tertangkap di penjara.
Permainan papan ini dicetak dalam dua bahasa: Bahasa Inggris dan Jerman.
Cara permainan Esport Monopoly ini pun tidak berubah. Sama seperti permainan monopoli berlisensi lainnya, pemain harus berusaha untuk mendapatkan lebih banyak uang daripada lawan mereka dengan membeli aset.
Faktanya di dunia gaming, ESL bukan yang pertama dalam bekerjasama dengan Monopoly. Fortnite dan Super Mario juga sudah terlebih dahulu mengeluarkan versi ‘Gaming Monopoly‘-nya.
Esports Monopoly tersedia di website ESL Gaming dan dijuals eharga US$60,99 atau sekitar Rp884 ribu dan tersedia untuk dikirim ke seluruh belahan dunia. Menurut ESL, permainan ini dianjurkan untuk kelompok berjumlah antara dua hingga enam pemain, dan berusia delapan tahun ke atas. Permainan ini bisa dimainkan antara satu hingga dua jam, atau sampai seseorang menyerah.
Cover photo courtesy of TV Azteca