Setelah enam pekan panjangnya, fase grup ESL Indonesia Championship Season 2 akhirnya selesai pada akhir pekan lalu setelah Matchday 11 (3-4 September 2019) dan Matchday 14 (5-6 September 2019) selesai dijalankan. Menariknya pertandingan fase grup sendiri berakhir dengan kejutan besar yang mungkin tidak bisa Anda duga.
Tetapi sebelum menuju kepada hal tersebut, mari kita bahas satu per satu mulai dari matchday 11. Agar Anda tidak kebingungan dengan keseluruhan jadwal super week pekan lalu, berikut hasil dari semua pertandingan yang ada di pertandingan tanggal 3-6 September 2019.
—
MATCHDAY #11
Antrohphy 1 vs 0 The Prime
The Prime 0 vs 1 Antrohphy
Hans Pro Gaming 0 vs 1 BOOM ID
BOOM ID 1 vs 0 Hans Pro Gaming
—
MATCHDAY #12
PG.Orca 0 vs 1 Alter Ego
Alter Ego 1 vs 0 PG.Orca
EVOS Esports 1 vs 0 The Prime
The Prime 0 vs 1 EVOS Esports
—
MATCHDAY #13
PG.Barracx 1 vs 0 Antrohphy
Antrohphy 0 vs 1 PG.Barracx
EVOS Esports 1 vs 0 Alter Ego
Alter Ego 0 vs 1 EVOS Esports
—
MATCHDAY #14
Hans Pro Gaming 0 vs 1 PG.Barracx
PG.Barracx 1 vs 0 Hans Pro Gaming
PG.Orca 0 vs 1 BOOM ID
BOOM ID 0 vs 1 PG.Orca
—
Hari Pertama – 3 September 2019
Pertandingan pertama di hari pertama adalah antara Anthrophy dengan The Prime, yang terjadi dengan sangat sengit. Pasalnya pada game pertama, Rizki “Varizh” Varizh bisa mengungguli permainan sampai ke fase late-game. Sayang, The Prime kesulitan untuk menutup keunggulan tersebt dengan kemenangan. Akhirnya Anthrophy dengan satu momentum berhasil membalik keadaan dan menangkan game.
Lanjut di pertandingan kedua, ada Hans Pro Gaming yang berada di papan bawah berhadapan dengan BOOM.ID. Walau sebenarnya BOOM.ID belum pernah kalau satu kalipun selama babak grup, menariknya HPG sempat mengungguli BOOM.ID dari segi net-worth. Sayangnya keunggulan tersebut tidak berarti apapun di hadapan Rafli “_Mikoto_” Fathurrahman dan kawan-kawan BOOM.ID. Mereka tetap berhasil meraih dua kemenangan berturut-turut tanpa balas.
Hari Kedua – 4 September 2019
Lanjut hari kedua kini giliran Alter Ego, si tim ambisius, tampil dan bertanding. Melawan PG.Orca, senioritas pemain seperti Farand “Koala” Kowara bicara banyak di pertandingan ini. Hal tersebut terlihat jelas pada game kedua, ketika Alter Ego berhasil mencundangi PG.Orca dengan skor kill 33-7 dan menutup permainan di menit 21.
Lalu pada pertandingan kedua, giliran EVOS Esports harus bertanding melawan The Prime. Menariknya, kali ini The Prime berhasil mengimbangi permainan EVOS Esports pada game kedua. Walau pada akhirnya permainan tetap berakhir dengan kemenangan EVOS Esports 2-0, tapi The Prime segitu menyulitkan di game kedua yang berakhir dengan skor kill 30-31 di menit 44.
Hari Ketiga – 5 September 2019
Masuk hari selanjutnya, kini giliran PG.Barracx yang digawangi oleh Felix “Ifr1t” Deardo unjuk gigi. Kali ini mereka menghadapi para senior, Anthropy, yang sepertinya masih membangun dan mencari pola permainan mereka tersendiri. PG.Barracx yang lebih solid akhirnya berhasil memukul telak para senior dengan skor 2-0.
Pertarungan selanjutnya jadi sangat menarik, ada EVOS Esports melawan Alter Ego. Dua tim ini sebenarnya merupakan dua tim papan atas, yang setidaknya selalu mempertahankan posisi 4 besar. Pertandingan ini sebenarnya diprediksi akan berimbang, tapi Alter Ego terpaksa harus menanggung malu di game kedua saat melawan EVOS di Matchday #13. Alter Ego ditekuk dengan cukup cepat, lebih tepatnya dengan skor kill 23-0 di menit 17.
Hari Keempat – 6 September 2019
Hari selanjutnya ada matchup yang juga cukup menarik, ada dua tim yang berangkat dari warnet saling bertemu, yaitu HPG bertemu dengan PGB. Tetapi PGB yang sudah membuktikan diri untuk menjadi wakil Indonesia untuk SEA Games 2019 cabang Dota 2 terbukti lebih berpengalaman. Akhirnya HPG harus puas mengakhiri perjalanan panjang mereka di fase grup ESL Indonesia Championship Season 2 – Dota 2 dengan catatan 3 kali kemenangan dan 11 kali kekalahan.
Sementara itu di sisi lain, PGB berhasil mengamankan tiket mereka untuk bertanding di babak Grand Final ESL Indonesia Championship Season 2. Mereka mencatatkan poin yang sama dengan EVOS Esports yaitu 10 kali menang, 4 kali kalah. Alter Ego jadi tim selanjutnya yang berhasil lolos ke babak Grand Final. Namun mereka harus puas di peringkat 4 karena kekalahan yang mereka alami.
Berlanjut ke pertandingan, pekan keempat ini adalah pertandingan yang tadi di awal artikel saya sebut sebagai kejutan besar. Pertandingan tersebut adalah pertemuan antara BOOM.ID melawan PG.Orca. Di atas kertas, Anda mungkin bisa langsung saja bilang bahwa BOOM.ID akan menang dengan mudahnya di pertandingan ini.
Nyatanya daya juang anak-anak muda punggawa PG.Orca ternyata berhasil menghentikan rekor kemenangan BOOM.ID. Padahal, game pertama berjalan seperti apa yang diprediksi. BOOM.ID menang mulus dengan skor kill 32-10 di menit 23.
Masuk game kedua, PG.Orca seperti mendapat kereta momentum yang membawa mereka kepada kemenangan, bahkan sejak early game. MEngawali permainan dengan First Blood atas Mikoto, PG.Orca berhasil mencuri kill sampai tiga kali sampai pada menit 1:05.
BOOM.ID hampir mengembalikan harapan saat menuju mid-game, ketika mereka mendapat perolehan net-worth yang berimbang. Tetapi, secara skor kill, PG.ORca ternyata masih cukup mendominasi dengan skor 24-11 di menit 20.
Daya “MamangDaya” Pamungkas dari PG.Orca menjadi pemain paling cemerlang di pertandingan ini. BOOM.ID berkali-kali memberi perlawanan, namun tekanan dari PG.Orca sepertinya masih terlalu kuat. Dengan permainan sold, PG.Orca sungguh tak terbendung saat masuk late-game.
Mereka berhasil menutup keunggulan dengan kemenangan fantastis di menit 51, dengan skor akhir 57-26. Meski masih bertengger di puncak klasemen, tapi BOOM.ID akhirnya gagal mengamankan rekor clean sheet sepanjang fase grup ESL Indonesia Championship Season 2 ini.
Sementara pada sisi PG.Orca, walau berhasil tahan imbang BOOM.ID, sayangnya perjuangan mereka harus tetap terhenti di pekan terakhir ini. Kendati demikian, bisa mencuri kemenangan atas BOOM.ID tetap menjadi penutup musim yang manis bagi tim yang berisikan pemain-pemain muda ini.
Dengan seluruh hasil tersebut, maka berikut 4 tim yang berhak berlaga di babak Grand Final:
- BOOM ID
- EVOS Esports
- PG.Barracx
- Alter Ego
ESL Indonesia Championship Season 2 – Dota 2 yang dipersembahkan oleh Indofood dengan Chitato, Good to Go, Pop Mie, dan Mercedez sebagai Premium Sponsor serta didukung oleh Acer Predator dan Logitech sebagai Official Partner ini akan menggelar babak Grand Finalnya pada tanggal 15 September 2019 di Tennis Indoor Senayan, satu rangkaian dengan Grand Final ASL S3 by ESL yang digelar sehari sebelumnya (14 September 2019).
Selain memperebutkan total hadiah sebesar US$20 ribu, sang jawara dari turnamen Dota 2 kali ini akan mendapatkan kesempatan untuk bertanding kembali di jenjang yang lebih tinggi yaitu ESL Clash of Nations Bangkok 2019 (25-27 Oktober 2019) yang masuk dalam rangkaian acara Thailand Game Show. Ada 8 tim terbaik dari negara-negara Asia Pasifik (Indonesia, Malaysia-Singapura, Thailand, Vietnam, Australia-New Zeland, Filipina, dan India) yang akan memperebutkan total hadiah sebesar US$50 ribu pada turnamen tersebut.
Saksikan langsung Grand Final ESL Indonesia Championship Season 2 – Dota 2 karena ada Special Performance dari JKT48 Acoustic serta sejumlah Door Prize untuk para pengunjung (Arcana dan Steam Wallet).
Apakah BOOM ID mampu mempertahankan gelar juara bertahan mereka? Atau apakah tim-tim lain mampu menemukan kelemahannya dari kekalahan mereka di hari terakhir melawan Orca tadi?