Mamikos dirilis sejak tahun 2015, pada awalnya berperan sebagai situs dan aplikasi pencarian hunian sewa atau indekos di beberapa kota. Masih dengan misi yang sama, kini startup asal Yogyakarta tersebut sudah mengalami pertumbuhan yang sangat pesat.
Dalam kurun 4 tahun, mereka berhasil menghubungkan 110 ribu pemilik indekos di berbagai kota di Indonesia dengan 8 juta pengguna setiap bulannya. Di sisi layanan juga ada beberapa improvisasi signifikan yang dibubuhkan, termasuk fitur Booking untuk membantu pengguna memesan kamar langsung dari aplikasi.
“Kami akan terus fokus pada kategori industri indekos dengan membantu memajukan bisnis para pemilik kamar, sekaligus membantu para pencari kamar mendapatkan tempat dengan mudah lewat platform kami,” ujar Co-Founder & CEO Mamikos Maria Regina Anggit Tut Pinilih kepada DailySocial.
Anggit juga menceritakan mengenai inisiatif Mamirooms, yakni model bisnis baru di Mamikos untuk membantu pemilik indekos dalam mengelola propertinya. Bagi pemilik indekos yang tergabung, mereka akan mendapatkan bantuan intensif dalam kegiatan pemasaran, pengelolaan kamar, hingga standardisasi properti agar meningkatkan nilai jual. Standarisasi tersebut meliputi interior, fasilitas, operator, pelayanan, serta teknologi pembayaran (MamiPay – masih dalam tahap pengembangan).
Saat ini layanan Mamirooms sudah mencakup di wilayah Jabodetabek, Yogyakarta, Solo, Semarang, Surabaya, dan Malang.
Melanjutkan cerita, Anggit memaparkan awal mula pengembangan layanan tersebut. Ide awalnya berangkat dari masalah yang ia liat dihadapi oleh teman-temannya yang merantau. Pada saat itu mencari indekos menjadi suatu kegiatan yang memakan waktu, padahal internet sudah menjadi bagian hidup. Informasi yang tersedia di online sering tidak akurat, tidak lengkap, dan tidak diperbarui.
“Kami memulai mendirikan Mamikos dari Yogyakarta, kota kelahiran saya. Kami mulai hanya dengan hanya 3 orang. Saat itu kami bertiga memulai mengumpulkan data indekos dan dapat 50 data listing. Dua minggu kemudian kami merilis Mamikos. Selang tiga tahun layanan tersebut sudah memiliki lebih dari 200 ribu properti,” terang Anggit.
Saat ini perusahaan yang turut didirikan Bayu Syerli (Co-Founder & COO) tersebut masih terus fokus pada pengembangan fitur. Misinya membantu semua aspek kehidupan penyewa dan pemilik indekos.
“Nama Mamikos sendiri berawal dari saya ingin memberikan nama yang memiliki berkesan personal tapi juga modern sesuai dengan misi kita yang ingin meningkatkan kelas pencarian indekos,” pungkasnya.