Steve Jobs, Elon Musk, dan Richard Branson, adalah nama-nama orang brilian yang seakan tidak pernah kehabisan ide cemerlang, model bisnis atau desain produk baru yang selalu menyita perhatian publik. Inovasi bagaikan sarapan bagi orang-orang ini, sesuatu yang terlihat lazim dan rutin.
Banyak orang melihat mereka seperti pengecualian, orang-orang langka yang memang sudah ditakdirkan terlahir sebagai orang hebat. Tetapi ternyata tidak juga, ada kabar baik dari Rowan Gibson, penulis buku “The Four Lenses of Innovation: A Power Tool for Creative Thinking”,ia percaya inovasi adalah masalah perspektif, dan bahwa siapa saja dapat melejitkan kemampuan mereka berinovasi.
Rahasianya adalah dengan melihat masalah melalui satu dari empat “lensa” pemikiran kreatif. Nah, jika Anda ingin menelurkan inovasi, coba tanyakan empat pertanyaan ini, dan siapa tahu ide brilian akan datang dengan segera:
1. Bagaimana saya bisa menantang kebijaksanaan konvensional dan mengganggu status quo?
Lensa pertama inovasi menantang keyakinan yang dipegang teguh, atau asumsi umum. Elon Musk adalah contoh yang bagus. “Lihatlah apa yang dia lakukan dengan Tesla,” kata Gibson. “Para ahli di Detroit mengatakan bahwa dia tidak akan pernah bisa membangun sebuah mobil listrik kinerja tinggi, membuat orang ingin membeli, atau membangun stasiun pengisian listrik yang cukup. Dan dia tidak pernah dapat menjual langsung kepada orang-orang di internet. ”
Dia menantang semua asumsi tersebut dan memberikan industri kejutan dan dia melakukan hal yang sama di industri roket. Jadi lain kali Anda ingin lebih inovatif, cobalah mempertanyakan hal-hal yang “semua orang” tahu. Anda mungkin akan berakhir dengan mengguncang industri.
2. Bagaimana saya bisa memanfaatkan kekuatan dari tren yang akan datang?
Jeff Bezos sebelum ia berada di Amazon, berada di Wall Street. Dia membaca tentang ledakan pertumbuhan internet dan bertanya-tanya apa jenis bisnis akan masuk akal dalam konteks pertumbuhan itu. Laporan itu tersedia untuk umum. Siapa pun bisa membacanya.
Jadi cobalah melihat dunia dengan mata untuk perubahan yang akan datang dalam politik, gaya hidup, teknologi, dan domain lainnya. Pikirkan bisnis atau produk yang bisa memicu perubahan tersebut. Untuk menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang menjurus kepada inovasi, Gibson mengatakan. “Inovator dapat membaca sinyal. Mereka bisa melihat ada sebuah tsunami mendekat yang sekarang terlihat seperti riak.”
3. Bagaimana saya bisa memanfaatkan apa yang sudah ada dan menciptakan peluang baru dari itu?
Jadi cobalah melakukan hal yang sama. Cobalah untuk melihat dunia dari sudut pandang pelanggan. Apa yang mereka butuhkan, poin-poin yang menyusahkan hidup mereka, atau masalah-masalah kecil yang mengganggu. Richard Branson adalah contoh sempurna dari pendekatan ini, Gibson mengatakan. Dia memiliki toko kaset kecil di London, dan sekarang memiliki kerajaan ini dengan 400 perusahaan di industri yang berbeda. Setiap perusahaan tunggal, dan setiap individu memiliki seperangkat keterampilan dan aset. Tinggal cara kita mengolah keterampilan dan aset tersebut, lalu mengembangkan menjadi kerajaan bisnis.
4. Apa kebutuhan pelanggan tidak atau belum terpenuhi?
Penelitian konsumen sangat membantu, tetapi entrepreneur harus berpikir lebih jauh. Entrepreneur harus dapat memenuhi kebutuhan pelanggan, bahkan ketika konsumen sendiri tidak tahu bahwa mereka membutuhkannya. Mereka tidak tahu membutuhkan iPod, Airbnb, Uber, atau Nest, namun lihat, begitu layanan ini meluncur ternyata banyak orang yang merasa terbantu.
Steve Jobs adalah seorang ahli dalam mencari tahu apa yang pelanggan butuhkan sebelum mereka tahu mereka membutuhkannya. Jadi cobalah melakukan hal yang sama. Cobalah untuk melihat dunia dari sudut pandang pelanggan. Apa yang mereka butuhkan, poin-poin yang menyusahkan hidup mereka, atau masalah-masalah kecil yang mengganggu.