PT. Data Aksara Sangkuriang tak ingin ketinggalan meramaikan sektor aplikasi pesan instan dengan meluncurkan aplikasi pesan instan bernama Emass yang saat ini tersedia untuk Android dan iOS meski pada situsnya hanya terdapat tautan untuk Play Store. Emass juga dapat dijalankan pada komputer atau laptop dari web browser. Pembuatnya sendiri baru saja diakuisisi oleh Bosowa Kapital.
Emass hadir dengan jaminan keamanan dari pesan yang dikirim oleh sesama penggunanya. Menurut situsnya, pesan yang dikirimkan pengguna langsung terhubung dengan server dengan fitur enskripsi SSL atau TSL. Tak hanya itu, Emass juga menyediakan beberapa layanan tambahan seperti konversi mata uang, penerjemahan bahasa, pembelian pulsa dalam aplikasi, dan info angkutan kota.
Untuk menambah teman, pengguna dapat saling bertukar Emass ID yang didapatkan langsung saat pertama kali menggunakan aplikasi ini. Emass ID berupa 8 karakter campuran numerik dan teks, sayangnya tak ada fitur pindai barcode dari Emass ID untuk mempermudah penambahan kontak antar pengguna. Emass juga menyediakan kolom isian untuk nama, email serta nomor telepon untuk penggunanya. Sayangnya identitas ini pun juga tak dapat digunakan untuk menambah kontak, bahkan kontak di ponsel yang telah menggunakan Emass pun tak langsung muncul pada daftar kontak di aplikasi Emass.
Fitur lain seperti konversi mata uang, penerjemahan bahasa, informasi rute angkutan kota dapat diakses dengan mengetikkan HELP pada jendela obrolan. Untuk konversi mata uang misalnya, pengguna diharuskan mengetik sesuai dengan format yang telah ditentukan untuk dapat mengkonversi. Hal ini tentunya tak praktis mengingat banyak penyedia jasa sejenis yang menyediakan pilihan mata uang dari daftar yang telah disediakan. Fitur penerjemahan dalam aplikasi pun tergolong tak praktis dikarenakan pengguna diharuskan mengisi beberapa form yang dikirimkan lewat obrolan. Fitur pengisian pulsa tersedia dalam bagian Kontak Warung Pulsa.
Pengaturan yang terdapat pada aplikasi Emass pun tergolong sederhana, hanya ada pilihan untuk menyembunyikan kontak yang sedang offline. Meskipun menjanjikan, Emass nampaknya tidak menjadi prioritas utama pengembang ini karena tidak lagi ada pembaruan sejak hampir setahun lalu. Memang persaingan di pasar aplikasi pesan instan sangat ketat dengan berbagai aplikasi global membidik pasar Indonesia sebagai salah satu target utamanya dan sangat sulit bagi Emass (atau produk lokal sejenis) untuk menembus dominasi mereka.