VMK, sebuah perusahaan asal Kongo, berencana untuk meluncurkan smartphone dan tablet yang diklaim sebagai ponsel pintar dan tablet pertama dari Afrika. Elikia, yang dalam bahasa lokal berarti “harapan”, akan menjadi nama ponsel pintar yang akan dirilis oleh VMK. Berbasiskan sistem operasi Android, ponsel pintar ini memiliki spesifikasi yang relatif minim yakni layar 3,5 inchi, RAM sebesar 512MB, dan prosesor berkecepatan 650 MHz. Elikia direncanakan akan dibanderol dengan harga $170.
Untuk nama tablet yang akan dirilisnya, VMK memilih Way-C yang dalam bahasa lokal suku Lingala berarti “cahaya bintang-bintang”. Berdimensi sebesar 7 inchi, tablet ini akan memiliki memori internal 4 GB dan konektivitas Wi-Fi. Meski tidak diketahui spesifikasi yang lebih detil mengenai Way-C, blog teknologi Smartplanet mengungkapkan bahwa tablet ini akan diberi harga sebesar $300. Cukup mengejutkan mengingat beberapa tablet seperti Acer Iconia B1 dan Asus Nexus memiliki harga yang lebih rendah.
Dikutip oleh Smartplanet, Verone Mankou, pemilik VMK mengatakan, “Apple sangat besar di Amerika Serikat, Samsung sangat besar di Asia, kami ingin VMK [juga menjadi] besar di Afrika”.
Meskipun demikian, klaim sebagai ponsel pintar dan tablet pertama dari Afrika menuai beberapa kritik dari kalangan Afrika sendiri. Hal ini terutama karena Elikia dan Way-C masih akan dimanufaktur di Cina. Seperti dilaporkan oleh BBC, VMK sampai merasa perlu untuk memberi sebuah halaman khusus di web resminya untuk menjelaskan hal ini. Inti penjelasan tersebut adalah bahwa Elikia dan Way-C murni didesain oleh VMK sendiri meskipun dimanufaktur di Cina. Saya sendiri berpandangan bahwa memang sulit untuk memanufaktur sendiri dari hulu ke hilir pembuatan ponsel pintar atau tablet. Perusahaan sebesar Apple pun masih harus melakukan outsourcing proses manufaktur tersebut kepada Foxconn di Cina.
Sebenarnya strategi membidik pasar lokal ini punya beberapa cerita sukses. Beberapa produsen yang secara khusus membidik pasar lokal ternyata menuai pangsa pasar yang cukup besar. Di Jepang misalnya, pangsa pasar ponsel pintar terbesar justru dipegang oleh nama-nama yang relatif kurang dikenal sebagai produsen ponsel pintar di luar Jepang seperti Sharp, Panasonic, dan Fujitsu. Contoh lainnya di Cina, ponsel pintar besutan Xiaomi juga bisa dikatakan cukup sukses di pasaran. Menarik untuk disimak bagaimana nasib Elikia dan Way-C di pasaran nantinya.
Sumber: Smartplanet, BBC.