Dark
Light

Electronic Arts Bukan Lagi Perusahaan Terburuk di Amerika Serikat

1 min read
March 26, 2014

Menjadi pemenenang perusahaan terburuk selama dua tahun berturut-turut versi The Consumerist membuat EA berpikir panjang untuk memperbaiki taktik bisnis yang dikritisi oleh para konsumen. Sayang dalam tahun ketiga, Electronic Arts kembali masuk dalam daftar 32 perusahaan terburuk. Untungnya EA ‘kalah’ dalam duel ronde pertama.

Pada tahun 2012 hingga 2013, Electronic Arts dianugrahi piala Golden Poo karena kontroversi yang mengelilingi berbagai video game yang mereka publikasi.

Setelah reboot game klasik Syndicate yang berantakan, kemudian metode penyajian sistem always-online SimCity yang kacau balau ditambah kekecewaan konsumen akan Mass Effect 3 – walaupun hal tersebut bisa dibilang bukan sepenuhnya salah EA.

 

Info menarik: Giada Luncurkan Mini PC i56 yang Gesit Tapi Ramah Lingkungan

 

Alasan mengapa Electronic Arts menjadi nominasi perusahaan terburuk Amerika di tahun 2014 didasari oleh peluncuran game shooter Battlefield 4 yang ternyata dipenuhi oleh bug, membuat EA sempat kena gugat, serta remake game Dungeon Keeper untuk perangkat mobile yang mengecewakan banyak orang.

Namun begitu EA berjanji berjuang untuk mengubah hal tersebut. COO Electronic Arts, Peter Moore pernah berjanji berkenaan dengan voting The Consumerist itu, “Kami bisa melakukannya lebih baik. Kami akan melakukannya lebih baik. Saya sangat bangga dengan perusahaan ini, semua orang di seluruh dunia yang bekerja untuk EA, permainan-permainan yang kami buat dan seluruh konsumen yang menikmatinya.”

“Kami berkomitmen untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan kami. Sekitar 900.000 pemain SimCity mendapatkan game gratis sebagai penggantian masalah yang mereka dapatkan. Kami berhutang pada mereka. Kami terus menerus mendengarkan masukan dari konsumen melalui grup Customer Experience, Twitter, blog atau situs-situs lainnya,” jelas Moore.

Dan benar saja, baru-baru ini mereka merilis patch yang memungkinkan gamer untuk menikmtai SimCity secara offline. Dan peluncuran Titanfall (khususnya di Asia Tenggara) sangat mulus – saya belum mendapatkan masalah online selain keterbatasan kustomisasi multiplayer dan ketiadaan fitur dedicated server – ditambah adanya penawaran Season Pass.

 

Info menarik: Galeri Pameran Controller dan Game ‘Custom’, Alt.Ctrl di GDC 2014

 

Dalam ronde pertama duel sebagai perusahaan terburuk di tahun 2014, Electronic Arts kalah tipis dari Time Warner Cable. 48,8 melawan 51,2 persen. Perbandingan ini bahkan kurang dari satu persen. Time Warner Cable adalah perusahaan telekomunikasi kabel terbesar kedua di Amerika di belakang Comcast. Ia mendapatkan ‘kebebasannya’ dari Time Warner di tahun 2009, sebagai perusahaan produksi film dan acara TV.

Lagi pula, walaupun sering dianggap sebagai versi ‘jahat’ dari Steam – dan terkadang masih ada masalah saat kedua app dijalankan, EA terus meningkatkan kemampuan layanan distribusi Origin dan memolesnya hingga mengkilat. Origin memang belum sempurna, tapi tahukah Anda, ada 45 juta pengguna Origin di seluruh dunia.

Sumber artikel: Consumerist.com dan Kotaku.com. Sumber gambar header: Invisiblegamer.net.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Previous Story

Calvin Kizana Berbagi Tips Untuk Dapatkan 10.000 Pengguna Pertama

Next Story

Tidak Mau Ketinggalan Momentum, ScoopNews Hadirkan Kanal Fitur Pemilu

Latest from Blog

Don't Miss

PwC: Pertumbuhan Industri Game dan Esports di Amerika Serikat Melambat

Pada 2021, Amerika Serikat tidak lagi menjadi negara dengan industri

Game Sepak Bola dari EA akan Ganti Nama, Apa Dampaknya?

Tahun lalu, Electronic Arts mengumumkan bahwa mereka akan berhenti bekerja