Kolaborasi antara Electronic Arts dengan Respawn Entertainment sudah dimulai sejak Vince Zampella dan Jason West mendirikan studio itu tujuh tahun lalu. Waktu itu, sang publisher setuju membantu pendanaannya lewat program EA Partners, memungkinkan Respawn tetap memiliki hak atas kekayaan-kekayaan intelektual yang developer ciptakan. Namun hal itu baru saja berubah.
Kepada VentureBeat, EA mengungkap rencana untuk mengakuisisi studio pencipta Titanfall tersebut. Jumlah uang yang mereka keluarkan juga tidak sedikit, kabarnya melampaui US$ 400 juta. Dengan merangkul Repawn, EA menambah lagi satu lagi franchise permainan blockbuster di bawah kendalinya, setelah sebelumnya mengamankan Battlefield melalui pembelian studio DICE (tahun 2006) dan memperoleh izin publikasi game-game Star Wars dari Disney.
US$ 400 juta merupakan angka yang sangat besar, terdiri atas uang tunai US$ 151 juta, saham jangka panjang sebesar US$ 164 juta, ditambah lagi peluang bonus US$ 140 juta jika Respawn berhasil mencapai target insentif (disebut earnout). Itu berarti seandainya bisnis kedua perusahaan berjalan lancar, Respawn Entertainment dapat mengantongi pemasukan senilai kurang lebih US$ 455 juta.
Langkah akuisisi ini juga menyadarkan kita pertaruhan besar yang dilakukan oleh publisher dan developer di industri senilai US$ 108 miliar itu. Banyak orang tadinya berpikir, Respawn bisa tetap berkiprah di ranah ini sebagai studio independen.
Dalam interview bersama GamesBeat, CEO Respawn Vince Zampella menyampaikan, “Kami sudah bekerja bersama cukup lama, dimulai dari dibentuknya studio ini. Akuisisi sering terjadi. Pertanyaannya ialah, dalam kiprah di industri ini, apa yang bisa kami lakukan untuk menciptakan game yang lebih besar dan lebih baik. Dan kami melihat kebutuhan akan dukungan sumber daya buat memenuhi target itu.”
Patrick Soderlund selaku executive vice president EA juga mengutarakan pendapat senada, “Kami ingin mengembangkan permainan-permainan terbaik, dan sejauh ini, perusahaan juga telah menjalin hubungan saling menguntungkan. Kami tetap memberikan developer kebebasan serta integritas dalam berkreasi, baik untuk DICE, BioWare, dan studio-studio lainnya. Itulah alasannya mereka terus menghasilkan game-game berkualitas.”
Bersamaan dengan kabar ini, EA dan Respawn juga resmi mengumumkan bahwa mereka sedang mengembangkan game Titanfall baru. Saat ini, Respawn tengah mengerjakan proyek Star Wars dan permainan VR bersama Oculus.
Pengumuman ini tidak seluruhnya mendapatkan respons positif dari gamer. Alasannya: EA telah menutup banyak studio yang mereka miliki, dari mulai Westwood sampai Maxis – dan terakhir adalah Visceral Games, developer pencipta Dead Space.