Dark
Light

Electroloom Memungkinkan Kita ‘Menjahit’ Baju Via Teknologi 3D Printing

1 min read
May 26, 2015

Suatu ketika di masa depan, boleh jadi cara manusia berbelanja pakaian tidak lagi sama. Sesaat, metodenya mirip online shopping, Anda akan browsing sebelum membeli. Namun kita tak lagi harus menunggu karena baju segera dicetak di rumah. Bisakah itu dilakukan? Tim asal San Francisco memberi sedikit gambaran mengenai kemungkinannya via perangkat Electroloom.

Terdapat beberapa langkah untuk membuat pakaian. Pertama ialah perancangan, lalu masuk ke proses penjahitan, memerlukan spesialisasi berbeda. Marcus Foley, Aaron Rowley dan Joseph White mengaku bagaimana dalam penciptaan Electroloom, teknologi 3D printing sangat menginspirasi mereka. Electroloom memampatkan prosedur di atas ke satu tahapan, memungkinkan kita mencetak baju langsung setelah didesain.

Electroloom menghemat banyak waktu, dan Anda tidak perlu belajar jahit-menjahit dari nol. Yang Anda butuhkan hanyalah keahlian desain menggunakan software di komputer, dan perangkat tersebut bertugas mengerjakan sisanya. Di tahap saat ini, Electroloom versi ‘Alpha’ sanggup menciptakan rok wanita, baju lengan buntung (pria dan wanita), serta baju anak-anak.

Electroloom 02

Cara pemakaiannya sungguh sederhana. Anda tinggal membuat cetakan/mold sesuai keinginan melalui CAD atau Illustrator, tidak ada restriksi soal materialnya. Kemudian taruh lempengan itu dalam Electroloom, dan device siap bekerja. Di sinilah bagian terbaiknya: Bukannya menenun secara tradisional, sebuah cairan khusus akan dipandu oleh medan listrik, mentransformasinya jadi serat-serat nano yang saling menyatu seperti kain utuh sejati.

Info menarik: Carbon3D Gunakan Sinar UV Untuk Mencetak 3D Dari Cairan

Begitu proses usai, Anda tinggal mengeluarkannya dari cetakan. Material ini kuat, fleksibel, serta bisa dilipat layaknya pakaian biasa. Developer mengusung solusi bernama field guided fabrication atau FGF, demi mengubah zat cair menjadi serat solid, selanjutnya diposisikan ke bagian mold. FGF memanfaatkan medan listrik di dalam ruang Electroloom. Langkah tersebut berbeda dari garmen hasil 3D printing biasa yang kaku dan memerlukan sambungan.

Developer kini fokus pada pengembangan dan kontrol kualitas bahan campuran katun dan polyester, kompatibel ke varian Developer Kit. ‘Larutan’ cairan garmen didistribusikan dengan kantong khusus. Tim belum menentukan harga ‘cartridge-nya’. Unit pengganti dapat dibeli di waktu yang akan datang dari website resmi. Satu kantong larutan mampu menghasilkan tujuh topi beany, empat tank top, atau tiga kaos.

Harga Electroloom Alpha versi early-bird terbilang masih sangat mahal. Satu unitnya ditawarkan seharga US$ 4.500. Tapi jika uang bukan masalah buat Anda, silakan pesan sekarang di situs crowdfunding Kickstarter.

Previous Story

Uber Supercar Tersedia di Jakarta

Next Story

Poin-poin Dell Hadapi Ancaman Kejahatan Cyber

Latest from Blog

Don't Miss

Sony Meluncurkan 2 Kamera Baru dari Lini Alpha 7C, yaitu 7C II dan 7CR

Sony Indonesia kembali mengumumkan peluncuran dua produk kamera terbaru mereka
AI banyak dipakai dalam pembuatan game Firmament

AI Banyak Dipakai dalam Pembuatan Game Ini, Sejumlah Pemainnya Kecewa

Penggunaan generative AI di industri video game terus menuai kontroversi.